16| Their World

4.4K 892 182
                                    

Langit cerah berwarna biru muda dengan burung yang indahnya tidak biasa kini terbang disana. Sekitaran sana ramai dengan aura yang ceria seakan mereka selalu bahagia. Kiri kanan mereka sudah kesekian kali menyapa dengan sopan seakan mereka adalah pangeran.

Anggota Treasure sudah menginjakkan kakinya di dunia dewa sesungguhnya. Dengan berjalan diatas jalan setapak berbahan batu bata yang menurut Asahi sangat aesthetic. Nuansa rakyat Yunani benar-benar kentara disini. Pakaian yang dikenakan oleh orang-orang itu cukup kuno menurut mereka. Tapi cantik karena bahannya yang terbuat dari sutra. Ngomong-ngomong, warna kecoklatan paling mendominasi disini.

Kalau kata Junkyu didalam hati, visualisasi daerah sini mirip sekali dengan film Tangled yang waktu Rapunzell diajak menuju ke istananya.

Mereka semua sedang melewati pasar dengan Hana yang memimpin jalan paling depan. Walaupun mereka didunia manusia merupakan penyanyi idola yang sering disapa penggemar, tetap saja rasanya berbeda kalau disapa oleh rakyat sini.

Serius, sudah macam pangeran saja.

"Sumpah anjir gue degdegan banget ini banyak yang senyumin," ujar Jaehyuk berbisik pada Asahi yang dari tadi anteng-anteng saja.

"Biasa aja sih," jawab Asahi.

Sudahlah Jaehyuk, sedekat apapun kamu dengan Asahi kalau lelaki itu sedang dalam mode patung tidak usah diajak berbicara.

Hyunsuk dan Jihoon ada dibelakang Hana. Kedua lelaki yang merupakan pemimpin pada Treasure itu membayangkan bahwa orang-orang pasar yang sedari tadi menyapa adalah penggemar mereka, Treasure Maker.

Rasanya ingin teriak bebas, memeluk satu-satu orang itu atau paling tidak kasih pose 'saranghae' sebagai ucapan terimakasih. Serius, Hyunsuk tidak bohong kalau dirinya terharu saat disapa-sapa seperti ini.

Kalau Haruto yang berada dibelakang pemimpinnya sih malah canggung. Saat ada orang yang tersenyum padanya, ia malah menundukkan badan seperti orang Korea. Entahlah mengerti atau tidak, yang penting ia tidak seperti Jeongwoo yang malah sok ganteng tebar pesona.

"Memang ya, orang manis lebih banyak yang suka," ujar Jeongwoo dan diberi pukulan oleh Yedam.

"Apasih Dam?!"

"Dam, Dam, pala lo peang!"

Yedam agak gimana gitu saat Jeongwoo sok ganteng. Kalau ada kacamata hitam sudah pasti dipakai oleh Jeongwoo saat itu juga.

Lain halnya dengan Yoshi, Mashiho, dan Junghwan yang malu-malu kalau disapa seperti ini. Gugup sekali rasanya, mana kebanyakan perempuan yang umurnya tidak beda jauh dari mereka. Junghwan bahkan keringat dingin saat diberi lambaian tangan salah satu gadis. Junghwan tidak kuat, mau pulang aja.

"Hyung, Junghwan takut."

Yoshi menepuk kepala Junghwan, "Santai aja, anggap mereka semua teume."

"Asli tangan lo basah banget, Wan," Mashiho lalu tertawa dengan imutnya saat ia menggandeng tangan Junghwan.

Lain halnya dengan Junkyu dan Doyoung yang berjalan paling akhir. Junkyu sudah tersenyum lebar sampai wajahnya terlihat sangat menggemaskan. Junkyu suka sekali dengan suasana disini, suasana kerajaan sekali. Ia serasa pangeran yang baru pulang kampung lalu dirindukan oleh rakyatnya.

"Ah? Gomawoyo," Junkyu tersenyum pada seorang perempuan paruh baya yang memberinya bando bunga-bunga. Itu cantik sekali, wajah Junkyu tambah menggemaskan. Apalagi wanita itu dengan keibuannya memasangkannya ke kepala Junkyu.

"Doyoung-aa, lucu banget gak sih?" ujar Junkyu.

"Gue juga mau, beli dimana?"

"Dikasih ibu-ibu tadi, jangan iri ya."

[i]Treasure Effect✓Where stories live. Discover now