Part 8; Perfect Job

2.4K 293 34
                                    


~jangan lupa votmen

"Bagaimana dengan tugasmu yang seharusnya, jungkook. Apa kau sudah menjalankannya? Bisa kau laporkan semuanya padaku" jungkook mengangguk dan tersenyum tipis.

"Semua sudah beres, hyung. Aku sudah menyiapkan puluhan anggota terbaikku dalam misi ini. Mereka adalah para sniper yang telah ku latih menggunakan berbagai jenis senjata api, dan aku juga sudah melihat kemampuan mereka ketika berada di lapangan" ujar jungkook sembari menyodorkan berkas berwarna biru pada Taehyung.

"Bagaimana dengan persenjataan?" tanya Taehyung, sesaat setelah ia menerima berkas tersebut dan membacanya sekilas.

"Puluhan senjata api baru saja tiba dari Rusia dan Unit soviet, senjata yang ku pesan ini adalah senjata dengan jenis baru dan memiliki kaliber yang jauh lebih besar. Dan untuk urusan bahan peledak, jin hyung sudah menyiapkan granat, bom waktu, dan beberapa jenis bom baru hasil experimen-nya yang juga akan ia uji cobakan disana" jelasnya

"Kau tetap menyiapkan anggota cadangan, bukan?" tanya Taehyung dengan raut tegangnya. Jungkook yang menangkap raut tegang bos mafia-nya itu hanya tersenyum simpul.

"Tentu saja, hyung. Kau tenang saja, urusan ini sudah kami tangani dengan baik"

"Bagaimana dengan jadwal penerbangan? Serta barang-barangku dan juga jisoo!"

"Kami akan meminta rose dan lisa untuk menyiapkannya. Tapi....
Apakah kau yakin ingin membawa jisoo, dia saja belum sadar! Apa dia akan baik-baik saja nanti? Kita akan membawanya ke jeju, Taehyung. Bagaimana nanti dengan luka dilengannya?" tanya jimin beruntun

"Akan lebih berbahaya jika jisoo tetap disini, jim. Lagi pun Eric sudah memastikan keadaan jisoo, dia akan secepatnya sadarkan diri. dan dia hanya perlu beristirahat dan berhenti melakukan aktivitas berat. Jahitan dipergelangan bahunya belum begitu kering, sewaktu-waktu jahitannya bisa kembali robek. Jika gadis itu terlalu banyak melakukan perlawanan"

"Dia tahu tentang ini? Maksudku, apa kau akan memberitahunya tentang kepergian kita ke jeju?"

"Tidak" singkatnya

"Bagaimana jika jisoo tidak menginginkannya?"

"Dia tahu betul dampak dari sebuah penolakan, jim. Lagi pula, aku akan tetap membawanya bersamaku walaupun itu beresiko. Aku harus tetap selalu disisinya, dan menjaganya setiap waktu"

"Baiklah, nanti barang-barangmu dan jisoo akan kuterbangkan lebih dulu. Jadi kau hanya akan membawa dirimu saja" ujar jimin sambil menyungingkan senyum manisnya.

"Tapi yang lain kok ngak keliatan? Pada kemana mereka. Apa mereka ngak ikut pulang bersama kalian?" jungkook melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya saat mendengar pertanyaan Taehyung, kemudian ia menganggukan kepalanya.

"Kalau Jin hyung, suga hyung, rapmon hyung, dan J-hope hyung sudah langsung berangkat lebih dulu ke jeju, menggunakan pesawat pribadi. Katanya sih, mereka ingin menyiapkan plan B dan C sembari menunggu kedatanganmu"

"Oh, jadi seperti itu. Bagus, kalian benar-benar dapat kuandalkan" ujar Taehyung langsung mengandeng leher kedua pria disampingnya.

"Sudah... Sudah Aku tercekik" ujar jungkook layaknya seperti orang yang kehabisan napas.

Kemudian detik berikutnya Taehyung ikut nimbrung berkutat dengan tumpukan berkas-berkas itu.

*

Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, dan jarum jam di pergelangan tangan Taehyung telah menunjukkan pukul 5 sore.

"Hah.... Akhirnya kelar juga! Aku bisa bernapas lega sekarang. Akh... Seluruh tubuhku pegal-pegal semua" ujar jimin seraya merenggangkan pergelangan tangannya juga jari-jarinya yang kebas.

Krook... Krook...

Suara perut jungkook berbunyi
"He he aku udah lapar nih, masakin dong jimin hyung" ujar jungkook cengegesan tak jelas.

"Baiklah. Aku akan memasaknya dengan lezat, nee!" sahut jimin pada jungkook.

"E eh, tunggu- kau mau kemana?" ujar jimin menahan lengan Taehyung yang hendak pergi.

"Ya kembali kerumah sakitlah, gue mau nengokin jisoo, emangnya mau ngapain lagi, hah?"

"Makan dulu, baru pergi pokoknya. Kamu ngak lapar, hah? Kamu kan belum makan apapun, dari pagi. Padahal beberapa jam lagi, sudah masuk jam malam loh, Taehyung. Nanti kalo kamu sakit, bagaimana jagain jisoo lagi. Tunggu aja sebentar disini napa sih, gue masak bentaran aja kok, ngak bakalan lama" pinta jimin dengan lembut.

*perhatian banget sih jimin, jadi pengen diperhatiin deh*

Taehyung melepaskan tangan jimin yang sebelumnya menahan pergelangan nya. Lalu tersenyum pada pria bersurai pirang itu.

"Terimakasih hyung atas tawarannya. tapi Aku masih ada urusan penting dengan Eric perihal tentang pemulihan jisoo. Aku bakal ingat untuk makan malam nanti, kau tidak perlu repot-repot lagi. Beristirahat lah dengan baik jim, kook. Aku tau kalian pasti sangat lelah. Aku akan pergi sekarang. Sampai bertemu di pulau jeju"


****

*kalian pasti tau cara menghargai
Penuliss*

Next?

🍀kencangin dong nge- Vote nya🍀

🍁gass terus commentnya,,,
Bisa apa aja kok🍁

Tetap «Stay» ya gaess

Between Love Or Revenge [VSOO] ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz