14| Fly

4.2K 906 320
                                    

"HAHAHA JANGAN NGADI-NGADI."

Tawa Jeongwoo yang semakin membesar seakan menggema ke seluruh penjuru kota membuat Hana lelah. Sungguh, mau dijelaskan bagaimanapun juga mereka tidak akan ngerti. Otak mereka cuma setengah, ditambah tadi beberapa ada yang dibenturkan ke dinding.

"Terserah, kalau nanti ada harpy yang datang, lo semua harus naik ke sana."

"Harpy apaan?" tanya Jaehyuk dengan muka bodohnya.

"Kereta kuda mungkin," ucap Haruto asal.

"Bego, harpy tuh semacam pesawat terbang gitu loh," kini malah Yedam yang sok tau.

"Kalo menurut gue, harpy tuh kek unicorn," lalu Doyoung tertawa receh.

"Gue dorong nih lo ke bawah!" ujar Yoshi lelah sendiri.

Hana tersenyum diam-diam ketika menatap kehangatan yang tercipta bersamanya ini. Padahal kehancuran baru saja terjadi beberapa menit yang lalu. Tapi, anak-anak ini malah tertawa dengan geli sekarang.

Kadang Hana heran, kenapa yang bentukannya seperti ini adalah keturunan para dewa.

Ngomong-ngomong, soal Hana yang tidak merasakan apapun saat berada di dekat orang-orang ini, itu murni karena tidak ada tanda-tanda yang menyatakan bahwa mereka adalah setengah dewa.

Setahu Hana, anak-anak keturunan dewa terakhir kali dijemput lima tahun yang lalu. Itupun bukan seperti yang dialami oleh dirinya. Langsung jemput seakan orang tua yang selama ini mengurus mereka tidak perlu basa-basi. Sedangkan Hana, malah harus susah-susah untuk menjadi manager dadakan para lelaki ini.

Hana tidak mau kalau harus ada acara perpisahan-perpisahan jarak rindu yang dilakukan oleh para anggota terhadap orang tuanya. Karena akan memakan waktu yang cukup lama, terlebih lagi mereka ini cengeng dan banyak drama. Lagipula ia yakin kalau orang tua mereka yang menikah dengan dewa sudah mengerti yang akan terjadi pada anaknya, tinggal tunggu waktu saja. Dan waktunya itu adalah hari ini.

Oh iya, karena mereka semua adalah anak dari dewa maupun dewi. Hana tidak tau mereka ini keturunan siapa. Karena tidak ada tanda-tanda yang menyatakan bahwa mereka memiliki ciri khas seperti orang tua dewa mereka.

Tapi Hana menebak bahwa Hyunsuk, adalah anak dari salah satu dewa besar. Dan pikirannya itu masih tidak membuat ia menyangka. Secara saja, Hyunsuk bentukannya kurus kecil pecicilan sok swag dan cengeng. Masa sih dia itu anak si- nanti kalian tau sendiri.

"DISINI!" mereka menatap Hana kemudian menatap ke langit dimana Hana melambaikan tangan pada sebuah objek.

Disana ada burung yang bentukannya kecil. Namun saat semakin mendekat malah berbentuk seperti raksasa. Besar sekali, lima kali lipat badan mereka.

Burung dengan warna bulu putih susu itu mendarat dengan cantik di atas atap yang untungnya luas. Para anggota sudah sangat terheran ketika melihat ada burung sebesar itu. Tawa lelaki yang tadinya tidak mengetahui yang namanya harpy, kini diam menatap mahluk itu dengan pandangan yang tak bisa di artikan.

Tambah mau pingsan rasanya saat burung besar itu berubah menjadi wanita yang sangat cantik.

"Ini namanya harpy," ucapan Hana membuat mereka tambah terdiam. Antara takut atau terpesona dengan kecantikan wanita jelmaan burung didepan mereka.

"Hana, chiron memerintahkan aku untuk membawa bus tak kasat mata itu. Katanya, salah satu dari mereka ada yang takut ketinggian, apakah benar?" tanya salah satu harpy.

Hana tidak tahu sebelumnya jika ada yang takut ketinggian, "siapa yang takut ketinggian?" tanyanya kepada 12 anggota itu.

Junghwan, Yedam, Yoshi, serta Hyunsuk mengangkat tangan mereka secara kompak. Sumpah, mereka tidak mau naik burung. Oleng sedikit bisa mencium bumi lagi, begitu pikiran mereka.

[i]Treasure Effect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang