[i]Treasure Effect✓

Ekstra Part| 𝕿𝖗𝖊𝖆𝖘𝖚𝖗𝖊 𝕰𝖋𝖋𝖊𝖈t

Beberapa menit sebelum semuanya selesai...

Ruangan yang gelap gulita langsung menyapa indra pengelihatan keduanya. Lantas Ha Yoonbin yang merupakan tuan rumah meraba dinding berdebu menggunakkan tangannya berharap ada saklar lampu maupun lilin yang bisa dinyalakan apinya.

Namun nihil, tidak ada hal yang bisa dijadikan penerangan di dinding. Pintu pun ditutup rapat karena kata Yoonbin, ini merupakan aturannya.

"Gelep banget, bang."

"Mau gimana lagi?"

Doyoung menghela nafas, ia tidak bisa melihat Yoonbin begitupun sebaliknya. Jadi, bagaimana caranya agar mereka berdua bisa menemukan air suci yang dicari?

"Ayo cari, hati-hati jangan sampai malah buat jatuh." ujar Yoonbin.

Lantas keduanya bergerak maju dengan perlahan. Sebuah keajaiban langsung ditemukan ketika langkah kaki Doyoung memijak sesuatu. Keajaiban yang membuat sebuah benda yang berada ditengah ruangan itu bercahaya.

Disana, ada semangkuk air yang bening dengan alas perak. Berada diatas sepetak meja yang banyak lambang-lambang milik demon.

Keduanya melangkah kesana untuk mengambil air beserta mangkuknya yang jauh dari kata banyak. Namun sebelum itu, Doyoung buka suara.

"Beneran gak apa-apa?" tanya lelaki itu ragu.

Yoonbin mengangguk, senyuman tulus tercetak di ruangan yang minim pencahayaan itu. Senyuman yang membuat hati Doyoung berdenyut sakit.

"Ini satu-satunya cara buat kalian semua bahagia di masa depan. Lagipula, disini yang jahat emang kaum gue bukan?"

"Tapi lo baik, bang."

"Gue jahat Doy, lo sama anggota yang lain aja yang gak sadar."

Doyoung menggerenyit bingung mendengar ucapan lelaki itu. Ia pun merasa was-was dalam hati. Pikiran tentang Yoonbin yang akan berkhianat padanya dan membunuhnya ditempat pun langsung berdatangan. Lantas ia memundurkan tubuhnya sedikit tanpa sadar.

"Gue yang ini baik, sedangkan yang satunya jahat."

"Hah?"

"Gue manusia setengah demon. Dalam diri gue ada dua jiwa."

Doyoung diam, membiarkan Yoonbin menjelaskan apa yang akan terjadi setelahnya.

"Gue manusia yang baik, dan demon pada diri gue itu jahat. Kemarin yang hampir buat Junghwan mati di Olympus tuh diri gue yang sedang dikuasai demon."

Lagi-lagi, pikiran Doyoung mengarah pada dirinya yang akan dibunuh oleh Yoonbin didalam ruangan ini.

"Gue muak hidup sebagai manusia setengah demon. Jadi, gue memutuskan buat memisahkan diri gue dari demon yang ada dalam tubuh gue. Sehabis gue ketahuan Jeongwoo, gue pulang ke dunia immortal dan langsung menjalani ritual buat misahin diri. Gue gak mau kalian celaka lagi, gue gak mau diperbudak oleh ayah gue yang serakah itu."

Yoonbin menghela nafas. "Akhirnya gue berhasil, untungnya sedikit kekuatan demon masih ada dalam diri gue. Jadi, gue bertekad buat bantu lo semua menyelesaikan semuanya. Tapi demon yang seharusnya gue kurung malah lepas dan walaupun gue punya kelebihan bisa tau dia dimana, gue ga sekuat itu buat ngejar dia."

"Yang ada gue malah mati kalau gue maksa." ia terkekeh.

"Berarti, lo sekarang tau dia dimana? Dia mimpin kaum lain buat nyerang Olympus?" tanya Doyoung.

"Gue tau dia dimana. Tapi soal Olympus yang diserang, gak ada yang mimpin. Walaupun jumlah demon paling banyak, mereka kesana langsung nyerang tanpa strategi. Tujuannya cuma buat ngeruntuhin asrama dan ngebunuh apa yang bisa dibunuh."