33 : almost ended

435 82 69
                                    

Seumur melaksanakan ujian, kayaknya ini pertama kalinya Beomgyu bersyukur dengan adanya ujian.

Sebab dengan adanya ujian, segala sesuatu di sekelilingnya mendadak ngeblur karena tujuannya cuman satu; mengerjakan ujian dengan baik. Dan bagaimana caranya supaya bisa mengerjakan ujian dengan baik dan lancar? Iya, belajar.

"KAPAN GUE WISUDA YA TUHAN? PULANGKAN SAJA HAMBA KE PELUKAN BUNDA!" rengek Junseo nelungkupin kepalanya di atas meja sambil ngacak-ngacakin rambutnya. Stress dia.

Tapi tiga detik kemudian, bangun lagi dan jerit, "SIAPA YANG MENCIPTAKAN ADANYA EKONOMI DI TEKNIK? KENAPA HARUS ADA EKONOMI DI TEKNIK? APA KURANG PUAS HAMBAMU INI BELAJAR KOSETAN(re: cosectan) PAS TAHUN PERTAMA TERUS SEKARANG MALAH NGITUNGIN PAJAK? AAAAAAAAA," Plak!

"BACOT ANJENG!" emosi Jeongin sampai ngelempar print out soal-soal latihan. Masalahnya dia juga stress sama ekonomi teknik dan bacotan Junseo sama sekali gak menambah wawasannya.

Lawak sih sebenarnya dengerin sambatan Junseo, tapi sayang dia bergabung dengan kelompok belajar yang isinya anak-anak ambis jadi bukan lawakannya disahutin malah ditempeleng.

Meski pun yang nempeleng Junseo sebenarnya bukan salah satu populasi ambisnya, tapi sama Jeongin yang lagi mode baper senggol smackdown.

JEONGIN KAN OTAKNYA 11-12 SAMA JUNSEO, TAPI DIA PUNYA TEMEN SATU AMBIS-TAPI GOBLOK DAN SATU AMBIS-AMBISAN SAMPE MAMPUS, JADI BUKANNYA SENENG ADA TEMEN NGETOLOL JEONGIN MALAH STRESS.

Pulangkan saja Jeongin dan Junseo ke pelukan Pak Namjoon...

"Ya udah, kalian istirahat dulu aja. Jajan atau apa kek. Kalau kalian udah capek jangan dipaksain, nanti malah pusing." kata Jiheon sambil menatap Jeongin dan Junseo.

Tapi lanjut nulis lagi begitu selesai.

Yha, oqe.

Junseo mulai menyesali keputusannya ngeiyain ajakan Minju buat belajar bareng sama Jiheon dkk. Junseo juga merasa super tolol karena lupa kalau Jiheon kuliah pakai beasiswa alias dia pinter banget, goblok.

Tadinya Junseo mau mengajak Jeongin jajan saja, dibanding di sini gak guna (emang iya), tapi mantan pawang behel itu sudah nelungkupin kepalanya di atas kedua tangan yang terlipat di meja dan matanya merem. Otaknya udah panas, dikit lagi konslet terus meledak. Junseo gak berani ngeganggu, takut dimakan.

Terus Junseo ingat kalau cowoknya bukan cuman mereka, ada satu lagi yaitu Beomgyu-

-yang duduk di paling pojok dan kayaknya gak terganggu sama sekali oleh keributan di sekitarnya. Matanya yang menatap lurus pada apa yang di bawah dagunya cuman berkedip dua-tiga kali dalam sepuluh detik, bibirnya bergumam pelan, sedangkan tangan kanannya sibuk menulis dan tangan kirinya memegang kalkulator.

Bayangan Choi Beomgyu yang ngegoblok di kelas seketika luntur sudah.

Harusnya Junseo gak heran, kenapa Beomgyu dan Jiheon bisa temenan.


❏❏❏


Selain belajar, ada satu lagi tips menghadapi ujian dengan baik dan benar.

Kerjakan, kumpulkan, dan lupakan.

Ah, satu lagi, perayaan.

"YAAASSHH!!" suara berisik Beomgyu menggelegar di lorong. "SAYONARA ADIOS ANYEONGIGASEYO GOODBYE BABAY! GUE BEBAS! MERDEKAAAA!"

Jaeyun tadinya mau nanya soft file desain tugas kelompok mereka, tapi gak jadi. Untuk saat ini, pura-pura gak kenal dan pulang adalah pilihan paling bijak.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora