06| Hiding

4.3K 966 78
                                    

Junghwan membuka matanya perlahan ketika suara Hana yang lemah lembut menyapa indra pendengarannya. Dengan takut-takut, ia menatap Hana yang matanya belum berubah menjadi coklat seperti biasa. Lantas Junghwan menundukkan kepalanya lagi, takut melihat Hana yang warna matanya adalah abu-abu cerah, walaupun itu nyatanya terlihat indah.

"Junghwan, gak apa-apa?"

Junghwan menggeleng, semakin mengeratkan pelukannya ke arah Jaehyuk yang masih diam sambil menutup mata.

"Junghwan," panggil Hana lembut untuk kesekian kali.

Junghwan menangis, ia menggeleng lemah karena terauma. Junghwan seperti ini karena melihat bagaimana bayangan hitam tadi beraksi.

Jadi, saat mereka terpisah dengan yang lain dan hanya berdua saja, keduanya tetap berjalan untuk mencari Hana. Pilihan pertama mereka adalah di supermarket namun tidak ada. Lantas mereka pergi menuju ke kamar mandi wanita utama di gedung agensi ini.

Saat mereka membuka satu-satu pintu yang ada didalamnya, berharap Hana sembunyi disana, yang terjadi adalah pintu utama kamar mandi itu tertutup dengan rapat sembari mengeluarkan suara yang keras.

Keduanya melihat dengan jelas bayangan hitam yang menyerupai sesosok mahluk yang mereka saja tidak tahu apa itu. Semacam hantu tembus pandang dengan mata merah menyala. Tiba-tiba mahluk yang tadinya hanya berbentuk gumpalan panjang malah sedikit demi sedikit membentuk tangan dikedua sisinya. Tangan asap itu membentuk kuku yang tak kalah tajam pula.

Mahluk itu bergerak, untuk mencakar keduanya. Namun entah pikiran darimana, Jaehyuk malah mengambil selang air yang biasa ada di toilet duduk. Menyemprot mahluk itu dan malah membuatnya semakin marah. Walaupun air itu malah menembus tubuhnya, tapi si mahluk terlalu berlebihan sampai mengeluarkan gumpalan hitam yang tak kalah pekat.

Seperti bola kematian, begitu kata Junghwan. Jaehyuk sudah teriak-teriak tidak keruan sambil memeluk erat maknae itu. Mata merah mahluk itu mengeluarkan asap yang berwarna merah pula. Dan dalam sekali hentakan, ia melempar bola buatannya kearah Junghwan dan Jaehyuk yang posisinya sudah paling pojok.

Walaupun teriakan Jaehyuk paling besar, tak disangka lelaki ini malah yang menjadi pelindung Junghwan. Saat bola itu terlempar, Jaehyuk langsung mendudukkan Junghwan dengan cara menekan bahu lelaki itu. Kemudian tubuhnya menutupi seluruh bagian depan tubuh Junghwan. Alhasil, ia yang terkena serangan sampai tidak sadarkan diri.

"Junghwan ini udah selesai kok."

Jungwan mulai mengangkat kepalanya, air mata sudah melintas dikedua pipinya. Hana yang melihat itu tidak tega, lantas ia memeluk Junghwan dengan erat sembari menepuk punggung serta kepalanya bergantian.

"Kak Hana.. tolongin Jaehyuk hyung."

"Iya, tapi Junghwan gak boleh disini."

Junghwan melepaskan pelukan Hana, ia menatap managernya itu dengan tatapan bertanya.

"Kenapa?"

"Pokoknya gak boleh, Junghwan turun kebawah aja. Ke tempat penyimpanan makanan di kafetaria, disitu ada kakak-kakakmu."

"Tapi.. Junghwan takut jalan sendirian."

Hana mengusap kepala lelaki yang seperti bayi itu,"kalau ada apa-apa, teriakin nama kakak besar-besar."

Dengan tidak yakin namun demi keselamatan Jaehyuk, Junghwan mulai berdiri. Hana menatap Junghwan seakan memberi keyakinan bahwa tidak ada apa-apa diluar. Mata Hana mengawasi sampai maknae itu keluar dari pintu utama kamar mandi. Lantas ketika pintunya ditutup oleh Junghwan, mulailah Hana merubah warna matanya lagi.

Warna matanya menunjukkan bahwa kekuatannya sedang aktif.

Hana menghela nafas, mendudukkan Jaehyuk dengan benar. Terlebih dahulu ia mengusap kening lelaki tampan itu ketika sisa keringat masih bertengger disana.

[i]Treasure Effect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang