13

22K 782 11
                                    


Bab ini mengandung unsur mature content bagi yang tidak suka bisa diskip dan yang belum cukup umur tolong diskip,. Happy reading!

********

Kini Cui terduduk dikarpet bulu dikamar Jimin membuka Paperbag yang berisi barang barang yang dia beli, mulai dari Tas tas branded, Heels, Dress dan lainnya.

"Dad liat Dress ku cantikkan?" tanyanya antusias ke Jimin, Jimin yang tiduran dikasurnya melirik sebentar dan menangguk singkat. "Aku akan memakai ini saat pesta nanti" ucapnya semangat, Sebuah Dress hitam yang sangat cantik dan elegan yang ia pilih di sebuah toko Branded di mall tadi dan yang harganya sudah pasti diatas rata rata.

Cui merapikan semua barang barangnya "Daddy tidak beli apa apa tadi?" Tanyanya pada Jimin. "Tidak Daddy tidak beli apapun untuk Daddy, tapi Daddy punya sesuatu untuk Cui" Ucapnya yang membuat Cui menatapnya bingung.

Jimin bangkit dari tidurnya dan mengambil sebuah paperbag kecil berisi kotak, dia duduk dikarpet berhadapan dengan Cui dia Membuka kotak tersebut, membuat Cui menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya,sebuah Jam tangan mahal yang sangat Cantik "Daddy ini.. Ini.. Untukku? "tanyanya pelan , Jimin mengangguk pelan "Cantikkan" ucapnya dan memberinya ke Cui
"ini permintaan maaf Daddy karena telah kurang memperhatikan mu selama beberapa minggu ini karena sangat sibuk" Ucapnya. "tadi saat kamu memilih beberapa pakaian mata Daddy tertuju pada Jam ini Daddy tertarik merasa cocok untukmu jadi Daddy putuskan untuk membelinya" Sambungnya.

Cui menggeleng lirih "Daddy bahkan sudah memberiku buket dan Cake kesukaanku kemarin, bahkan membeli dan menemani aku membeli semua ini,
dan ini..." ucapnya dengan mata yang berkaca kaca, Serius dia sangat menyukai Jam tangan yang diberikan Jimin ini.

Cui berhambur kepelukan Jimin menangis kedua kalinya untuk hari ini dipelukan hangat Jimin yang pertama karena kekesalannya dan sekarang dia sangat bahagia "Daddy terimakasih hikss ini Cantik sekalii". Jimin hanya mengelus kepala Cui " Iya sayang tidak usah menangis begitu" ucapnya lembut.Cui melepaskan pelukannya.

" Tapi ini kan sangat mahal Dad? "
Ucapnya pada Jimin, Jimin hanya tertawa lirih "Tidak apa sayang, harganya bukan seberapa untuk Daddy, melihat kamu menyukainya satu kebahagiaan untuk Daddy" Ucapnya sambil mengecup singkat bibir Cui. Memang benar Jam yang diberikan Jimin pada Cui berharga milyaran tapi itu bukan seberapa bagi seorang presdir perusahaan seperti Jimin.

"Sudah sekarang saatnya mandi"ucap Jimin pada Cui, mendengarnya Cui hanya mengangguk,dia hendak berdiri tetapi ditahan oleh tangan Jimin dia menatap bingung "Mandi bersama agar lebih cepat" mendengarnya Cui kaget,"tidak usah Dad, aku akan cepat mandi"Ucapnya pada Jimin.

"Tidak tidak agar lebih cepat" Ujar Jimin tidak terima "ya sudah kalau begitu Daddy dulu baru aku menyusul"
Sambung Cui lagi "kamu tidak tahu hari sudah malam tidak baik mandi lama lama, jadi agar memper singkat waktu ayo mandi bersama" setelahnya Jimin menarik tangan Cui kekamar mandi.

********

Sesampainya dikamar mandi Cui hanya diam tidak berani bergerak, Jimin sudah membuka semua pakaiannya hanya tersisa Boxer yang menutupi miliknya.

Jimin membalikkan badannya menatap Cui yang membuang muka "kenapa pakaiannya belum dibuka? Apa kamu mandi mengenakan pakaian lengkap seperti itu?"tanya Jimin ,membuat wajah Cui merona.

"Ooo apa kamu malu lagi? "tanya Jimin sambil tertawa kecil lalu dia mendekati Cui "Lagian Daddy sudah melihat semuanya" ucapnya pelan sambil menghembuskan nafasnya singkat pada telinga Cui, yang membuat tubuh Cui bergetar. Jimin sudah sangat hafal titik Cui.

DADDY JIMINku (Versi1)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora