49 : tossed around

357 66 31
                                    

(anak ganteng)

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

(anak ganteng)


Jeongin baru persis selesai makan malam dan hendak kembali ke kamarnya ketika dering bel rumahnya terdengar.

Bibi pelayan di rumahnya telah hendak menyambut tamu tak diundang malam-malam begini, tapi Jeongin lebih dulu beranjak.

"Biar aku aja, Bi." Jeongin berjalan menuju layar intercom mengecek tamunya. "Si—"

"SLAHXLABSABSKSHSOAPSJANBSPAHS," seketika terpampang muka Beomgyu bersama bacotan tak bertranslate-nya.

Klik. Jeongin langsung mematikan layar dan speaker.

"Siapa, Nak?" Mamanya menghampiri.

"Beomgyu, Ma." jawab Jeongin sambil menekan tombol untuk membuka kunci pintu, jadi si tamu sangat tidak diundang itu bisa masuk dan merecoki Jeongin.

Mamanya telah pergi ketika Beomgyu memasuki ruang tamu Keluarga Yang, disambut Jeongin dengan tampang menghadeh-nya pade tampilan Beomgyu yang acak-acakan. Pipi memerah sampai ke telinga, anak rambut bercuat-cuat tersapu angin kencang, mata sedikit berair dan hidung yang juga merah bengek.

"Jeong! Jeong! Gue—SKSBDLAHSPAHSKWOSNAHHSHSMSL."

"Gue dari lahir sampai sekarang belajar bahasa Korea, jadi Korean plis!"

"Gue—" Beomgyu tercekat buat menyedot ingusnya yang meler; srooottt, gitu. Diraih pundak temannya buat ditarik-dorong dengan barbar. "Gue gue gue gue gue gue GUE—"

"IYA, LO KENAPA? NGOMONG YANG JELAS SEBELUM GUE TIMPUKIN LO KE SUMUR DI HALAMAN BELAKANG RUMAH, MAU LO, HAH?"

Beomgyu menggeleng cepat, tapi masih gak ngomong dengan jelas maksud kedatangannya yang mendadak tanpa kabar.

Kendati sebetulnya, Jeongin punya prasangka sih dari sikap gak jelas Beomgyu karena apa, tapi justru karena gak jelas makanya Jeongin kesal dan hampir menendang sahabatnya itu sampai mental sebelum Mamanya datang menghampiri lagi dan menginterupsi.

"Malam Beomgyu," sapa Mama Yang.

Beomgyu langsung menegapkan tubuhnya menghadap Mama Yang. "E-eh, iya, selamat malam Tante. Maaf malam-malam mampir gak ngabarin."

"Tidak apa-apa," Mama Yang mengangguk pelan. "Beomgyu sudah makan?"

"Sudah Tan—" krubuk krubukk—bunyi yang berasal dari perut Beomgyu membuat seruangan itu hening beberapa sekon.

Beomgyu nyengir malu sambil mengusap tengkuknya. Ini aja daritadi Jeongin nahan diri buat gak menabok sahabatnya supaya gak berlagak sok sungkan dan berakhir malu-maluin sendiri—eh, tapi nyatanya emang berakhir malu-maluin sih.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon