12 : focus

620 115 42
                                    

Hari Sabtu malam—atau sebenarnya sudah Minggu karena sudah pukul 00

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu malam—atau sebenarnya sudah Minggu karena sudah pukul 00.53 AM dan Beomgyu masih melek bersama lampu belajar dan laptopnya. Untuk apa? Nge-game.

Sendiri? Enggak, ada Shin Ryujin yang nemenin. Hanya dia. Sengaja, karena Jeongin jelas gak diizinkan nge-game karena hari Senin sudah mau ujian—well, memang keluarga Jeongin yang sekarang se-strict itu meski pun putra keluarga Yang sudah kuliah. Sementara Daehwi memang sengaja gak diajak biar gak bacot. Hahaha.

"Berdua aja dah, gece. Mumpung gue belum tidur dan lo lagi online." kata Beomgyu dua jam yang lalu hingga berakhir seperti sekarang.

"Gyu," panggil Ryujin terdengar dari headphone yang digunakan Beomgyu. "lo bukannya mau UTS ya?"

"Ya besok Senin." sahutnya.

"Sinting, terus malah ngajak mabar sekarang."

"Tapi lo ladenin dan demen kan?" Beomgyu berkata lagi. "Kasian lo gak punya pacar weekend, gabut, ya udah gue temenin."

"Taik,"

Beomgyu ketawa menimpali, kemudian mereka lanjut main lagi.

Sebenarnya Beomgyu agak capek sih main daritadi. Matanya sudah berair tapi dia gak mau berhenti.

Bukan gak mau, tapi gak bisa. Karena percuma, Beomgyu yakin kalau dia gak akan bisa tidur. Dan dia gak mungkin minta ke Jeongin atau Daehwi atau Jiheon buat menemani begadang, mending Ryujin aja karena, toh, di tempatnya juga masih siang lagian.

Selain itu... Beomgyu juga butuh seorang pendengar.

"Ryu, Taehyun suka sama gue."

"Oh," sahutnya dari sebrang.

Hening dulu.

Pemuda Choi itu berkedip, mendadak kantuknya hilang setengahnya. "Cuk, gue bilang; Taehyun suka sama gue."

"Ya udah, tahu gue dari dulu, kelihatan kok. Cuman lo-nya goblok, gak peka."

"Anjrit," pekik Beomgyu tertahan. "kok lo bisa tahu? Emang kelihatan banget ya?"

"Pertama, gue satu SMA sama kalian. Ke dua, Taehyun ngintilin lo mulu anjir. Ke tiga, kita bertiga sekelas dari kelas 2 sampai lulus. Dan ke empat—GUE JADI KACANG TERUS DI ANTARA KALIAN, ANJU. GIMANA GUE MAU GAK SADAR????"

Beomgyu meringis pelan. Teriakkan Ryujin bikin konsentrasinya agak buyar meski daritadi juga gak serius banget mainnya. Tapi tetap saja—NGANU!!! (?)

Ucapan Ryujin jadi membuat Beomgyu berpikir. Kalau Jeongin saja yang lebih jarang ketemu Taehyun—selain karena mereka berdua bertemu karena sering main ke rumah Beomgyu—bisa menyadarinya, bukan aneh kalau Ryujin yang jelas satu sekolah dan juga main bersama menyadarinya.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang