05 : mood

759 126 11
                                    

Scroll scroll scroll... berhenti, tatap.

Scroll scroll scroll lagi... kembali, berhenti, tatap lagi.

Sambil bertopang dagu dengan satu tangan, sementara tangan lainnya memegang pena sambil jari telunjuknya aktif bergerak menggeser atau menekan layar ponselnya di atas meja. Bersisian dengan buku catatan yang berisi materi perkuliahan.

Cara jitu bermain ponsel—kemungkinan—tanpa terciduk. Main ponsel sambil pegang alat tulis dan ponselnya ditaruh di meja, jadi kalau ada dosen yang kadang iseng gabut banget keliling kelas, bisa dengan mudah disembunyikan dengan menindihnya pakai catatan dan langsung nulis materi lagi.

Tapi lupakan itu, serius lupakan! Karena daritadi pergerakan Beomgyu berhenti tiap kali berada di ruang obrolan dengan satu temannya. Teman yang—kata Jeongin—harus lebih sering dihubungi lagi. Iya, Kang Taehyun.

Telunjuk Beomgyu membuka ruang obrolan dengan si doi—eh, teman dekatnya itu maksudnya.

Telunjuk Beomgyu membuka ruang obrolan dengan si doi—eh, teman dekatnya itu maksudnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu chat mereka semalam. Ya udah gitu aja. Gak ada yang spesial sebenarnya dan dibilang Beomgyu juga kalau dia biasanya emang chat-an sama Taehyun. Makanya Beomgyu bingung, harus lebih intensif gimana? Dan kenapa pula harus Taehyun? Kenapa gak Daehwi? Kenapa gak Ryujin? Kenapa gak Jeongin apalagi Jiheon?

Kakaknya Beomgyu saja dia hubungi seminggu sekali kalau dia ingat, kalau lupa bisa sampai sebulan sekali atau bahkan kalau mau kuis atau ujian aja baru Beomgyu hubungin buat minta duit jajan tambahan. Mental support sih alibinya, padahal emang mau malak aja.

Akhirnya karena kadung kebuka, Beomgyu jadi baca ulang chat-nya sama Taehyun. Lucu juga sih. Kebanyakan Beomgyu yang bacot tapi kalau semakin ditelusuri pasti selalu Taehyun yang nanya kabar lebih dulu. Temennya itu juga suka ngingetin atau nyuruh-nyuruh—

"Kamu yang pake baju biru, lagi ngapain?"

Deg Langsung saja Beomgyu matikan ponselnya dan sembunyiin di bawah buku catatan.

Enggak, bukan dia yang barusan ditegur bapak dosen terhormat, tapi karena dia lagi melakukan perbuatan tercela jadi ikutan gugup. Takut ikutan diciduk kan gak lucu, kayak anak SMA aja dimarahin dosen karena main ponsel.

"Daritadi saya perhatikan kamu main ponsel terus. Kalau kamu merasa udah pintar dan gak perlu dengerin perkuliahan saya, silahkan keluar sekarang." kata dosen itu bikin suasana kelas mendadak mencekam.

"Iya pak, maaf."

"Iya berarti kamu keluar?"

Si mahasiswa kena tegur itu malah bingung.

"Lama, cepet keluar sekarang atau kamu saya kasih D?"

Buset, ancamannya. Kalau udah kayak gitu mau gak mau dia keluar kelas.

Beomgyu merinding, lebih karena dia masih nyembunyiin ponselnya di bawah buku.

"Ya udah, kita kembali ke materi lagi." dosen itu berbalik ke layar presentasi.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang