31| Lost²

3.5K 768 439
                                    

WARNING: PART 31+ BAKALAN PANJANG.

•••

Para anggota berjalan dengan lesu. Kehilangan salah satu teman yang sudah dianggap sebagai keluarga sendiri benar-benar semenyakitkan itu. Mereka semua kini berjalan lambat untuk menuju kerajaan demon dan menyelesaikan misi mereka.

Walaupun kurang jumlah, mereka harus tetap menyelesaikan ini. Menurut mereka Junghwan pasti menyemangati dari atas sana. Anggota termuda mereka itu pasti sangat mendukung mereka untuk tetap bertahan. Walaupun semangat dalam bentuk kata tidak bisa lagi ditunjukkan, namun mereka bisa merasakan itu dalam hati.

Sedari tadi hanya ada hening diantara mereka. Tidak ada yang berbicara bahkan Jeongwoo atau Jaehyuk yang biasanya suka berbicara hal random pun hanya diam. Jihoon pun begitu, tidak ada keluhan yang ia lontarkan sepanjang perjalanan.

Mereka hanya mengikuti Asahi yang berjalan paling depan dengan Yedam disampingnya. Asahi dijadikan sebagai penunjuk jalan dengan buku Yedam sebagai alatnya. Ngomong-ngomong sudah satu jam mereka berjalan seperti mayat hidup.

Keadaan hutan yang hening dengan semilir angin membuat sekitaran terasa sepi. Hanya ada langkah kaki yang bertabrakan dengan daun kering maupun ranting yang tidak sengaja terpijak. Keadaan seperti ini benar-benar bukan mereka sekali.

Wajar, mereka baru kehilangan. Tidak ada candaan yang bisa membuat Junghwan bangun lagi. Alhasil mereka tetap diam saja.

Tapi Yedam yang entah mengapa terasa gatal mulutnya ingin berbicara malah berdeham. Itu suara pertama yang terdengar sejak satu jam yang lalu. Para anggota menoleh ke arah Yedam tanpa lelaki itu sadari. Yoshi yang peka pun menghela nafas.

"Ayo kita bersama sampe akhir. Gak boleh ada yang hilang, pergi, ataupun terluka. Jangan diem aja kayak gini, gue yakin kalian punya saran ataupun strategi buat nanti," ujar Yoshi.

Ucapan Yoshi membuat mereka sesak. Harus bertahan sampai akhir kan? Tapi rasanya tidak enak kalau kurang anggota.

"Semangat, Junghwan pergi karena emang takdirnya. Soal Doyoung, yakin aja kalau dia baik-baik saja."

Ucapan Yoshi tanpa sadar membuat mereka tersadar bahwa tidak ada yang boleh disesali apalagi menyalahkan diri sendiri.

"Tapi, Yosh-"

Yoshi langsung memotong ucapan Hyunsuk. "Gak gitu bang, Junghwan emang sengaja ngelindungi elo karena memang lo pantas dilindungi. Dia bakalan melakukan hal yang sama ke semuanya karena dia emang sayang sama kita."

Hyunsuk menunduk, Yoshi merangkul bahu lelaki itu dan mengusapnya mencoba menguatkan. Alhasil mereka berdua berjalan sambil merangkul.

Tanpa sadar, Jeongwoo meneteskan air matanya kembali. Haruto yang berada di dekat lelaki itu pun melihat setitik air yang mengalir di pipi Jeongwoo waktu lelaki itu mendongak.

Jeongwoo mengusap air matanya, bersamaan dengan itu Haruto menyampirkan lengannya di bahu Jeongwoo. Ia melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Yoshi.

"Lo tambah burik kalo nangis, Jeong," ujar Haruto bercanda.

Niat Haruto ingin mengajak Jeongwoo bertengkar. Namun reaksi lelaki itu malah menunduk dalam. Haruto prihatin terhadap Jeongwoo yang terlihat paling kehilangan. Lantas ia berbisik ke telinga sahabat sekaligus musuhnya itu.

"Ada gue, lo gak anggep gue sahabat lo kah?"

Jeongwoo langsung menoleh menatap Haruto datar. Setelahnya ia mendorong lelaki itu sampai rangkulan Haruto terlepas. Haruto kaget, ia kira Jeongwoo marah.

Namun nyatanya lelaki itu malah tertawa kecil, "Najis," ucapnya.

Haruto lega mendengar ucapan itu. Lantas ia merangkul Jeongwoo lagi dan menjitak kepala lelaki itu sampai puas.

[i]Treasure Effect✓Where stories live. Discover now