14 : thinking out loud

666 114 48
                                    

Lewat 10 menit berlalu semenjak Beomgyu mengabaikan aplikasi Sketchup dan dokumen di laptopnya—layarnya bahkan sudah mati sekarang namun tombol power masih berkedip tanda menyala—sementara sang empu sendiri malah rebahan memunggungi sang laptop sambil memeluk gulingnya.

Beomgyu memang gak meniatkan dirinya untuk tidur meski sudah dua jam lebih berpaku pada tugas-tugasnya—yang artinya dia jelas perlu istirahat—namun juga gak masalah kalau dia ketiduran.

Masalahnya... Beomgyu gak bisa tidur.

Ini gara-gara sesaat setelah memejamkan mata, bukan pikirannya yang merayap kosong justru malah sebaliknya. Tiba-tiba pemikiran atau sepintas memori masa lalu muncul begitu saja. Merayap satu persatu tanpa jawaban dan malah menimbulkan keterkaitan satu sama lain. Gak menenangkan sama sekali, tapi Beomgyu masih setia terpejam dengan respirasi napasnya yang kadang berat kadang lambat sesuai seberapa menyebalkannya memori itu tertimpa.

Awalnya; soal lelah karena tugas, malas, ngantuk, keinginan ingin makan tapi gak lapar.

Kemudian berganti menjadi ingatan apa yang terjadi di kelas, perkataan dosen. Hal-hal yang menarik yang ditemukannya beberapa waktu sebelumnya.

Kemudian berganti lagi dengan segala yang sudah dilupakan seperti Minkyu, Taehyun, dan Huening Kai.

Sialan, Beomgyu langsung membuka matanya dan mendesis sebal mengingatnya. Hapus, hapus, hapus. Gak penting anjir. Otaknya memaksa demikian kemudian terpejam lagi.

Lalu pikirannya mengingat lagi soal Jeongin, soal kakaknya, Jiheon, teman-temannya yang lain, tugas desain Jaehyuk (gak tahu yang ini tiba-tiba kepikiran aja meski gak mempengaruhi hidupnya), kak Soobin juga—gandengannya juga, usapan di bibirnya juga—

Anjir.

Pelukan pada gulingnya mengerat guna meredam jantungnya yang mendadak berdebar cepat serasa dihentak namun hanya sesaat.

"Si anjir!" akhirnya Beomgyu mengerang tak tahan dan melek kemudian meraih ponselnya di meja. "Nonton anime aja dah, entar juga ketiduran—argh, capek mau bobo entar bangun lagi dah beneran! Argh, tahu lah gue bacot apaan?!"

Akhirnya Beomgyu menghabiskan dua episode demi mengalihkan pikirannya sebelum tertidur. Seenggaknya lelapnya bakal diiringi samar-samar oleh sosok senpai-senpai cogan gepeng 2D.


❏❏❏


Mungkin sebenarnya Beomgyu tipe yang jatuh cinta karena skinship, atau mungkin juga enggak. Tapi jujur saja, dia gak bakal kepikiran buat naksir Kim Minkyu kalau si cungkring satu itu gak jelalatan tangannya.

Maksudnya gandengan, usep-usep kepala, wajah gitu. Bukan yang menjerumus 'anu'—ya itu lah, anu pokoknya.

Tapi kalau dipikir ulang, sebenarnya Beomgyu juga sering asal rangkul sana-sini atau clingy begitu. Mungkin beberapa ada yang baper—tahulah siapa inisialnya 'Kang'—tapi biasanya kebanyakan enggak. Tapi kalau di-gas balik, Beomgyu lemah juga.

Mungkin juga, Beomgyu gak akan ambyar kalau sentuhan itu cuman terjadi sepintas. Tanpa ada ikatan dari mata ke mata.

OKE, BERARTI KESIMPULANNYA SALAH MINKYU YANG SUKA PEGANG-PEGANG SEMBARANGAN BUKAN KARENA GAK SENGAJA. BUKAN SALAH BEOMGYU YANG GAMPANG BAPER, IYA KAN? IYA POKOKNYA.

Pagi itu, Beomgyu nampar pipinya sendiri pelan. "Alah, goblok, ngapain juga gue pikirin. Jatohnya jadi ngebandingin sama si tetangga dan yang lain."

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now