50 : the bitter part of life

535 65 13
                                    

"Soal perasaan elo, Beomgyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soal perasaan elo, Beomgyu... gue minta maaf—"

Satu tetes air mata itu lolos begitu saja.

Beomgyu mengerjap, kaget. Tapi begitu dia menyekanya, yang keduanya kembali turun bersama ketiga dan keempat lainnya mengiring turun.

"Beomgyu!" Soobin sama kagetnya dan spontan mendekt demi meraih Beomgyu.

Tapi Beomgyu malah melangkah mundur.

"Beom—"

"M-maaf! I-ini gak kayak gini, gue cuman kaget, g-gue cuman—"

Semakin banyak Beomgyu berbicara, semakin cepat pula air mata lainnya menetes turun. Makin lama makin banyak menumpuk di pelupuk matanya.

"M-ma-maaf..." suara Beomgyu parau, teredam oleh tangkupan tangannya yang menutupi wajahnya. "J-jangan lihat gue, please... g-gue mohon ja-jangan lihat—hiks,"

Air mata bodoh. Beomgyu merutuki sendiri.

Kesal sekali rasanya. Beomgyu bisa saja hampir berteriak namun itu tertahan lantara tubuhnya tiba-tiba dilingkupi hangat yang memeluknya. Itu membuat tubuhnya justru malah membeku di tempat seketika, sebab rasanya aneh, meski itu tidak familiar. Dia tahu lengan yang mengungkungnya ini milik siapa sebab ini bukan kali pertama dia memeluknya.

"Don't cry Little, please don't cry. I'm sorry." bisik Soobin tepat di rungu Beomgyu.

"I'm sorry, but you must listen to me, Beomgyu." Soobin menarik diri dan menurunkan tangan Beomgyu dari wajahnya dengan perlahan. "I'm sorry, it was my fault. You don't deserve these tears at all. It was my mistake because I didn't say it properly. I'm sorry, Beomgyu. Please stop crying and listen to me carefully."

Beomgyu menurut, kendati air matanya masih turun perlahan, tapi Soobin menyeka mereka yang baru jatuh kemudian dan jejak basahnya di pipi. Usapan ibu jarinya lembut membelai wajah Beomgyu dan itu telah cukup membuat hati Beomgyu berdesir.

Kedua tangan Soobin masih bertahan di wajah Beomgyu, dan dia tersenyum dengan manisnya di antara temaram lampu.

"Soal perasaan kamu... kakak minta maaf." Soobin merubah gaya bicaranya. "Kakak minta maaf karena gak menyadari itu semua dengan cepat. Karena kebodohan kakak, kamu harus menahan itu semuanya sendiri. Maaf bikin kamu bilang duluan, kakak juga suka sama kamu, Beomgyu. Sama banyaknya dengan kamu."

Beomgyu terperangah. Matanya membulat sama lebarnya dengan mulutnya.

Hah? Beomgyu pasti salah dengar. Mungkin sebetulnya Beomgyu masih ketiduran di perpustakaan. Atau mungkin dia sedang mengigau. Atau mungkin—

"A-aduhh," Beomgyu mengaduh lantaran pipinya tiba-tiba dicubit.

"Bukan mimpi Beomgyu." Soobin tertawa pelan. "Bukan mimpi, kamu gak ngigau atau salah dengar juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang