31

15.7K 614 22
                                    

"happy reading"

'terdapat mature content'





-

"Sayang sudah ayo kita pulang" ucap Jimin yang baru datang dari kamar mandi menghampiri Cui.

"Kau kenapa sayang?" tanya Jimin khawatir saat melihat Cui seperti orang gelisah dan mengigit bibir bawahnya. Jimin mengecup singkat bibir Cui alangkah terkejutnya Jimin ketika merasa bibir Cui berasa alkohol.

"Ayo kita pulang" ucap Jimin menggandeng pinggang Cui dan berjalan keluar dari ruangan itu.

Jimin membukakan pintu untuk Cui dan Cui langsung duduk didalam Jimin masuk dan duduk pada bangku kemudi. Dia menatap kesampingnya melihat Cui yang sudah sangat gelisah dan menggigit bibir bawahnya kuat.

"Cui kau ken-"

Ucapan Jimin terpotong karena Cui langsung menarik tubuhnya lebih mendekat kearahnya dan mencium bibir Jimin. Awalnya Jimin menolak tapi sentuhan Cui pada dada bidangnya membuat nafsunya datang. Jimin menciumi Cui brutal suara decapan mereka menggema dimobil mewah itu.

Mungkin karena kadar alkohol yang diminumnya tinggi Cui sudah sangat terangsang dan mengarahkan tangan Jimin kedadanya untuk diremas. Tidak menolak Jimin meremas kedua gumpalan itu dengan perlahan membuat tempo memutar.

"akhh,,, oppah... " desah Cui.

Jimin beralih keleher Cui membuat Cui mengadahkan kepalanya, Jimin menyesap kuat leher Cui sehingga meninggalkan bekas.

Jimin menatap Cui sayu "kita lanjutkan dirumah ya,, kita tidak bisa melakukannya disini" ucap Jimin dengan suara beratnya.

Jimin menyalakan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya kerumah mereka. Jimin menatap Cui yang menatapnya dengan tatapan memohon dan menggoda membuat Jimin ikut nafsuan melihatnya. Jimin meletakkan tangannya pada paha Cui, reflek Cui langsung mengangkangkan kedua pahanya.

Jimin mengelus milik Cui yang hanya mengenakan panty "kau sudah basah baby girl " Jimin menurunkan sedikit panty Cui dan memasukkan satu jari jarinya pada inti Cui sambil menyetir

"akh.. Oppah... " desah Cui ketika Jimin menggerakkan jarinya Cepat merobek miliknya. Mungkin karena efek alkohol dia sangat terangsang. Cui semakin melebarkan kangkangannya semakin memudahkan Jimin mengoyakknya. Jimin menambahkan satu jarinya ketika merasa inti Cui sudah cukup untuk dua jari. Cui mendesah tak karuan ketika Jimin menggerakkan cepat jari jarinya.

Jimin terpaksa melepas jari jari nya, karena harus memutar mobilnya kearah jalan rumahnya. Sebentar lagi mereka akan sampai

Cui melepaskan heelsnya dan merangkak ke pangkuan Jimin yang menyetir dan duduk dipangkuan Jimin mengesek gesekkan miliknya kemilik Jimin yang mengembang dibalik celananya.

"Sayanghh.. Sabarlah kau menghalangiku" ucap Jimin dengan suara beratnya.

Cui tidak mendengarkan ucapan Jimin dia malah meraba raba dada bidang Jimin yang terbalut kemeja. Jimin dengan susah payah menyetir terkadang mobilnya bergerak kekanan kekiri saat Cui menggesek gesekkan intinya kearah celana Jimin.

DADDY JIMINku (Versi1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang