Part 7; persiapan sempurna

2.4K 278 22
                                    

~jangan lupa votmen~

Dan disini lah Taehyung berada, terbaring di salah satu sofa di sebuah ruangan tempat yang ramai dengan orang bekerja di sebuah perusahaan senjata.

Ia bergegas bangun karena panggilan yang semula diterimanya.

"Hoamm" dengusnya kasar

Walau baru bangun tidur, wajah tampannya tidak berkurang barang sedikitpun.

Dia melihat jam bermerk GUCCI dengan tali kulit berwarna coklat di tangan sebelah kirinya, yang menunjukan pukul 8. Mengambil jas yang dikenakannya semalam, dan kembali memakaikan-nya pada punggung lebarnya.

Sedikit sisiran, kemudian melangkah keluar dari ruangannya tersebut.

Menuju ke mobil ferrari hitam dengan keluaran terbaru yang di tengah velg ban-nya ada tertulis nama KTH, terparkir apik di depan kantornya yang menjulang tinggi ke atas, yang bertuliskan compersasion Bangtan.

Dia segera masuk lalu mengendarai ferrari hitamnya menuju tempat kediamannya, yang berada sedikit jauh dari perusahaan.

*

Setelah 45 menit, Taehyung akhirnya sampai di rumah megahnya yang bernuansa putih, dengan pilar yang tinggi-tinggi dan halaman luas yang indah.

Di halaman depan rumah itu sudah terparkir mobil BMW putih keluaran terbaru.

Taehyung menyunggingkan senyum terlampau hafal dengan siapa yang ada di dalam rumahnya sekarang.
Ia berjalan menaiki tangga, dan membuka pintu bercat putih itu.

Pemandangan yang pertama kali dia tangkap ialah, dua sosok pria tampan dan juga tinggi. yang tengah sibuk berkutat dengan tumpukan berkas dokumen, sembari membacanya ataupun sekedar membaliknya malas.

Mereka bahkan tidak menyadari kehadiran Taehyung yang berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk.

"Tidak ada yang menyambutku. Setelah sekian lamanya tak bertemu! Apa kalian tak merindukanku?" ujar Taehyung karena merasa diabaikan.

Kedua pria itu sempat menoleh sekilas ke sumber suara, kemudian kembali terpaku pada berkas yang sempat mereka baca sebelumnya.

"Kau sudah sampai hyung!" ujar pria bersurai hitam legam itu

"Tidak ada waktu untuk menyambutmu, Taehyung! Aku sendiri sudah merasa sangat lelah" sahut pria bersurai pirang lainnya

"Oh, lelah? Haruskah aku berempati padamu, jim?" tanya Taehyung dengan mimik sinisnya.

Sedangkan pria yang bersurai hitam legam itu menghela napas kasar, ia meletakkan kertas ditangannya dan beralih menatap pria bermarga kim tersebut.

"Kamu juga lelah, jungkook"

"Lelah? Tentu saja hyung!" sahut pria yang dipanggil jungkook itu tersenyum tipis.

Taehyung mengganguk singkat dan langsung mendaratkan bokongnya di atas sofa beludru yang juga diduduki kedua pria itu.

"Tumpukan berkas apa ini?"

"As usually, ini berkas-berkas tentang Viper, musuh bebuyutan bangtan. Dan- gangster yang telah melukai jisoo. Asal kau tau saja, sebelum kami berdua sampai disini, kami sudah tau penyebab Viper mengincar jisoo. Itu semua karena kau, brother. Mereka ingin memanfaatkan gadis itu untuk menjatuhkan mu. Jadi aku minta kau sebaiknya berhati-hati, juga lindungi gadismu itu, Taehyung!" ujar pria bersurai pirang itu menjelaskan.

"Jadi- Viper yang melakukan semua ini pada jisoo. Hah? Aku tak menyangka mereka selicik itu. Mereka sudah berhasil membangunkan singa lapar. Baiklah... Kali ini akan kuladeni" ujar Taehyung menggeram marah dengan menggertakan giginya dan mengepal tangannya kuat. Sangat terpancar- seluruh kemarahannya ia salurkan disana.

"Jim, jungkook! Apa sudah ada informasi terbaru dari orang bedebah itu!" tanya Taehyung mendelik tajam.

"Maaf hyung, tapi Kalau soal itu, kami belum mengetahuinya" jawab jungkook ragu.

"Taehyung, aku sarankan kita fokus dulu sekarang pada Viper. Tim spy yang saat ini berada di jeju sudah memberikan laporannya padaku" ujar jimin berusaha mengalihkan pikiran Taehyung.

Sedangkan Taehyung tersenyum miring begitu mendengar kata jeju.
"Jeju??" ucapnya lirih

"Hyung! Apa kau serius akan ikut, menjalankan rencana ini. Jeju island kan tempat___" jungkook tak berani untuk melanjutkan ucapannya

"Aku akan ikut, jungkook. Kali ini aku harus melihat langsung, bagaimana orang-orang Viper itu mati mengenaskan di tanganku"

"Lalu, apa yang tim spy dapatkan?"

"Tidak banyak. Viper tetap bersembunyi di markas yang lama. Hanya saja, mereka memperkuat pertahanan dengan menambah anggota khusus" jelas jimin

Taehyung mengerutkan keningnya "Anggota khusus?" ulangnya.

"Ya, seperti para sniper dan juga fighter" tambah jungkook

Taehyung tertawa sinis menanggapi ucapan jungkook, ia tahu betul jika hal seperti itu akan terjadi pada gangster yang kehancurannya sudah di depan mata.

Viper adalah salah satu gangster yang terkenal di Asia, Taehyung bahkan yakin jika Viper bisa menyusun rencana pertahanan diri yang jauh lebih kuat.

"Mereka hanya akan terlihat semakin bodoh dengan melakukan tindakan seperti itu. Jika mereka berkumpul menjadi satu di dalam markas itu, tentu itu akan memudahkan kita dalam penyerangan. Mereka semua adalah sasaran empuk!"

"Ya. kurasa, mereka menyadari jika kehancuran sudah di depan mata" timpal jimin

"Lalu, bagaimana dengan persiapan rencana kita? Apa semua sudah diatur dengan baik?"

"Oh, tentu saja. Kau memiliki Enam anggota khusus yang sangat hebat" celutuk jimin sembari tersenyum bangga.

Sedangkan Taehyung justru langsung mendelik tajam.
"Kau sungguh kepedean. Lebih baik kau diam saja, hyung" desisnya

Jimin tampak memutar bola matanya malas, dan kembali memusatkan pandangannya pada berkas ditangannya.

Jika Taehyung sudah seperti itu, ia tidak akan berani untuk melawannya.
Taehyung adalah sosok killer, dan jimin sangat tidak menguntungkan jika ia memutuskan untuk melawan kehendak. dengan posisinya yang sebagai hacker. Kuncinya hanyalah diam, bungkam. Itu sudah cukup untuk kelangsungan hidupnya.

****

*Kalian pasti tau cara menghargai penulis*🙏

Next?

🌷Semakin kencangi nge-Votenya🌷

💮gas teruss komentnya, saran juga boleh kok💮

Between Love Or Revenge [VSOO] ✔Where stories live. Discover now