18 : conversation

558 112 71
                                    

±2,5k words, hope you like it and happy reading ❤️









❒❒❒









h.hyjn203
Gak semestinya kita....
h.hyjn203
Gue juga minta maaf....
h.hyjn203
Beomgyu juga gak har....


Tanpa sadar Beomgyu bertahan di tempatnya terlampau lama dari seharusnya. Padahal mau dipelototi selama apa pun, teks yang terbaca gak akan bertambah apalagi berkurang. Jadi, Beomgyu gak akan menemukan apa-apa kecuali kalau dia tidak punya keseganan untuk membobol ponsel Jeongin sehingga Beomgyu bisa membaca keseluruhan isi pesan sampai riwayatnya yang lebih lama.

Mungkin sebagai sahabat, Beomgyu punya hak untuk mengutak-atik ponsel Jeongin. Tapi bukan tanpa sepengetahuan dan seizin pemiliknya kan?

Jadi Beomgyu mematikan layar ponsel Jeongin dan menarik diri kembali berbaring di kasur, menunggu Jeongin mandi.

Hening merayap kamar Beomgyu. Hanya terdengar bunyi air, percikan dari kamar mandi, juga deru napas sang empu kamar.

Ah, enggak juga. Ada satu hal lagi yang mengiring.

Detak jantung Beomgyu yang berdebar cepat sekarang.

Satu tangan Beomgyu menggapai dada kirinya sendiri, memastikan kalau si jantung betulan berdebar lebih cepat dari sebelumnya, bukan semata-mata halunya saja.

Deg deg deg...

Gila, Beomgyu menelan ludah gugup, padahal dia lagi rebahan bukan lagi presentasi.

Masa' sih itu... beneran kak Hyunjin? Sama... Jeongin...?


❒❒❒


Tidur Beomgyu gak begitu nyenyak semalam, itu yang bikin dia langsung pusing begitu bangun. Juga bikin mukanya bertekuk cemberut dari pagi sampai istirahat makan siang.

"Lu kenapa sih manyun mulu kayak bebek? Kebelet berak?" tanya Jeongin dengan muka judge-nya itu.

Yang ditanya malah makin manyun gara-gara dikira kebelet.

Melihat sahabat bacotnya ini bukannya balik sewot karena diledek membuat Jeongin memicing curiga dari samping. Ingin sekali dia men-tackle langkah Beomgyu supaya dia nyungsep dan berakhir ngomel marah-marah. Itu tandanya, Choi Beomgyu lagi gak kerasukan apa-apa.

Tapi sekarang, pemuda Choi itu lagi melayangkan aksi bisu sambil cemberut kayak Jiheon di sebelahnya. Kok Jiheon cemberut? Soalnya dia lagi 'datang bulan'.

Coba kalau ada kamera, Jeongin rasanya ingin lambai-lambai sambil mengibarkan bendera putih tanda dia gak sanggup menjalani sisa hari ini karena dua temannya yang lagi dalam mode 'senggol-penggal'. Jeongin ingin lehernya selamat sampai berpulang ke rumah.

Tidak boleh dibiarkan, kalau ada yang komen 'kenapa kita pada diem-dieman', pasti gue yang disalahin. Playing villain... Pikir Jeongin sebagai permulaan menyiapkan strategi untuk melunturkan kecemberutan Beomgyu dan Jiheon.

"Kalian mau makan apa?" tanya Jeongin.

"Terserah." kata Jiheon.

"Gak tahu." kata Beomgyu.

"Hngh... mau ke kantin umum aja gak?"

"Terserah." kata Jiheon.

"Males." kata Beomgyu.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin