16

16.3K 588 11
                                    

Happy Reading


"Daddy apa ini tidak terlalu berlebihan, kita hanya makan Dad" Ucap Cui yang menatap dekorasi mewah yang Jimin pesan tadi padahal mereka hanya berdua."Sudah lah kamu tinggal makan saja tidak usah protes" Ucap Jimin sambil meneguk segelas minumannya sembari menunggu makanan mereka datang.

Setelahnya Cui hanya diam memangku dagunya menatap natap ruangan, saat matanya sibuk mengelilingi inci ruangan, matanya ditemukan dengan mata Jimin yang menatapnya dari tadi. Cui merasa risih tepatnya salah tingkah Cui berpura pura memperbaiki Heelsnya, dan kembali pada awal posisinya tetapi Jimin tetap pada tatapannya.

"Daddy kenapa? Ada yang salah?" tanya Cui pada Jimin "Tidak" jawab Jimin singkat "Lalu kenapa Daddy menatapku seperti itu?"

"Daddy hanya menikmati pemandangan"

"Pemandangan apa? Setauku disini tidak ada pegunungan pantai atau hal lainnya" Ucap Cui sambil tertawa.

"Ada kamu" Ucap Jimin singkat yang membuat Cui yang tadi tertawa diam dengan wajah yang memerah. Melihatnya Jimin hanya tertawa, padahal dia sering sekali menggoda Cui tetapi selalu saja merona yang membuat Jimin gemas sendiri melihatnya.

Pelayan datang menyajikan berbagai macam makanan lezat kehadapan mereka, Cui dan Jimin makan dengan lahap. Mungkin kebanyakan perempuan jika makan dengan lelaki akan malu-malu atau makannya seperti orang sok cantik tetapi itu semua tidak berlaku dengan Cui memakan makanannya dengan sangat lahap yang membuat Jimin geleng geleng kepala. Tapi ada keanehan didiri Cui Walaupun dia banyak memakan makanan ataupun cemilan tetapi berat badannya tetap pada standarnya tidak naik atau pun turun Bodynya sangat luar biasa. Sungguh aneh perempuan berusia 18 tahun yang memiliki lekuk tubuh yang sangat didambakan oleh lelaki, tak termasuk Jimin yang ceritanya satu atap tinggal bersama mungkin kalian sudah tahu ceritanya,membuatnya selalu gelisah terkadang kelepasan yang tidak tahu tempat dimana menuntaskannya bersama Cui.

Mungkin banyak orang tidak mengerti tetapi jika kisah itu nantinya terungkit semua akan saling memahami, tetapi bisa tidak kisah itu dihilangkan, Jimin terlalu Jatuh hati pada Cui, Sungguh dia sangat menyayangi dan mencintai Cui yang Note nya...aish kalian akan mengetahui nya. Bagaimana jika Cui tahu bagaimana jika Cui marah, bagaimana jika Cui meninggalkan-tidak tidak, membayangkan nya saja sekarang Jimin tersenyum kecut,membuat hati Jimin berdegup kencang ketakutan.

Jimin meletakkan sendoknya berhenti sejenak "Cui" panggilnya singkat tapi terdengar keras. Membuat Cui yang menyantap Dessert terkejut.
"Iya Daddy kenapa?" tanyanya bingung menatap raut wajah Jimin yang tak terartikan.

"Apa makananya bermasalah?" sambungnya, tetapi Jimin tidak menjawab terus menatapnya dengan tatapan tak terartikan "Dad?"

Cui melambai lambaikan tangannya hadapan wajah Jimin "Eoh i iya, tidak makanannya lezat" ucap Jimin gugup dan memakan kembali makanannya. Cui kebingungan sendiri melihatnya. Makanan yang tadinya rapi tersusun dimasing masing tempatnya telah habis. Cui meminum minumannya begitu juga dengan Jimin.

"Cui?"

"Iya Dad" ucapnya sambil meletakkan gelasnya pelan.

"Sebenarnya ada yang Daddy ingin sampaikan padamu" ucapnya yang dibalas anggukan dari Cui.

"mulai besok atau lusa kamu akan diantar jemputkan oleh supir pribadi suruhan Daddy dan kamu akan memiliki Bodyguard" terang Jimin yang membuat Cui terkejut melebarkan matanya.

DADDY JIMINku (Versi1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang