49

9.6K 589 201
                                    


Happy Reading :)

-

Cui memasuki mobil yang sudah dibukakan pintu oleh pak Jung, mereka sudah kembali ke-Seoul, juga sudah hampir beberapa bulan. Baru saja ingin pergi, Cui dihampiri oleh seorang siswi tingkat dua, sekolah menengah atas. Cui membuka kaca mobil tersebut lalu tersenyum dan menerima sebuah amplop yang sudah dihiasi oleh siswi tersebut.

"Thankyou" ucap Cui dan melambaikan tangannya kearah siswa tersebut dan menutup kaca mobilnya. Hampir setiap hari dia mendapat amplop berisi surat kepadanya bunga atau chocolate dari siswa atau mahasiswa.

Ah iya, for your information kini Cui memiliki sebuah kegiatan sebagai seorang Mentor untuk pelatihan Cheerleaders , disebuah sekolah bergengsi dan satu universitas berkelas. Mengingat dia dulunya sangat baik dalam kegiatan tersebut dan terkenal diberbagai sekolah-sekolah akan kemampuan dan kegigihannya, Cui banyak mendapatkan tawaran diberbagai sekolah yang bagus bagus, bahkan ada yang menawarkan dari luar negri langsung, tapi Cui menolak.

Untuk menjadi Mentor didua tempat saja dia harus berhadapan dengan sikap posesif Jimin. Awalnya Jimin tidak setuju dan melarang mentah mentah, dengan alasan Cui baru pulih atau bahaya, kelelahan, dan berbagai lainnya.

Sungguh Cui sangat bosan setiap hari dirumah, lalu Cui memohon walaupun ditolak mentah dari Jimin, dan cara terakhir adalah menangis, berpisah tidur dengan Jimin, tidak menanggapi semua ucapan Jimin. Lalu pada akhirnya Jimin mengalah dan setuju, tetapi! memiliki tetapi harus diawasi memberi kabar setiap kemanapun, apa yang sedang dilakukan. Semua harus di-infokan kepadanya.

Jimin juga menyambungkan alat pelacak pada ponsel Cui, sehingga mengetahui setiap arah pergerakan Cui. Sebenarnya Cui tak apa sudah diizinkan saja membuatnya senang dan semakin sayang pada Jimin. Melihat keaktifan dan kebahagian Cui ketika Jimin sudah sedikit membebaskannya, dia menawarkan membangun tempat khusus untuk pelatihan Cheerleaders atau berbagai kegiatan. Selain mendapat untung juga bermanfaat bagi orang.

Menanggapinya Cui belum setuju dia lebih memilih saja dulu sebagai Mentor di Sekolah menengah atas dan Universitas. Itu saja awalnya setelah beberapa waktu baru dia ingin membangun khusus untuk mendidik dan pelatihan kegiatan tersebut.

Yang benar saja sejak Cui sebagai mentor dia banyak digemari siswa dikalangan laki laki dan perempuan. Bahkan ada yang sudah mengenal Cui sebelum perkenalan, mungkin karena prestasinya dulu.

Yang membuat banyak menyukainya adalah, saat latihan dia menggunakan cara yang kreatif dan selalu memiliki cara agar para tim tidak bosan dan bersemangat, ditambah lagi sangat banyak siswa perempuan mengatakan dia role modelnya karena fashionnya yang sangat tinggi dan menawan, sehingga membuat Cui kadang malu.

Cui terkekeh membaca surat yang diberi oleh siswi yang menghapirinya tadi. Serangkaian kata yang ditulis atas kegemaran nya kepada Cui, mulai dari sifat dan fisik , wajah Cui sudah merona bukan main. Hampir setiap hari dia mendapat surat surat, bahkan bisa membuatnya tertawa terjingkat jingkat membacanya.

"le lys sampai bertemu dipertemuan selanjutnya, aku sangat mengidolakan le lys"

Seperti itulah kira kira kata penutup dari surat tersebut, berbeda dengan lainnya Cui lebih memilih dipanggil le lys, daripada miss atau lainnya. Karena le lys itu berasal dari satu bahasa yang artinya bunga liliy, jadi karena dia suka liliy makanya dia dipanggil dengan sebutan itu.

DADDY JIMINku (Versi1)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora