17 : like always

558 106 44
                                    

Mari kita skip ke beberapa hari kemudian dari perjumpaan terakhir antara Beomgyu dengan Soobin.

Lebih dari seminggu, Beomgyu mulai jarang bercengkrama dengan Soobin. Selain karena Beomgyu lebih sering menghabiskan banyak waktunya di luar asrama buat kerja kelompok, kayaknya Soobin sendiri juga sering nangkring di tempat lain yang memang khusus untuk belajar. Mereka cuman sering papasan pas pagi-pagi mau berangkat kuliah atau di sekitar asrama, tapi gak punya banyak kesempatan untuk mengobrol banyak selain bertanya; 'mau ke mana?'. Terus, ya sudah.

Mereka nyaris gak pernah bertukar kabar lagi selain sapa. Beomgyu keburu capek sementara Soobin cepat hilang kayak jadi buron.

Itu berlaku bukan cuman ke tetangga asrama Beomgyu doang, tapi juga ke Kim Minkyu apalagi Kang Taehyun.

Kapan ya terakhir kali Beomgyu ketemu Minkyu? Bahkan di kantin pun, mereka gak pernah bertemu (meski bukan berarti Beomgyu ingin banget ketemu tapi ya kalau ketemu gak pa-pa sih, hm).

Kapan juga ya, terakhir kali Beomgyu menghubungi Taehyun? Kadang Beomgyu pengen nanyain kabar Taehyun, seenggaknya buat basa-basi dan menunjukkan diri kalau dia tuh gak sombong dengan sok sibuk.

Tapi kenyataannya Beomgyu emang sibuk, tiap sampai asrama juga Beomgyu langsung rebahan aja di kasur dan sering ketiduran. Baru bangun lagi tengah malam buat basuh badan, ganti baju, kemudian malah nugas lagi sampai lewat tengah malam baru kemudian tidur lagi.

Rasanya sekarang kayak asrama cuman jadi tempat tidur doang. Mau belajar buat kuis atau praktik juga pasti ada study group sendiri.

Kok capek ya? Apa selama ini Beomgyu terlalu menyepelekan kuliah karena pas tahun pertama dan awal semester baru dia masih sering kelayapan dan foya-foya?

Beomgyu jadi kepikiran pas ngelamun; kayaknya gue emang terlalu anggap remeh kuliah deh... atau emang di kampus ini aja? Apa Ryujin yang kuliah di Amerika juga se-chaos ini? Apa Daehwi yang kuliah kesenian juga secapek ini? Ah, tapi snapgram-nya perasaan main mulu.

Beomgyu mulai membatin.

ah, tapi gak bisa disamain dong. Ryujin nyesuain sama lingkungan dan budaya di luar negeri. Daehwi juga nyambi part time di sana sambil kuliah...

"—Gyu? Lo tidur?" muka Junseo melongok tepat di depan muka pemuda Choi yang lagi menidurkan kepalanya di atas meja. Kepalanya miring menghadap sisi jendela luar, makanya gak kelihatan merem atau meleknya.

Meski sebenarnya Beomgyu memang hampir merem sih, tapi gak jadi gara-gara Junseo dan Jaeyun jajan tapi sekarang udah balik.

"Kaget anying," Beomgyu langsung ngegaplok wajah Junseo supaya jaga jarak kemudian dia bangun.

Seperti di chapter-chapter sebelumnya, tentunya mereka sekarang lagi nugas kelompok dan nangkring di salah satu bagian kampus dengan stop kontak dan WiFi terkencang.

"Nih, titipan lo." Jaeyun meletakkan susu dan roti titipan Beomgyu.

"Makasih, berapa—?"

"Gak usah, ambil aja."

"Jae, jadi pacar gue ayok."

"Gue dengan murah hati mewakili Yang Jeongin bilang; tobat, goblok." Junseo nabok ubun-ubun Beomgyu.

Jaeyun sih gak peduli, sudah biasa. "Yang lain ke mana?"

"Toilet, biasa." sahut Beomgyu sambil meminum susunya. "Namanya juga cewek, wajib hukumnya ke toilet bawa pasukan."

"Kalau Nakyung denger bisa dirasengan lo ama dia."

"Gak mungkinlah, Nakyung kan sayang sama gue. Uwu..."

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu