5

23.5K 736 8
                                    

Matahari memancarkan sinarnya menandakan pagi telah datang cahaya yang terpantul dari jendela membuat Jimin terbangun dari tidurnya nya dan melihat ke samping putrinya yang tertidur begitu lelap Dia sedikit canggung karena kejadian semalam Jimin bangun dari tidurnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri dia sengaja tidak membangunkan putrinya karena hari ini adalah hari Minggu

Saat sedang tertidur pulas Cui mendengar percikkan air dari kamar mandi dia bangun dan melihat ke samping dia tidak menemukan Daddynya lagi dan Dia memutuskan untuk bangun merapikan tempat tidur saat telah selesai dia hendak keluar untuk menuju ke kamarnya keluarlah Jimin menggunakan lilitan handuk pada pinggangnya ini yang kedua kalinya dia melihatnya

Cui tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari tubuh atletis Daddynya , Jimin yang merasa dipandangi Malah semakin mendekati putrinya "Mau pegang? "

Cui tersentak dan menggeleng cepat"ti- tidak Dad aku ingin kebawah untuk menyiapkan sarapan"
Ucap ucap Cui dan berlari ke kamarnya Jimin yang melihat itu hanya tertawa Lirih

Setelah itu Cui Turun ke bawah membantu bibi Yeri menyiapkan sarapan Daddy Turun ke bawah dengan setelan rumahnya berhubung hari ini hari Minggu saat sedang sarapan tiba-tiba Bibi Yeri berbicara

"Tuan saya ingin pulang kampung sementara suami saya sakit"

"begitukah berapa lama bi? "tanya Daddy

"Belum Tahu tuan? "

Mendengar itu aku merasa sangat sedih Bibi Yeri saat aku masih kecil dia sudah bekerja di rumah Daddy bahkan saat aku belum ada di dunia ini dia sudah bekerja disini kata Daddy sudah 25 tahun

"Bii"ucapku menahan air mata"jangan Pergi"

"Maafkan Bibi Nyonya tapi suami bibi sakit di kampung mau tidak mau Bibi harus pulang"ucapnya menghapus air mataku

" bawa saja pamannya ke sini biar kita rawat bersama bibi jangan pergi tidak ada yang mengurusku nanti dan yang menemaniku" mendengar itu hati Jimin menghangat putrinya sangat rendah hati

" tidak usah Nyonya saya pulang kampung saja untuk mengurus suami saya Nyonya kan sudah besar dewasa sudah bisa dong mengatur rumah dan Daddynya"

"Bibi" Ucap Cui sambil memeluk erat pembantu itu sebesar besarnya rumah ini hanya ada bibi Yeri yang mengatur luar biasa

"Baiklah bibi pulang dulu ya bibi sudah siap siap, jaga diri nyonya baik baik ya sayangi Daddynya jangan ngelawan bibi gasuka"

Cui hanya mengangguk "Bi nanti kembali lagi ya kerja sini aja"

"pasti dong"

"kalau begitu saya pamit tuan nyonya"

Daddy hanya tersenyum dan mengangguk "Tunggu " ucap Cui

Cui berlari ke kamarnya mengambil paper bag dan menaruh di dalam fotonya bersama bibi yeri syal dan baju kaos "Bibi ini bawa"

"Tidak usah non"

"Bibi bawa aku sudah lama menyiapkannya tapi aku lupa memberinya pada bibi"

Bibi yeri mengucapkan terima kasih dan pergi meninggalkan rumah itu walaupun rasanya berat dia sudah lama bekerja di sana tetapi suaminya sakit dia harus mengurusnya

***
Setelah kepergian Bibi Yeri ,Cui membersihkan semua peralatan dapur dan menghampiri Daddynya di ruang tamu

"Dad aku bosan"

"Putri Daddy bosan ya, hmm bagaimana kalau kita olahraga mengingat hari masih pagi"

Cui pun menyetujuinya
" kalau begitu ganti pakaiannya ya pakaian olahraga Daddy pun akan ganti pakaian oke"

Setelahnya Cui kembali ke kamarnya Cui mengenakan sport bra dan celana legging berwarna hitam serta sepatu sport berwarna putih Cui mengikat rambutnya tinggi setelahnya cui keluar turun ke dapur untuk mengisi botol minuman

Dan setelahnya turunlah Jimin menggunakan style olahraga nya dia menuju kedapur melihat Cui yang mengisi botol minuman dengan posisi membelakanginya dapat dilihatnya tubuh Cui sangatlah bagus ideal sekali,

"Dad, sudah ayo"lamunan Jimin buyar ketika Cui memanggilnya tiba tiba pandangannya fokus pada leher Putrinya terdapat tanda merah keunguan Jimin mengingat kejadian semalam

"Dad apa ada yang salah"

"ooh ayo"

Setelahnya Mereka pun berdua keluar dari halaman rumah dan mereka memutuskan untuk lari pagi pada Kompleks Perumahan mereka banyak sekali orang-orang yang pandangannya tertuju pada mereka Ada yang berkata mereka cocok banyak lagi

Setelah melakukan kegiatan olahraga yang menyenangkan akhirnya mereka pun memutuskan untuk berhenti pada sebuah taman Dan ketika mereka merasa sudah cukup untuk beristirahat akhirnya mereka pun melanjutkan olahraganya kembali ke rumah

"Cui lama "

"kata siapa, aku bisa mengalahkan Daddy"

"benarkah mari buktikan"

Dan setelahnya mereka berlari sangat cepat keduanya terlihat saling motong-motong saat berlari dan mereka sampailah pada halaman rumah

"Yay Daddy menang "pekik Jimin

"Tidak Daddy curang tadi "

"tidak kamu yang lelet"

"Daddy Cui yang menang Daddy saja yang langsung nerobos kerumah"

" Baiklah kita berdua yang menang adil kan"

Cui Hanya tersenyum menampilkan gigi rapi putihnya dia tidak terima dibilang kalah

"Dad? "

"Ya? "

"Setelah Cui ingin keluar Jalan bosan dirumah"

Jimin tidak menjawab melainkan menatap Cui yang penuh dengan keringat sangat sexy Jimin menelan ludahnya samar

"Daddy hello"

"Tidak boleh hari ini dirumah saja dirumah jauh lebih nikmat"

"Tapi Cui bosan"

"minggu depan tidak ada penolakan "ucap Jimin jika seperti ini Cui tidak bisa menolak lagi

"sekarang mandi"

Cui menuju kekamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang bau keringat

Tbc....
Vote ❤

DADDY JIMINku (Versi1)Where stories live. Discover now