25

12.6K 503 15
                                    

Happy Reading!

"Terimakasih Eonnie sudah mengantarku"

"Kamu yakin tidak ikut dengan Eonnie?"
Ucapnya yang membuat Cui menggeleng "Aku disini saja sekali lagi terimakasih"

"Baiklah kalau begitu sampai Jumpa" perempuan itu tersenyum hangat dan melajukan mobilnya meninggalkan tempat tersebut. Cui menghampiri rumah itu dengan hati berdegup kencang saat sudah didepan pintu dia mengetuk tidak menunggu lama pintu terbuka

"Cui?!"

Cui langsung berhambur kepelukan Jio dan menangis "Kau kenapa?ayo masuk" Mereka masuk dan duduk pada sofa kecil dirumah Jio. Cui terus menangis "kenapa kau kemari pada malam hari?"

"Apa yang terjadi?"

Cui menggeleng "Aku ingin menginap disini"

"Apakah kau sudah memberitahu paman?" Jio sangat tahu tentang Jimin bagaimana menjaga Cui

"Dia tidak perlu tahu!"

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Jio kembali bertanya "Aku ingin istirahat Jio besok saja aku cerita ya" ucapnya lemah yang membuat Jio mengangguk

Mulai dari malam kemarin Jimin mencari keberadaan Cui bahkan dia hanya 3 Jam beristirahat itupun karena paksaan dari Taehyung. Anak buah dan suruhannya tidak ada yang memberi kabar bahkan sampai sekarang. Jimin benar benar Frustasi baru satu hari Cui tidak ditemukan dia benar benar seperti tidak terurus. Sudah beberapa bulan ini Cui selalu membantu Jimin mempersiapkan semua kebutuhannya rasanya Jimin seperti memiliki istri dan Jimin sudah terbiasa akan itu semua tetapi sekarang dia benar benar tidak terurus.

Namjoon memaksanya untuk kekantor hari ini karena ada rapat yang harus dihadirinya. Awalnya Jimin menolak mentah mentah tetapi Namjoon memohon setidaknya dia ada diruangan rapat tersebut. Dan benar Jimin hanya diam duduk seperti patung hanya Namjoon yang berkoak koak. Biasanya dia terlihat sangat rapi tapi sekarang tidak, dengan kerah baju yang belum sepenuhnya terlipat, kancing kemejanya ada yang beberapa terbuka,kemejanya yang kusut. Tetapi dia mengenakan Jas sehingga kusutnya tidak terlihat. Namjoon sangat terkejut awal melihatnya. Menyuruhnya untuk merapikan sebentar tetapi Jimin menolak langsung keruangan rapat agar dimulai. Untung ini hanya rapat perusahannya tidak ada klien lain jika ada mungkin Jimin jadi bahan perbincangan sekarang.

Jimin duduk menatap kosong kedepannya yang menampakkan kota seoul dari kaca besar diruangannya. Namjoon belum memperbolehkannya meninggalkan perusahaan. Seperti kehilangan orang yang disayang Jimin memegang bingkai foto Cui. Menatapnya dengan seoalah Cui memang benar benar tidak ada matanya memanas tidak bisa ditahan air matanya jatuh seketika.

"Jim" suara Namjoon memecahkan keheningan Jimin. "Ya" dengan cepat Jimin menjawab dan mengahapus bekas air matanya agar tidak diketahui oleh Namjoon. Sebenarnya Namjoon tahu tapi dia mengerti keadaan Jimin saat ini.

"Kau pulang saja biar aku yang mengurus kantor" ucap Namjoon yang mendapat anggukan dari Jimin setelahnya Namjoon keluar dari ruangan Jimin

Jimin memeriksa ponselnya yang menampilkan notifikasi pesan masuk dan itu dari suruhannya, juga sama belum menemukan jejak dari Cui. Bahkan Jimin menggunakan kekuasannya mencari Cui sampai detik ini semua tidak memiliki informasi. "Seandainya kau tahu bagaimana perasaanku" ucapnya menatap bingkai foto di genggamannya

DADDY JIMINku (Versi1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang