Part 32; Penantian terjawab

1.4K 211 15
                                    


Lagi rajin ngetik...
Aku harap kalian memberikan respon terbaik untuk part ini.

Happy reading❤

Taehyung membuka pintu kasar, membuat seorang gadis manis yang tengah sibuk berkutat dengan laptopnya disisi sofa terperanjat kaget. Taehyung berjalan sempoyongan sembari memegangi bagian lengan kirinya yang terluka.

Jennie membelalak, menatap darah segar yang membasahi lengan kemeja panjang berwarna putih milik sang sepupu. Jennie langsung berlari menghampiri Taehyung, ia membantu pemuda tampan itu untuk duduk di sofa yang ia duduki sebelumnya.

Dapat jennie lihat bekas darah yang sudah mengering, dan bercak darah yang masih sangat cair juga lengket seperti baru saja menyembur keluar dari tempatnya. "Oppa? Ada apa denganmu?!" paniknya.

Taehyung menatapnya sendu, ia meraih pelan pergelangan tangan jennie, "jen, tolong cepat ambilkan kotak emergency!" pintanya.
Jennie mengangguk, kemudian berlari cepat meninggalkan ruang tamu itu.

Taehyung memejamkan kedua matanya menahan perih akibat sayatan pisau berjenis Gerber Mark yang berhasil merobek kulitnya. Taehyung meraih ponselnya, menekan tombol speed dial, lalu menempelkannya di telinga.

"Hallo?" sahut si penerima panggilan.

"Brengsek! Kalian dimana, huh?!"

"Taehyung? Darimana saja kau, hah? Kami mencarimu kemana-mana, mengapa baru sekarang menghubungi kami? Semalam kau juga tidak pulang ke rumah. Apa kau tahu, istrimu begitu mencemaskanmu hingga ia menelpon kami satu persatu, untuk menanyai keberadaanmu yang tak kunjung pulang ke rumah dan tak memberikan kabar apapun"

"Dengar dulu hyung, Sepuluh anggota Gatsebeun menyerangku kemarin, mereka berhasil melukaiku. Tapi aku juga berhasil melumpuhkan mereka. disaat aku lengah, tiba-tiba sepuluh anggota gatsebeun datang menyerangku kembali. Alhasil aku berhasil disekap mereka semalaman. Untung saja, aku mendapat kesempatan untuk kabur tadi pagi. Meskipun harus kembali mendapat luka di bagian lengan. Tapi ahli-ahli peduli dengan kondisiku setelah semua yang kualami ini, kau malah membuatku mendengar ceramahanmu yang tidak berguna itu, hyung" seru Taehyung menjelaskan apa yang telah dialaminya secara detail.

"Apa?! kau tidak membawa anggota yang lain?"

"Tidak. Aku tidak berpikir akan mendapat serangan tak terduga seperti kemarin, hyung"

"Dasar bodoh! Dimana kau sekarang? Kau baik-baik saja?"

"Aku baru saja tiba di rumah jennie, aku tidak ingin membuat jisoo khawatir, tolong jangan beritahu padanya dulu jika aku terluka. Bagaimana kau bisa bertanya apakah aku baik-baik saja, huh?! Aku terluka di bagian pinggang dan lengan" ucapnya emosi.

"Baiklah, tenang dulu. Kami akan segera datang kesana, aku juga akan menghubungi eric untuk menanganimu. Bertahanlah"

Klik

Taehyung memutuskan panggilannya dengan jin. Dia melempar asal ponselnya sembari memijat pelipisnya yang mulai terasa pening.

Jennie berjalan tergopoh-gopoh sembari membawa kotak emergency di tangannya. ia duduk di samping sang pemuda, kemudian membuka kotak tersebut dengan gerakan panik.

"Oppa, aku akan membuka kemejamu" Taehyung tidak menyahut, dia hanya menggeser tubuhnya untuk memudahkan sang adik membuka shirt putihnya.

Jennie membuka satu persatu kancing kemeja Taehyung, lalu menariknya secara perlahan hingga tubuh bagian atas pemuda itu polos tak berbenang.
Jennie menelan salivanya kasar, merasa nyeri bersamaan begitu melihat luka di tubuh kekar sang sepupu.

Ia segera mengambil cairan antiseptik, menuangkannya di atas kapas lalu membersihkan luka Taehyung dengan telaten. Sesekali, jennie meniup-niupkan luka sayatan itu ketika mendengar ringisan kecil dari bibir sang mafia.

"Oppa, aku sudah membersihkan lukamu. Sekarang tinggal menunggu eric hyungnim untuk menjahit lukanya" jennie merapihkan kotak emergency- nya, kemudian berlari mengembalikannya ke tempat semula.

*

Taehyung bersandar bosan di dashboard ranjang milik jennie, setelah beberapa menit yang lalu kedua lukanya telah usai dijahit. Dia tak diperbolehkan banyak bergerak untuk seharian penuh, ditambah lagi 6 pasang mata yang selalu memperhatikan setiap pergerakannya sedari-tadi semakin menambah rasa bosan juga muaknya di tempat itu.

"Taehyung, sebaiknya sekarang kau hubungi jisoo dan beri kabar tentang keadaanmu. Dia pasti sangat khawatir, kelihatannya dia juga kurang percaya dengan ucapanku yang mengatakan kalau kita akan melakukan perjalanan bisnis selama beberapa hari" ujar jimin akhirnya buka suara sembari memberikan ponselnya pada tangan Taehyung.

"Tidak perlu. Jisoo tidak perlu tau jika aku sedang terluka. Yang ada dia akan cemas memikirkanku dan justru membahayakan janin yang ada diperutnya. Biarlah dia percaya dengan sendirinya bahwa kita memang melakukan perjalanan bisnis. Aku ingin dia setia menunggu kedatanganku. Ingat! Jangan sampai ada satupun dari kalian yang membocorkan hal ini pada jisoo" ujarnya sarkas menatap nyalang keenam pria dihadapannya satu persatu.

"Aku harap kalian bersiap-siap untuk melakukan penyerangan terhadap markas Gatsebeun" titah Taehyung penuh penekanan.

"Itu pasti. kita tidak pernah membiarkan orang-orang yang telah melukai dan menghancurkan kehidupan kita, menjalani hidupnya dengan tenang juga damai. Seolah-olah mereka tidak pernah berbuat apa-apa. Dasar keparat!!" geram jungkook mengepalkan kedua tangannya saat membayangkan wajah-wajah anggota Gatsebeun yang melepas tawa bahagianya.

"Kalian tahu?" Taehyung sedikit memberi jeda untuk menarik nafas dalam, "Mark sudah ada disini!" lanjutnya seraya mendengus kasar.

"Apa?!" keenam pria itu membuka suara bersamaan dengan nada yang tidak santai. Mereka melongo tak percaya dengan berita yang baru saja mereka dengar. Rasanya begitu aneh

"Setelah sekian lama aku mencari keberadaan biadab itu di seluruh penjuru negri, akhirnya dia muncul juga dihadapan kita" ujar j-hope dengan emosi yang memuncak, yang mendapat anggukan dari yang lain.

"Taehyung, serahkan semua ini padaku. Aku berjanji akan mengantarnya kehadapanmu" ujar suga dengan tatapan membunuhnya.

"Aku menunggunya, hyung. Aku menunggu saat itu tiba- dimana aku menghabisi nyawanya dengan tanganku sendiri"


****

Berikan bintangmu juga komentmu, percaya padaku kukan melanjutkan cerita ini hingga selesai~~

*nyanyiin yak! (Dalam hati)

Yeay!! B-L-O-R 3 part lagi bakal ending,,,

Siapa nih yang nungguin?
#plakk (tertampar sama kenyataan)

VOTMEN!!!!!

Between Love Or Revenge [VSOO] ✔Where stories live. Discover now