10| They Come

4K 861 42
                                    

"BANGUN KALIAN! BANGUN!"

Teriakan Hyunsuk menggema disepanjang koridor kamar para maknae yang pintunya masih tertutup dengan rapat. Suasana masih sangat sejuk mengingat keadaan berwaktu pukul setengah enam pagi.

Junghwan dan Yedam membuka pintu kamar mereka terlebih dahulu. Dengan Yedam yang berjalan gontai menuju kamar mandi sedangkan Junghwan malah duduk didepan pintunya. Bersandar ke samping kayu penyanggah pintu dengan mata setengah terbuka, mengumpulkan nyawa.

Hyunsuk yang hanya melihat dua orang yang baru bangun lantas menggedor dua yang lainnya. Kamar Jeongwoo dan Doyoung yang pintunya masih rapat seperti sedia kala.

"DOBBY, BANGUN NAK!"

Beberapa detik setelahnya knop pintu telah terbuka, menampilkan Doyoung yang menatap Hyunsuk dengan wajah datarnya. Lelaki itu melewati sang kakak dan menuju ke arah kamar mandi yang masih ada Yedam di dalamnya.

Tinggal Jeongwoo.

"JEONGWOOYAAAA! BANGOOON!"

"PE! PE! JONGU!"

"UDAH JAM SEMBILAN WOI BANGUN GAK LO?!"

Karena gedoran yang kuat tidak menimbulkan reaksi apapun dari pintu Jeongwoo, ditambah benda berwarna coklat ini dikunci membuat Hyunsuk susah akses. Lantas ia menerjang sekali pintu kamar Jeongwoo menggunakan kakinya.

Tak lama pintu itupun terbuka, menampilkan Jeongwoo yang menutup matanya.

"Apasih bang masih subuh juga."

"Heh! Cepet mandi sono! Mandi! Mandi!" ujar Hyunsuk sambil mendorong-dorong punggung lelaki bongsor itu.

Setelah kegiatannya mengacaukan pagi para siswa sekolahan, anak-anak itupun sudah siap dengan seragamnya. Di dapur sudah disiapkan makanan siap saji oleh Hyunsuk yang dibantu oleh Mashiho dengan cara membangunkan lelaki itu secara paksa.

"Hana mana?" tanya Hyunsuk.

"Gak tau, masih tidur kali."

Hyunsuk mengedikkan bahu, sebenarnya ia hanya iseng saja bertanya seperti itu. Sebab ia tidak peduli Hana mau kemana dan sedang apa. Ingat, Hyunsuk masih curiga terhadap gadis itu.

"Yeay! Ramen!" teriak Junghwan kegirangan. Kemudian lelaki itu langsung duduk disalah satu kursi. Disusul oleh ketiga lelaki lainnya.

"Sarapannya abisin, terus belajar bener-bener lo pada," ujar Hyunsuk sambil mengelus kepala Junghwan. Khas ibu-ibu yang sayang pada anaknya.







•••




Hana sebenarnya sudah bangun duluan pada pukul lima pagi. Gadis itu langsung cepat-cepat bersiap untuk pergi lari pagi. Sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai lari pagi juga, nyatanya ia tidak memakai baju olahraga pada umumnya.

Dengan balutan kaos hitam, jaket tebal, celana jeans biru tua, serta topi dan tak lupa masker hitam, ia keluar dari kamarnya.

Hana menuju ke kafetaria. Walaupun keadaan luar kini dinginnya menusuk kulit, dapat dilihat bahwa ada beberapa orang yang sudah berlalu-lalang. Tapi lebih ke olahraga, bukan seperti Hana yang terkesan jalan-jalan pagi.

Ia ke kafetaria untuk sarapan. Dapat dilihat bahwa om kafetria tengah menyiapkan beberapa menu. Saat Hana mendatangi kaca yang membalut menu makanan, hanya ada lima menu yang baru disajikan. Lantas mau tidak mau, ia memesan seadanya saja. Setidaknya, pagi ini ia sarapan.

Hana mengambil tempat paling pinggir, menghadap ke gedung tempat mereka tinggal. Karena gedung agensi dindingnya dibuat menggunakan kaca tebal, pemandangan diluar sana bisa terlihat dengan jelas.

[i]Treasure Effect✓Where stories live. Discover now