01 : new page

1.6K 193 19
                                    

Tahun ke dua, berarti semester baru, dosen baru, kelas baru, mata kuliah baru, juga tugas baru.

Artinya juga, sambatan baru.

Arti lainnya lagi, berarti cobaan baru untuk Jeongin sebagai teman nyerempet sahabat Beomgyu.

"Perasaan baru kemarin liburan kok udah masuk kuliah aja ya?" kata Beomgyu sambil ngeluarin barang-barangnya dari kardus.

Bersebrangan dengan Beomgyu, Jeongin juga melakukan hal yang sama. "Masih seminggu lagi kok baru kuliah."

"Tetep aja berarti liburan udah selesai." sahut Beomgyu.

"Tetep aja, berarti belum masuk kuliah."

"Tetep aja, kurang dari seminggu lagi udah masuk kuliah."

"Tetep aja masih ada—" ah gak jadi, capek Jeongin kalau udah ngomong sama teman satunya ini. Keras banget kayak palu.

Jadi Jeongin cuman nyahut dalam hati sambil ngeluarin barang-barang punya Beomgyu (iya, daritadi dia tuh ngeluarin barang-barang punya Beomgyu), TAPI TETEP AJA MASIH ADA BEBERAPA HARI BUAT LIBURAN!

Tanpa banyak bicara lagi, mereka—terutama Jeongin—mengeluarkan barang-barang lebih cepat. Ini semua memang milik Beomgyu karena kamar asrama ini milik Beomgyu sekarang. Jeongin—sebagai sahabat yang berbudi luhur dan rajin menabung—hanya membantu berbenah, selain itu dia juga gabut selama sisa waktu liburan.

Tempat tinggal Beomgyu adalah kamar asrama dengan kapasitas dua orang, sudah tersedia kasur, lemari, meja belajar dan kamar mandi. Juga ada balkon tempat berjemur pakaian—kalau emang nyuci sendiri—atau buat sekadar bengong sambil lihat pemandangan sekeliling dari lantai teratas, lantai lima. Beomgyu—dan seluruh penghuni lantai lima—punya point of views yang bagus dari sini, begitu kata Jeongin saat dia melongok dari balkon. Katanya juga, kalau mual mengerjakan tugas kuliah, enak bisa nangkring di sini sambil ditemani segelas bir. Mantap.

"Gak boleh minum atau ngerokok di asrama, jangan ngadi-ngadi." kata Beomgyu membalas ucapan Jeongin.

"Boleh kok," sahut Jeongin.

"Kalau gak ketahuan." kemudian sambung keduanya berbarengan gak disengaja. Puas dengan kekompakan mereka bikin tertawa.

"Temen sekamar lo siapa?" tanya Jeongin lagi.

"Gak tahu, waktu daftar ulang kolom namanya kosong, tapi kata Pak Jeihop nanti bakal ada yang ngisi kok."

"Hah, gak seru kalau sendiri."

"Enak sendiri lah, seluruh ruangan gue invasi."

"Alah, serah," kemudian Jeongin membaringkan tubuhnya di atas kasur padahal belum dikasih seprei. Capek dia, pengen rebahan. "terus sisa liburan ini lo bakal di asrama terus?"

"Kaga lah, hari ini gue beresin kamar sampai mampus, terus besok pagi baru pulang. Makanya Jeong, malam ini gue nginep di rumah lo dulu ya? Hehehe..." Beomgyu nyengir.

Jeongin menolehkan kepalanya, menatap temannya itu sedatar triplek.


❏❏❏


Semester baru...


"Beomgyuuu, kangen ih!"

Si empu nama langsung jalan mendekat sambil tersenyum lebar. "Jiheooonnn, kangen juga!"

Jiheon juga mendekat. Sekarang dua orang itu saling gandengan tangan berhadapan sambil ketawa riang dan jingkrak-jingkrak di tempat, bikin yang lain ikut senyum geli melihat interaksi uwu teman mereka.

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now