𝕰𝖕𝖎𝖑𝖔𝖌||The Final Battle

4.2K 792 689
                                    

Tanah yang tadinya kering menjadi basah akibat kekuatan salah satu keturunan dewa besar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanah yang tadinya kering menjadi basah akibat kekuatan salah satu keturunan dewa besar itu. Tubuh para demon itu tenggelam di dalam tsunami yang airnya kini keruh. Lantas hujan turun, membuat para anggota yang terbang jadi ikut basah.

Hyunsuk sedang tidak baik-baik saja, mungkinkah ini alasan hujan turun?

Atau hujan datang karena ingin menemani kekacauan ini sampai akhir?

Entahlah, yang pasti mereka kini hanya bisa menatap para demon yang berteriak akibat tenggelam. Mereka tidak akan menunggu sampai airnya surut dan tanah kembali mengering dalam bentuk semula. Lantas mereka semua terbang mengarah ke istana untuk menuju akhir yang mungkin bahagia.

Tidak memakan waktu lama, kini mereka sampai ke halaman istana yang didominasi pohon kering dengan jalan setapak lebar di tengahnya. Istana yang gelap gulita, terlihat sangat mengerikan ketika cuaca malah mendukung suasana.

Bangunan yang tinggi nan hitam dengan kilatan petir yang beberapa kali muncul dibalik itu tidak membuat nyali mereka hilang. Ini harus selesai dan mereka benar-benar sudah sampai di akhir cerita ini. Mereka harus pulang, mereka harus bersama, dan Olympus harus baik-baik saja kedepannya.

Kaki mereka kini telah menapak di atas halaman yang basah. Hujan kini benar-benar membuat mereka kuyup sepenuhnya.

Mereka hanya berdiri di situ, tidak berniat untuk memancing sang pemeran utama dalam akhir ini untuk keluar. Ngomong-ngomong, Jihoon yang dibawa oleh salah satu mereka diletakkan begitu saja kemudian Jeongwoo melindungi badan yang dingin itu menggunakan akarnya.

Tidak ada yang tahu jika Jeongwoo menangis akibat hujan yang membuat wajahnya basah. Lalu tidak ada dari mereka yang tahu jika Hyunsuk kini menahan isakannya.

Kemudian pintu utama dari istana kelam tersebut terbuka dan menimbulkan suara decitan yang memekakkan telinga. Seorang lelaki paruh baya keluar dari sana, bersamaan dengan itu petir dengan getaran serta suara yang membuat mereka terkejut langsung terdengar begitu saja.

Mereka menyaksikan bagaimana rupa seorang raja demon didepan sana. Tubuhnya memang seperti manusia biasa namun lebih kekar. Dua buah sayap hitam besar yang belum di kepakan bertengger dibalik punggungnya yang lebar. Di wajahnya ada sayatan panjang membelah mata layaknya algojo yang pernah terluka.

Dengan gagah sang raja maju hingga tubuhnya berada dibawah langit yang sama dengan para anggota. Tidak ada tongkat ataupun pegangan lain pada tangannya sebagai penunjang kekuatan. Ia terlihat seperti hanya membawa diri dibalik pakaiannya yang serba kelam.

Wajahnya datar, terlihat jahat karena auranya yang gelap. Tiba-tiba lelaki itu menyeringai, membuat garis luka pada matanya tertekuk sedikit karena ekspresinya.

"Aku menyambut kehadiran kalian dengan rasa bahagia."

Tanpa sebab, dia tertawa.

Para anggota diam saja melihat itu. Walaupun mereka berdiri dan dipisahkan jarak sejauh sepuluh meter, tak dipungkiri bahwa mereka mendengar tawa menyebalkan itu.

[i]Treasure Effect✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang