29 : hands on me

534 97 25
                                    

Beomgyu enggak sadar kalau dia tidur jauh lebih lama dari biasanya.

Matahari sudah tinggi dan sinar matahari menyorot terang melalui jendela kamarnya yang lebar. Itu karena gordennya telah diikat di sisinya. Beomgyu enggak menyalakan pendingin ruangannya, makanya dia bisa langsung merasakan hawa panas yang langsung menyengat.

Tapi, biarpun sudah terbangun, Beomgyu gak lantas beranjak. Dia terbengong dulu di tempatnya setelah menghempaskan selimut dan guling karena kegerahan—tapi gak sampai keringatan. Lantas melongok ke bawah dan menemukan kasur yang ditempati Soobin raib karena telah terlimpat rapih di pojokan.

Sadar kalau 'tamu rumahnya' terbangun lebih dahulu, Beomgyu langsung beranjak dari kasur dan pergi keluar kamarnya dengan langkah gontai.

Dapurnya lengang, enggak terdengar suara juga dari ruangan depan. Kakaknya juga seperti enggak sedang membuat keributan dari kamarnya di loteng apalagi dari luar. Rumahnya lengang.

Beomgyu sudah hampir mengira kalau dia lagi mimpi gaje lagi sampai Mamanya datang dari pintu depan sambil membawa keranjang bekas cucian—habis menjemur baju.

"Gimana tidurnya, nyenyak?"

"Iya," jawabnya masih setengah sadar. "Kak Soobin... mana?"

"Jalan-jalan sama Haru."

"Oh... Haru..." Beomgyu manggut-manggut terus duduk di kursi makan. Bengong sebentar. "Lah—Haru? Sama Haru anjingnya Genma?"

"Iya, emang siapa lagi?"

"Sama Papa... atau kak Yeonjun?"

"Ya berdua aja sama Haru. Kakakmu mah masih bobo ganteng habis begadang, masih bawa kerjaan dia pulang juga. Paling baru bangun kalau matahari udah tinggi. Kalau papa tadi diajak main badminton sama Om Sihyuk terus sekarang belum pulang."

"Lah? Gimana dong entar kak Soobin nyasar?"

"Ya enggaklah, Haru kan hapal jalan."

"T-tapi kan Haru anjing, Ma!"

"Ya emang anjing, kalau kucing kan Sunny."

"Ihh, Mamaaaa, bukan gitu maksudnya... kan kak Soobin baru ada sehari di sini gak kayak Jeongin atau Taehyun atau temen-temenku yang lain—kalau dia kenapa-napa gimana? Kalau—"

"Enggaklah... cuman muterin kompleks ini gak akan tiba-tiba nyampe ke Seoul kok."

"Kalau jalan-jalan bisa nyampe ke Seoul itu mah mending sekalian dia balik ke Ansan, Ma!"

"Udahlah, adek cuci muka sama gosok gigi aja sana. Terus sarapan. Nanti juga Soobinnya adek balik kok."

Beomgyu tersedak dan melotot. "S-Soobinnya—APA?"

"Soobinnya adek," Mamanya ngulang. "Kan Soobin temennya adek?"

Iy-a-iya, bener... t-tapi kan.... kalau kosakatanya gitu, jadi agak... gimana....

Dibanding Beomgyu pusing mending dia ngikutin Mamanya cuci muka, gosok gigi dan sarapan.


❏❏❏


Pintu rumah terbuka dan bersambung sapaan kepulangan Soobin setelah berjalan-jalan bersama Haru. Bertepatan dengan Beomgyu yang sedang menyicip kue buatan mamanya.

"Soobin udah pulang..." sambutan Mama berseri-seri dan tulus sesuai dengan ucapannya. "Tante bikin bolu nih, Soobin cuci tangan dulu ya, terus ikut makan."

"Iya Tante." Soobin nyengir dan pergi untuk mencuci tangan gak lama kemudian duduk di sebelah Beomgyu.

Beomgyu menggeser piring bolu penuh krim ke Soobin yang porsinya lebih besar dari punyanya.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ