30| Lost¹

3.1K 690 210
                                    

Mendengar penjelasan Junkyu yang menjadi orang terakhir melihat Doyoung ketika berlari, mereka langsung beranjak dari sana. Berbalik kembali untuk menuju tempat mereka pertama kali atau akar besar penyebab Doyoung terjatuh tadi.

Perasaan mereka mulai tidak enak. Doyoung sendirian, apalagi keadaan mereka tadi sedang dikejar oleh Hunter yang ternyata memburu satu rusa yang sama dengan mereka.

Iya, para Hunter itu sebenarnya sedang berburu. Mereka tahu jika ada mahluk setengah dewa yang memasuki wilayah immortal. Daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Hunter, wajar saja jika mereka menyerang. Selain hewan itu mati di tangan mereka duluan, tak dipungkiri bahwa suara teriakan mereka menggema satu hutan. Alhasil daripada kesal, lebih baik langsung panah saja pikir Hunter itu.

Tapi mereka malah meninggal akibat serangan balik yang dilakukan oleh Treasure.

"Disini! Gue tadi liat dia jatoh disini!" ujar Junkyu.

Mereka sekarang berada di salah satu pohon dengan akar yang paling besar. Walaupun malam hari, Junkyu ingat betul jika Doyoung tersandung didekat sini.

Namun tentu saja Doyoung sudah tidak ada lagi. Hal itu membuat mereka semua frustasi, apalagi Hyunsuk yang lagi-lagi malah merasa bersalah karena tidak bisa menjaga anggotanya dengan baik.

Ngomong-ngomong, Junghwan kini dibawa oleh Jeongwoo menggunakkan akarnya. Lelaki itu masih senantiasa terpejam dengan nafas yang untungnya beraturan.

"Terus kita harus gimana?!" tanya Hyunsuk.

"Tenang bang, Doyoung pasti baik-baik aja," ujar Yoshi.

"Gimana lo bisa tau, Yosh? Dia sendirian! Gimana kalau nyatanya dia dibunuh sama Hunter?!" Hyunsuk menangis lagi.

"Lo jangan ngomong gitu lah. Gue yakin tuh anak kuat dan pinter. Lo lupa dia anak siapa?" Jihoon agak kesal sebenarnya.

Di keadaan seperti ini, tidak seharusnya mereka menyalahkan diri sendiri apalagi harus menangis. Hal inilah yang membuat otak menjadi buntu akibat bingung harus memikirkan cara seperti apa.

Hari yang mulai gelap ditambah udara yang semakin menusuk kulit membuat mereka memang seharusnya beristirahat. Mungkin jam sekarang menunjukkan tengah malam. Badan mereka juga tanpa sadar kelelahan. Apalagi mereka belum makan sejak sore tadi.

"Kita istirahat dulu, tenangin diri," ujar Yedam.

Mau tak mau Hyunsuk yang paling panik pun menurut. Walaupun ia khawatir dengan Doyoung, tapi tentu saja tubuhnya juga lelah. Siapa yang tidak capek berlari menyamai rusa malam-malam, terus baku hantam sampai menghasilkan korban setelahnya? Mana belum makan pula.

Alhasil mereka beranjak agak jauh sedikit dari tempat Doyoung terakhir kali jatuh.

Jeongwoo membuat sebuah gubuk kecil dari pohon yang paling besar disini. Ia membuka batang pohon itu sehingga pohon tersebut seakan menjadi tempat berteduh. Para anggota masuk kedalam sana dengan perasaan yang tidak jelas.

Jaehyuk menyalakan api ketika tumpukan kayu bakar tersedia. Agar aman, tak lupa Jeongwoo membuat pintu dari akar sehingga pintu masuk pohon tersebut tertutup. Hal ini dibuat agar tidak ada mahluk immortal yang tahu bahwa mereka ada didalam pohon itu.

 Hal ini dibuat agar tidak ada mahluk immortal yang tahu bahwa mereka ada didalam pohon itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[i]Treasure Effect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang