13 : lunch

584 119 31
                                    

Kendati hal yang dijumpainya pertama kali kala matanya terbuka adalah wajah Choi Soobin yang begitu dekat dengannya, Beomgyu gak terlonjak kaget sama sekali. Dia malah menarik tangan yang lebih tua mendekat dan berniat tidur kembali. Soalnya masih setengah sadar.

"Hei, bangun dek, gue mau balik." kata Soobin menarik tangannya perlahan dan menggoyangkan badan yang lebih muda, buatnya kembali tersadar namun belum sepenuhnya.

Ditatapnya langit-langit kamarnya, lantas netranya berkeliling dan sampai pada Soobin yang membungkuk di sisi kirinya.

Beomgyu menggosok matanya sambil merenggangkan badan. "Hnghh... jam berapa sekarang?"

"Setengah 7, malem kok bukan pagi."

Beomgyu memberengut dan bangun terduduk yang dibantu Soobin. Barulah sadar kalau pintu kamarnya terbuka dan Jongho melongok ke dalam di ambang pintu.

"Halo kak Jongho, hehehe...." Beomgyu menyapa dengan nyawa masih separuh.

Jongho balas melambai sambil nyengir. "Bangun heh, kunci kamarnya kalau mau tidur lagi." katanya kemudian meletakkan bungkusan kresek di atas meja. "Tapi makan dulu, gue beliin sushi."

Beomgyu mengerjap. "Bayar gak?"

"Enggak."

"Asik, sayang kak Jongho, hehehe..."

Jongho cuman ketawa sebagai respon sementara Soobin malah tiba-tiba mencubit ke dua pipi Beomgyu.

"A-aduh, kok gue dicubit?!"

"Sadar dek, nyawa lo masih setengah atau sekarang tidur bisa bikin mabok?"

"Tidur bikin laper."

Jawaban Beomgyu malah bikin Soobin gemas menguyel-uyel pipi sampai benyek-benyekin (?) wajah Beomgyu. Sampai yang lebih muda macannya bangkit lagi, baru Soobin kabur balik ke kamarnya sendiri sama Jongho.

❒❒❒

"Gue berhenti."

"Berhenti jadi keparat?"

Beomgyu mendengus sebal. "Berhenti ngebet cari pacar, mau fokus kuliah aja."

Jeongin dan Jiheon saling tatap kemudian Jeongin memegangi kepala Beomgyu dari belakang dan menggoyangkannya pelan. "Otaknya kosong, Heon."

Kemudian, Beomgyu dan Jeongin malah saling sleding di tengah jalan.

Ceritanya mau makan siang—dan yak tentu saja—selalu bertiga.

"Oiy, itu si Jaehyuk." kata Beomgyu pas ngecekik Jeongin begitu melihat temannya dari fakultas tetangga. "YOON JAEHYUUUUUKK!" seru Beomgyu melepas Jeongin dan pilih mendekati temannya itu yang lagi bawa kardus dan totebag. Riweuh.

"Tuh kan, otaknya gak ada." kata Jeongin ke Jiheon kemudian mengikuti Beomgyu.

"Minggir lo cengcorang biadab!" teriak Jaehyuk malah ngejauh tapi malah dikejar Beomgyu sambil ketawa-ketawa.

Jaehyuk parno ):

"Halo, ganteng~" Beomgyu langsung meluk Jaehyuk dari belakang.

"GUE GAK MAU HOMOAN SAMA YANG OTAKNYA CUMAN SEPEREMPAT SENDOK TEH!!!"

"Jangan gitu dong, kan gue cuman mau nyapa sesama teman ganteng." Beomgyu ngomong tepat di sebelah telinga Jaehyuk sambil mengusap bahunya.

JAEHYUK MERINDING.

"Minggir lo ah! Gak lihat gue rempong bawa barang gini?!" Jaehyuk uget-ugetin badannya supaya lepas dari rangkulan Beomgyu.

"Lihat, makanya gue mau bantu." akhirnya Beomgyu melepas diri dan memutar badan buat mengambil kardus yang dipeluk Jaehyuk. "Makanya jangan fitnah dulu. Lo tahu gak kalau—"

Click On ╏ C. Beomgyu (ON HOLD)Where stories live. Discover now