44

8.9K 547 111
                                    


Happy Reading :)

-

Jimin menyerahkan sebuah koper yang tidak terlalu besar berisi perlengkapan kebutuhan untuk Cui yang sedang dirawat kepada ibunya.

"Eomma ini perlengkapannya dan berikan ini kepada Cui" Jimin menyerahkan koper dan sebuah paperbag.

Aerum mengangguk "kau tidak ingin melihatnya dia sedang tidur"

Jimin menggeleng ragu "aku tidak ingin membuatnya lebih takut padaku, kemarin saja saat aku hanya ingin memberinya makan siang, dia langsung menangis ketakutan berhadapan denganku" Jimin menatap Cui dari balik pintu yang sedikit terbuka.

"baiklah kalau memang kau tidak mau, Eomma masuk dulu ya"

"Eomma aku titip Cui ya, katakan padaku jika terjadi sesuatu"

Aerum mengangguk dan tersenyum kepada putranya lalu masuk keruang inap Cui, Jimin menatap dari kaca pintu dan tersenyum kaku.

Jimin melangkahkan kakinya pergi menuju ke basement, Jimin masuk kemobil dan mengendarainya menuju kekantornya.

Ini adalah hari ketiga Jimin sudah mulai masuk kerja, banyak kegiatan yang dilewatkannya, tugasnya benar benar menumpuk sehingga dia harus pulang larut. Jimin benar benar kesepian, bahkan dia tidak bisa menutup matanya untuk tidur setiap harinya dia tidur seorang diri dan bangun tanpa ada ucapan manis selamat pagi padanya.

Jimin memasuki kawasan perusahaannya dan memarkirkan mobilnya. Jimin memasuki gedung perusahaan yang megah miliknya, saat dirinya mulai masuk banyak karyawan-karyawannya menunduk hormat padanya, sedangkan Jimin hanya mengangguk kan kepalanya singkat dan menuju kelift khusus untuk ruangannya.

Ketika pintu itu terbuka alangkah terkejutnya Jimin ketika melihat seorang wanita yang seperti sedang menunggunya.

"Maaf kamu siapa? dan mengapa kamu berada dilantai ini?" tanya Jimin masih dengan formal.

"maaf sajangnim, perkenalkan nama saya Yuri Jung, sajangnim bisa memanggil saya Yuri, saya sebagai pengganti pak Namjoon sebagai sekretaris anda selama beberapa waktu kedepan" jelas Yuri menatap Jimin takjub tak berkedip.

Jimin hanya menatap Yuri datar "baiklah saya harap kamu sudah mengerti apa tugas yang harus kamu lakukan" Jimin berjalan menuju keruangannya meninggalkan Yuri.

Yuri menatap punggung gagah Jimin yang mulai menjauh dan tersenyum tipis "jika Namjoon oppa mengatakan dari awal bahwa dia lah atasanku kan dia tidak perlu memohon padaku untuk menggantikannya" monolog Yuri dan masuk keruangannya.

Jimin menutup pintu ruangannya dan berdecil sebal "kenapa Namjoon memberiku sekretaris penggantinya tanpa persetujuanku, terlebih wanita!tapi tidak apalah hanya beberapa minggu saja" kesalnya dan duduk memulai pekerjaannya.

Tapi omelannya berhenti ketika menatap bingkai foto Cui yang terletak dimeja kerjanya, ada untungnya juga Cui lupa ingatan dalam keadaan sekarang, jika saja tidak dan dia mengetahui bahwa sekretaris baru Jimin itu wanita, bisa saja dia murka dan menyuruh Jimin memecat dan mengganti sekretaris baru. Wanita seumurannya memang mudah cemburu, walaupun belum meresmikan kedua hubungannya Jimin sudah tahu bagaimana nanti reaksi Cui.

DADDY JIMINku (Versi1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang