t i g a p u l u h d u a

1.2K 159 67
                                    

"Changkyun itu..." Shownu menunggu dengan gugup.

"Changkyun itu sakit," manager Kim memalingkan wajahnya.

"Sakit? Sakit apa hyung? Katakan dengan jelas," Shownu menuntut penjelasan yang lebih rinci tapi sepertinya manager Kim tidak berniat untuk memberi tahu Shownu lebih lanjut lagi.

"Kau akan tahu suatu hari nanti. Jadi hyung mohon setidaknya perlakukan dia dengan lebih baik lagi. Hyung tahu, hyung tahu kalau dia sudah melakukan kesalahan fatal dengan memasukkan racun ke dalam masakan Kihyun. Tapi coba kau pikirkan lagi, dia mungkin melakukan itu untuk mendapatkan perhatian kalian," manager Kim menepuk bahu Shownu beberapa kali. Shownu menundukkan kepalanya, ia sedang memikirkan perkataan manager Kim. Apakah benar seperti itu?

Drtt... drrtt...

Ponsel manager Kim bergetar, ia mengecek pesan yang masuk. "Shownu-ya hyung harus pergi, ada beberapa masalah di perusahaan. Kau bisakan mengoleskan obat merah di luka Changkyun?" Ucap manager Kim.

Shownu mengangguk. "Ne hyung akan kulakukan," manager Kim tersenyum.

"Gomawo, hyung pergi dulu," pamitnya.

"Ne hyung, hati-hati," Shownu kembali mengalihkan pandangannya ke arah wajah Changkyun.

"Sakit? Tapi sakit apa? Benar juga wajahnya juga lebih pucat belangkangan ini," Shownu menggelengkan kepalanya, ia harus fokus untuk mengobati luka Changkyun dulu.

Hampir selesai tapi tiba-tiba Shownu dikejutkan dengan darah segar yang mengalir deras dari hidung Changkyun. "Ke-kenapa dia mimisan?" Shownu membersihkan darah itu.

"Aigo kau membuatku khawatir Changkyun-ah, sebenarnya kau ini sakit apa?" Omel Shownu pada Changkyun yang masih tertidur dengan damai. Beberapa menit berlalu tapi Shownu masih sibuk untuk membersihkan darah Changkyun dengan telaten.

"Huftt... akhirnya berhenti. Kenapa rasanya lelah sekali?" Keluhnya sambil menyingkirkan semua benda yang tadi dipakainya untuk mengobati Changkyun. Shownu kemudian membaringkan tubuhnya dengan nyaman di samping Changkyun.

"Dia hanya dipukul beberapa kali oleh Jooheon tapi kenapa sampai muntah darah? Kelihatannya tubuhnya lemah sekali. Apa pukulan Jooheon sangat keras? Tapi kurasa tidak, Jooheon belum mengeluarkan semua tenaganya saat itu karena itulah aku tidak menghentikannya," Shownu berbalik menghadap ke arah Changkyun. Tangan kirinya dengan ragu bergerak untuk mengusap surai Changkyun yang cukup panjang itu.

"Aissh molla, memikirkannya membuatku pusing," Shownu menutup matanya. Ia memutuskan untuk tidur saja.

^^

Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, Changkyun baru saja terbangun dengan dada yang sesak dan batuk yang terdengar sangat menyakitkan.

"Uhukk... uhukkk..." tak ada cara lain, ia memukul dadanya lagi dengan brutal. Shownu yang mendengar kebisingan segera terbangun dan mendapati sosok Changkyun yang sudah terduduk sambil memukuli dadanya.

"Hei hei kenapa? Ada apa? Dadamu sakit? Jangan dipukuli seperti itu," Shownu berusaha meraih tangan Changkyun untuk menghentikan tindakan bodohnya itu. Tapi sepertinya Changkyun begitu terkejut, ia tidak menyadari kalau ada orang di sampingnya. Ia beringsut mundur hingga menabrak tembok di belakangnya.

"Sho-Shownu-ssi kaukah itu?" Tanyanya takut-takut, ada yang salah dengan penglihatannya. Ia tak bisa melihat apapun, semua benda menjadi kabur. Shownu mengangkat satu alisnya heran.

"Kau tak apa? Kepalamu sakit? Apa kau tidak bisa melihatku?" Bukan jawaban yang Shownu dapatkan, tapi suara batuk Changkyun yang terdengar semakin nyaring. Shownu menjadi panik, batuk Changkyun tidak berhenti sedari tadi. Ia segera bergegas menuju dapur untuk mengambil segelas air hangat.

Eternal Happiness [END]Where stories live. Discover now