48 : he knows

395 63 16
                                    

"Mau minum gak?" tanya Jeongin pada gundukan selimut di kasur kamarnya, dan—yah, itu Beomgyu

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Mau minum gak?" tanya Jeongin pada gundukan selimut di kasur kamarnya, dan—yah, itu Beomgyu.

Jeongin mengajak Beomgyu pulang ke rumahnya karena menurut Jiheon, lebih baik mereka berdua barengan karena sepertinya bakal banyak hal yang ingin Beomgyu bilang dan lagipula, menurut Jiheon, buat sekarang cuman Jeongin yang mampu menenangkan Beomgyu sekarang.

Di dalam selimut, Beomgyu merengut dan bergumam dengan suara serak sisa bindeng sehabis nangis membuat Jeongin berkerut bingung karena engga jelas sama sekali.

"Hah? Lo bilang apaan?"

"...hmau..."

"HAH? APA SIH, NJING? PITA SUARA LO KAGAK PUTUS CUMAN BENGEK DOANG, JAWAB YANG BENER SAT!" Jeongin emosi.

Beomgyu menggeram dan menyibak selimutnya. "GUE MAU, TAPI GUE MALU, ANJING!" Beomgyu jadi ikut emosi dan berteriak dengan suara serak.

"Halah, biasanya juga malu-maluin. Lagian juga lo kagak bugil ini." Jeongin mendengus, menyibak selimut menjauh jadi dia bisa duduk di pinggir kasur, lantas menyerahkan gelas minum kepada Beomgyu. "Nih, minum, biar gak dehidrasi. UTS memang udah kelar, tapi lo belum wisuda, jangan mati dulu."

Sambil manyun Beomgyu menerima minum dan menenggaknya setelah lirih bergumam terima kasih—disertai misuhan dalam hati tentunya.

"Mau cerita sekarang atau nanti?" tanya Jeongin sambil meletakkan gelas minum Beomgyu di nakas.

"Gak tahu." Beomgyu malah menarik selimut dan kembali menyembunyikan dirinya.

Jeongin menghela napas lantas turut merebahkan dirinya terlentang di samping Beomgyu yang meringkuk.

"Waktu lo pacaran sama Heeseung dulu—"

"Heeseung siapa?" Beomgyu melongok sedikit.

"Heeseung, Lee Heeseung, anjir! Pacar pertama lo yang cuman 4 bulan itu loh! Yang nembak lo pas pulang sekolah terus lo terima begitu saja padahal lo gak kenal sama sekali!"

Beomgyu terdiam sejenak, "Oalah, si Heeseung... sorry, dulu pacarannya gak serius sama sekali, gue jadi udah lupa." sahutnya sebelum menarik selimutnya lagi.

"Mungkin karena itu lo dapat karma dari dia, makanya cinta lo sekarang kagak ada yang kesampaian."

"DASAR BABI LO BEKANTAN, PENGENDARA KAMBING, SEPATU KUDA," Beomgyu menyibak selimutnya lagi. "AYO BERANTEM SAMA GUE!!"

"Gak level gue berantem sama orang yang lagi galau sampai nangis, sampai umbelnya mleber ke mana-mana. Gak tega, cuk."

Beomgyu merengut kesal oleh ucapan Jeongin tapi gak bisa marah juga. Saking benarnya omongan Jeongin, Beomgyu sampai merasa aneh kalau dia ngambek, tapi—NGESELIN BANGET, TAPI GIMANA YA...

Akhirnya Beomgyu menelungkupkan separuh badannya di atas perut Jeongin. Membuat posisi mereka jadi berlawanan arah membentuk simbol plus (+).

"Jeong,"

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu