27 : from home

508 98 40
                                    

mon maap baru up lagi sekarang, dahal draftnya sudah ada :'D

hope you enjoy this chapter, happy reading <3




❏❏❏



Bukan Beomgyu yang bertandang ke rumah sebagai tamu, tapi dia yang gugup.

Beomgyu deg-degan.

"Kalau gak deg-degan serem dek." sahut Soobin.

"Hah...?"

"Lo tadi nanya 'kok deg-degan?'," kata Soobin menyahut celetukan Beomgyu yang ternyata gak di dalam hati doang. "Ya kalau gak deg-degan tapi lo hidup malah serem dek. Jangan-jangan lo ini... zombie?"

Kegugupan Beomgyu ambyar. Jadi males sama Soobin. "Lupain aja kak."

Soobin cuman mengangkat kedua bahunya.

Mereka sudah berada di dalam bus menuju rumah Beomgyu. Sebenarnya masih berada di kota yang sama. Cuman tempat tinggal Beomgyu yang sekarang itu benar-benar berada jauh dari pusat kota. Kasarnya, agak pinggiran lah... Bukan berada di perumahan ramai yang strategis dengan hiruk pikuk kota metropolitan.

Tapi tetap saja, Beomgyu gugup.

Padahal semalam dia excited sekali mengenai Soobin yang bertandang ke rumahnya. Tapi sekarang, semakin dekat dengan tujuan, Beomgyu malah semakin gelisah.

Bagaimana kalau Beomgyu enggak memenuhi ekspektasi Soobin? Bagaimana kalau Soobin sebenarnya gak puas dan kelelahan selama perjalanan? Bagaimana kalau ternyata Beomgyu terlalu banyak membual dan terkesan terlalu 'wah' ketika menceritakan keadaan rumahnya? Bagaimana—

"Dek?" Soobin menyenggol pelan bahu Beomgyu membuatnya tersadar.

"I-iya, kenapa?"

"Kok mendadak diem aja?" Soobin bertanya bingung campur khawatir.

"Ah, eng... gak pa-pa..."

"Dek,"

"Ya?"

Soobin tersenyum geli. "Harusnya gue yang gugup, kok malah elo?"

Beomgyu bisa merasakan wajahnya menghangat. "Nggak tau, dah lah!" ditepisnya wajah Soobin supaya menghadap ke arah lain.

Perjalanan kembali ditempuh sampai satu jam terlewat. Kurang dari setengah jam berikutnya, mereka akhirnya turun di pemberhentian.

Sehabis turun, sebenarnya mereka masih harus menaiki lagi bus dalam kota. Beomgyu merasa agak kurang enak karena menghabiskan banyak perjalanan dengan Soobin.

Beomgyu telah hendak meminta maaf tapi Soobin cepat menyenggolnya dan menunjuk sesuatu di dekat mereka.

"Dek, es krim." serunya. "Jajan dulu yuk, biar gak aus."

"Boleh deh," mereka akhirnya membeli es krim dari truk es krim yang kebetulan sedang berhenti gak jauh di dekat mereka.

Mereka menghabiskan dulu es krim di halte karena gak boleh makan di bus.

Beda Beomgyu yang sibuk dengan es krimnya, pandangan Soobin berpendar ke segala penjuru di hadapannya. Matanya agak berbinar penuh kekaguman. Padahal cuman melihat jalanan di bagian kota yang berbeda, tapi Soobin seperti melihat pemandangan alam dari puncak tertinggi saja.

Itu membuat Beomgyu tersenyum di sebelahnya. Perasaannya sedikit melega seketika.


Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now