51

9.6K 577 84
                                    

Happy Reading :)

-

Lebih dari dua hari setelah acara pernikahan Namjoon, keadaan rumah sangatlah sunyi, tidak ada yang memulai percakapan hanya diam diaman saja layaknya orang asing. Jimin sebenarnya tidak tahan didiami tetapi ketika selalu mencoba memulai percakapan, Cui lebih dulu pergi begitu saja meninggalkannya atau hanya mendiamkannya.

Setiap Jimin bangun dipagi hari dia tidak mendapati Cui disampingnya wanita itu langsung pergi sangat pagi, menghindari Jimin. Dan, ketika Jimin pulang kerja dia malah mendapati Cui sudah tertidur sehingga keduanya benar benar tidak memiliki komunikasi sedikitpun.

Jimin menatap jam pada pergelangan tangannya pukul empat sore, dan Cui sampai dirumah pukul lima. Jimin benar benar harus menyelesaikan tugasnya dengan cepat agar sebelum pukul lima dia sudah harus sampai dirumah. Entahlah apapun nanti yang terjadi paling tidak peduli dia akan memaksa Cui memberitahu apa alasan mengapa dia mendiaminya.

"Masuk!" ucap Jimin ketika mendengar ketukan dari pintu ruangannya.

"Sajangnim apa berkas yang saya berikan sudah sajangnim periksa?"

Jimin mengangguk dan memberikan beberapa lembar berkas kepada Yuri. Saat ingin langsung keluar ruangan Jimin menahan Yuri.

"Yuri sebentar" ucap Jimin yang membuat langkah Yuri berhenti. Wanita itu menatap Jimin dengan raut wajah bertanya.

"duduklah sebentar ada yang ingin kusampaikan" ucap Jimin mengarahkan Yuri duduk didepan meja kerjanya disebuah kursi.

Dengan senang hati Yuri duduk disana berhadapan dengan Jimin, karena selama dia bekerja bersama Jimin ini pertama kalinya dia diizinkan duduk diruangan Jimin, selebihnya diusir terus.

"Ada apa sajangnim?" tanyanya sopan.

Jimin memegang menyentuh keningnya tidak tahu harus memulai dari mana, semua pikirannya bersatu, mulai dari kehidupan pribadinya dan pekerjaannya yang sangat banyak.

"kau menyampaikan apa ke Cui saat dipesta Namjoon kemarin, saat aku ketoilet?" tanya Jimin langsung tanpa ada kata pembuka.

Yuri membalalak kan matanya terkejut dia pikir Jimin menyampaikan maksud yang lain "tidak ada sajangnim kami hanya berbincang bincang kecil saja sekaligus aku meminta maaf karena ucapan ku kemarin yang tidak pantas" ucapnya.

"Kau sudah meminta maaf padanya?" tanya Jimin tidak percaya, Yuri mengangguk polos. Jelas Jimin terkejut pasalnya melihat sikap Yuri yang jauh dari kata baik dan sangat lancang , dapat meminta maaf.

"Apa dia memaafkanmu?" Yuri kembali mengangguk.

"aku juga ingin meminta maaf sajangnim karena tidak sengaja menabrak sajangnim kemarin" ucapnya seolah menyesal.

"it's okay tidak apa apa, tapi kali ini kau harus jujur padaku apa yang kau sampaikan kepada Cui sampai dia mendiamiku sudah lebih dua hari ini"

Yuri hanya memasang wajah kebingungan tetapi dihati merasa penuh kemenangan. "tidak ada sajangnim, kami hanya berbicara singkat saja"

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Jimin penasaran.

"hanya seperti ini, Cui hanya mengatakan sifat sajangnim yang sangat menyayanginya dan penuh dengan kejutan, tetapi.. " ucap Yuri memotong ucapannya dan menunduk.

DADDY JIMINku (Versi1)Where stories live. Discover now