d u a p u l u h s e m b i l a n

1K 152 26
                                    

Changkyun mimisan. 'Ahh kenapa harus kambuh sekarang?' Ia mengelap lantai yang terdapat noda darahnya dengan cepat.

"Mianhae aku pergi ke toilet sebentar," Changkyun membungkuk dengan cepat dan pergi meninggalkan semua member dengan tangan yang masih setia memegang hidungnya.

"Aneh sekali dia kenapa?" Tanya Shownu sambil terus memakan camilannya.

"Entahlah palingan juga mencari alasan agar tidak kita suruh-suruh lagi," Wonho menjawab dengan asal.

Sedangkan di dalam kamar mandi Changkyun sedang berusaha untuk menghentikan darah yang terus mengalir dari hidungnya.

"Sshh kenapa tidak mau berhenti?!" Kesal Changkyun. Ia sudah ada di sini selama sepuluh menit, ia tak mau hyungnya berpikiran macam-macam dengannya nanti.

"CHANGKYUN CEPAT KEMARI!" Changkyun mendengar teriakan hyungnya.

"Tapi ini belum berhenti, aigo ottoke?" Changkyun tidak berpindah dari tempatnya, ia masih sibuk mengurusi hidungnya yang berdarah.

Brakk...

Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dengan paksa. Ia melihat Kihyun dari kaca kamar mandi tengah melihatnya dengan tatapan murka. 'Sial aku lupa tidak mengunci pintu.'

"Jika ada orang yang memanggil itu segera datang! Apa yang kau lakukan di kamar mandi sebenarnya?! Tidur!?" Changkyun tak menjawab, ia malah semakin menundukkan kepalanya ke arah wastafel agar Kihyun tak melihat hidungnya yang berdarah.

"Ck aku benar-benar muak dengan kelakuanmu!" Kihyun berjalan ke arah Changkyun dan menarik surainya dengan kencang hingga Changkyun mendongak. Kihyun terkejut, Changkyun lebih tepatnya hidungnya, itu penuh dengan darah. Ia melepaskan jambakannya dengan pelan.

"Apa yang terjadi? Kau mimisan?" Nada bicaranya terdengar sedikit khawatir. Kihyun menghadapkan badan Changkyun agar mengarah kepadanya.

"Gwa-gwaenchana aku akan membersihkannya dulu," Changkyun kembali menunduk ke arah wastafel dan kembali pada aktivitasnya beberapa menit yang lalu.

Kihyun memperhatikan semuanya. Pandangannya beralih ke arah lengan Changkyun. 'Kenapa tangannya begitu kecil?' Kihyun baru menyadarinya sekarang, Changkyun selalu menggunakan baju panjang yang menutupi seluruh tubuhnya. Tapi sekarang Changkyun sedang menggulung bajunya agar tidak basah terkena air. Dan kihyun baru sadar. Badan Changkyun begitu kurus.

"Ki-kihyun-ssi," Changkyun memanggil Kihyun yang melamun menatap wastafel kamar mandi.

"Ne," Kihyun langsung tersadar dan menatap Changkyun yang ada di hadapannya.

"A-ada apa memanggilku tadi?" Changkyun bertanya dengan pelan. Mimisannya baru saja berhenti.

"Ahh itu, pergilah keluar. Belikan kami makanan, aku sedang malas memasak sekarang," meski sedikit khawatir tapi nada ketus tetap ada di setiap kalimat yang diucapkan Kihyun. Walaupun para member bisa memesannya lewat ponsel tapi mereka tetap menyuruh Changkyun keluar dan membelinya. Changkyun tersenyum.

"Tapi aku belum selesai menyapu, apa tidak apa-apa?"

"Menyapunya nanti saja, belikan kami makanan dulu. Ini uangnya," Kihyun menyerahkan beberapa lembar uang dengan acuh. Changkyun menerimanya. Ia kemudian keluar dari kamar mandi menuju kamarnya untuk mengambil coat, topi dan maskernya.

"Tunggu sebentar," Changkyun menghentikan langkahnya.

"Ini, belilah makanan apapun yang kau mau. Uang tadi hanya cukup untuk kami berenam. Sekali ini kau aku traktir," nada bicaranya masih ketus dan cuek. Tapi Changkyun tak peduli, ia menerima uang itu dengan binar bahagia yang sangat terlihat di matanya.

"Khamsahamida Kihyun-ssi," Changkyun membungkuk beberapa kali lalu pergi meninggalkan dorm dengan langkah yang riang. Tanpa sadar Kihyun ikut tersenyum melihat tingkah Changkyun yang seperti anak kecil itu.

"Aiisshh apa yang aku pikirkan? Kau tidak boleh jatuh ke dalam pesona anak itu lagi Kihyun," Kihyun menepuk pipinya pelan. Ia kemudian memutuskan untuk kembali bergabung dengan member lain di ruang tengah.

^^

"Hufftt..." Changkyun menghela nafas lelah. Cuaca sangat panas hari ini dan dia harus mengantre cukup lama karena ini adalah waktunya jam makan siang.

Ia tiba di dorm dengan wajah yang sangat pucat. Changkyun kemudian meletakkan semua makanan yang dipesan hyungnya ke atas meja.

"Kihyun-ssi ini makanannya," setelah mengatakan hal itu tubuh Changkyun langsung ambruk ke lantai.

"Yaakkk!!" Para member berteriak karena terkejut. Shownu segera bertindak dan menghampiri Changkyun yang tergeletak di lantai.

"Wajahnya sangat pucat," ucap Shownu yang telah memangku kepala Changkyun.

"Aku ragu kalau dia benar-benar pingsan. Jangan-jangan dia hanya sedang mencari perhatian kita saja," Minhyuk berucap dengan santai. Shownu langsung beralih menatap wajah Changkyun.

"Hei Changkyun Changkyun-ah," ia menepuk-nepuk pipi Changkyun.

"Sebaiknya kau baringkan di kamarnya saja hyung," ucap Kihyun sedikit khawatir. Shownu mengangguk, ia langsung menyiapkan ancang-ancang untuk mengangkat tubuh Changkyun.

"Eh?"

"Ada apa hyung?" Tanya Jooheon heran. Nampaknya ia juga sedikit khawatir dengan keadaan Changkyun.

"Badannya sangat ringan," jawab Shownu pelan. Ia kemudian membawa Changkyun ke kamarnya diikuti oleh Kihyun di belakangnya. Sedangkan para member lain kembali duduk di tempatnya dan memakan makanan yang telah dibeli oleh Changkyun tadi. Mengenai keadaan Changkyun, itu bukan urusan mereka kan?

Shownu dan Kihyun telah sampai di kamar Changkyun. "Sebaiknya kau mengambil kipas duduk Ki, sepertinya dia kepanasan," perintah Shownu setelah melihat wajah Changkyun yang berkeringat. Kihyun mengangguk dan segera berlalu untuk mengambil kipas duduk.

Sementara Shownu sedang melepaskan coat yang dipakai Changkyun. "Ini hyung," Kihyun tiba dengan sebuah kipas duduk kecil. Shownu menerimanya.

"Sepertinya dia pingsan karena kepanasan," ucap Shownu sambil memeriksa semua bagian tubuh Changkyun.

"Hyung," panggil Kihyun. Shownu hanya menjawab Kihyun dengan gumaman disertai perhatian yang masih terfokus pada Changkyun.

"Kau... masih marah padanya?" Tanya Kihyun.

"Entahlah, jika melihat wajahnya aku selalu teringat saat-saat No Mercy dulu Ki. Aku kadang kasihan, tapi kadang aku juga sangat ingin memukul wajahnya," jawab Shownu.

"Kita menolongnya hanya sebatas kasihan bukan peduli. Kau tidak boleh terpengaruh oleh anak ini lagi Ki, ingat apa yang dilakukannya pada Wonho dan Jooheon dulu," ucap Shownu sambil beranjak pergi meninggalkan kamar Changkyun.

Kihyun menatap wajah Changkyun. "Shownu hyung benar, aku seharusnya tidak boleh terlalu mengkhawatirkan anak ini. Apa peduliku memangnya?" Kihyun juga beranjak pergi mengikuti Shownu.

Tanpa disadari keduanya Changkyun sebenarnya telah sadar sedari tadi. Ia membuka matanya pelan dan menangis setelah mendengar percakapan keduanya.

"Hikss tolong mengertilah keadaanku sekali saja hyung. Aku hikkss tak pernah meminta apapun dari kalian, hikss apakah kesalahanku begitu besar hingga sangat sulit untuk mendapat maaf kalian?"

Changkyun memutuskan untuk tak keluar dari kamarnya. Tak makan siang, tak makan malam. Dia mengunci pintunya, dan berdiam diri di dalam kamarnya. "Aku akan melanjutkan suratku saja dan memikirkan beberapa hadiah untuk diberikan kepada hyungdeul," gumam Changkyun.

5 chapter menuju end, 11 chapter singkat lalu 3 chapter tambahan, spoiler dari akuu😆👍

Votenya, nanti aku ngilang ga balik² kalo aku buka wattpad terus yang vote cuma sedikit🥺👌

Eternal Happiness [END]Where stories live. Discover now