Kiara melihat jam. Ia sudah selesai mengedit video. Selama mengedit, air matanya tidak berhenti menetes. Bohong jika ia tidak sakit hati dan kecewa. Tetap akan ada tangisan meskipun ia lakukan ketika ia seorang diri saja.
Kiara mengirim pesan pada anggota keluarga Gika dan juga keluarganya. Kiara sudah memesan ruang meeting di hotel ini. Ruangan itu tidak terlalu besar. Tetapi, cukup menampung semua anggota keluarga. Kiara juga meminta disediakan proyektor. Semua terheran-heran mendapat pesan dari Kiara. Tanpa ragu, semuanya pun datang. Mungkin saja Kiara ingin membuat acara kecil-kecilan sebelum melepas masa lajangnya besok.
Masing-masing duduk. Mereka menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kiara berdiri di depan. Gika belum muncul juga. Sementara itu, Vanya baru saja datang. Kiara tersenyum sinis.
"Kia, ada apa, Nak? Semua udah berkumpul." Keenan menatap Kiara yang sedari tadi diam saja.
"Gika juga harus ada di sini, Pa. Ini sangat penting. Semuanya harus hadir." Kiara menjawab dengan tenang. Meskipun, hatinya sendiri seakan tidak siap menerima kenyataan ini. Tidak siap melihat orang tuanya kecewa.
Semua orang bertukar pandang. Mama Gika menghubungi anaknya dan meminta segera datang. Lima menit kemudian, Gika tiba.
Gika sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukan Kiara. Pria itu hanya diam menatap calon istrinyaKiara tersenyum."Selamat malam semuanya. Sebelumnya, Kia minta maaf karena sudah menyita waktu. Tapi, ini sangat penting karena besok,Kia dan Gika akan menikah."
Semua tersenyum haru. Sepertinya Kiara akan menyampaikan kata-kata perpisahan sebelum menikah.
Kiara menarik napas panjang."Kia mau ucapkan terima kasih untuk Mama dan Papa, karena~sudah membesarkan Kia. Maaf, jika selama ini, Kia banyak membuat Mama dan Papa kesal."
"Oh, anakku."kalila menitikkan air mata.
Kiara menatap kedua orang tua Gika."Mama dan Papa mertua, terima kasih sudah memberi restu. Mama dan Papa adalah mertua idaman setiap orang. Kiara merasa sangat senang dan bahagia bersama Mama dan Papa."
Suasana masih dalam keharuan. Gika tersenyum di belakang sana. Sementara Kastara mengernyit curiga.
"Mas Gika~terima kasih sudah memilihku. Lalu, Vanya terima kasih menjadi sahabat terbaikku selama ini." Kiara menahan air matanya agar tidak tumpah. "Malam ini~Kia ingin menunjukkan sesuatu. Semoga video ini tidak menyakiti atau mengecewakan siapa pun."
Kiara menyalakan video yang sudah ia atur. Adegan pertama adalah ketika Vanya menghampiri Gika di kamar. Mereka berpelukan mesra dan berciuman. Lalu, adegan lanjutan di kamar hotel Gika.
Semua orang memekik, terutama para wanita. Mereka langsung menatap Gika dan Vanya. Kedua artis dalam video itu bertukar pandang. Wajah mereka terlihat sangat syok. Lalu, mereka kembali ke layar.
Mama Gika memegang dadanya saat adegan selanjutnya adalah di apartemen Gika. Saat Vanya dan Gika tidur bersama dengan pakaian yang berantakan di lantai.
"Nggak, ini palsu. Ini gambar editan!" Vanya berteriak tak terima.
Kiara bersedekap dengan tatapan sinis dan marah. Ada sisi tersembunyi dari Vanya. Wanita itu suka berbohong demi kebahagiaan dirinya. Bisa-bisanya dia mengelak. Vanya menatap Kiara tak suka. Ia tidak menyangka Kiara akan melakukan ini adanya. Ketahuan, mungkin bisa saja akan terjadi. Tetapi, membeberkannya di depan keluarga Gika seperti ini. Entah harus ditaruh di mana wajahnya ini.
Lalu, terdengarlah suara Vanya dan Gika. Suara yang direkam otomatis dari pembicaraan telepon.
Wajah Vania memucat. Wajahnya terasa berpuluh-puluh kali lipat tebalnya. Apa lagi, ia mendapat tatapan sinis dari pihak keluarga Gika.
Semua menonton video sampai habis. Lalu, Kiara menghentikan video. Sebenarnya, ia ingin mempermalukan Gika besok, ketika akad bikah akan dimulai. Tetapi, ia tidak mau mempermalukan keluarga besar Gika di depan tamu. Yang salah Gika. Orang tua Gika dan keluarganya, tidak boleh dilibatkan atau diikut sertakan untuk dipermalukan. Tapi, saat ini, sepertinya orang tua Gika malu atas kelakuan anaknya."Maaf jika video tadi membuat kalian kaget. Saya jauh lebih kaget, ketika tahu Gika punya hubungan dengan Vanya, sahabat saya sendiri. Kiara tidak mengada-ngada. Selama dua hari ini, Kia mencari bukti dengan hati yang berdarah. Lalu, Kia mendapatkan kenyataan ini. Sebelum besok tiba, Kiara mengatakan semua di depan semuanya. Dengan ini~Kia mohon maaf, karena Kia membatalkan pernikahan besok."
"Kia~" Kalila menangis histeris. Keenan langsung memeluk istrinya. Semua anggota keluarga yang lain riuh.
Mama Gika bangkit dan menghampiri anaknya."Gika! Apa video itu benar-benar kamu?" Matanya sudah merah karena amarah yang sedang tertahan.
Gika meneguk salivanya. Ia menatap ke arah Vanya yang menunduk dengan wajah merah.
"Gika, jawab Mama! Atau Mama nggak akan anggap kamu anak lagi!"Gika memejamkan matanya. Ia sudah tertangkap basah. Tidak ada alasan untuk mengelak. Wajahnya terlihat begitu jelas di sana. Gika mengangguk perlahan.
Mama Gika terperanjat."Beneran kamu? Kamu selingkuh dari Kia, Gika?"
"I-iya, Ma."
"Kenapa, Gika, kenapa?" Wanita itu menampar Gika dan langsung histeris. Beberapa orang di dekatnya langsung memeluk Mama Gika dan menenangkan.
Kastara yang sedari tadi mengeraskan rahang, kini menghampiri Gika. Tatapannya dingin. Lalu, Ia menendang milik Gika, lalu menghajar pria itu dengan membabi buta. Orang di sana sibuk menarik Kastara. Gika sendiri sudah tidak bisa bergerak karen kesakitan. Kastara tidak berkata apa pun. Tapi, ia ingin terus memukul Gika.
Kiara menahan diri untuk tidak menangis. Ia menyaksikan kericuhan ini dengan hati berdarah-darah. Ia menatap Vanya dan menghampirinya.
"Vanya~"
"Apa kamu harus melakukan ini? Kenapa harus di depan orang banyak?" Vanya bertanya dengan wajah merah. Ia sudah malu besar. Tidak ada jalan lain, selain membalas Kiara dengan kemarahan.
Kiara tersenyum sinis."Apakah aku harus memberi tahu secara diam-diam, seperti hubungan kalian? Sayangnya aku nggak seperti itu."
"Kamu licik." Vanya menggeram.
"Menghadapi orang licik sepertimu, harus dengan kelicikan juga. Jadi, selamat terjatuh dengan kelicikanmu sendiri, Vanya. Kamu dan Gika sudah memiliki hubungan yang sangat jauh dan intim. Kamu sangat mencintainya bukan? Menikahlah. Gantikan posisiku besok. Aku ikhlas melepas Gika. Terima kasih, kamu telah mengambil orang yang salah dariku."
Kiara meninggalkan ruangan itu. Ia berjalan tegar, tapi, diam-diam air matanya jatuh membasahi pipi. Kiara membiarkan kericuhan itu terjadi di dalam sana. Nanti, jika sudah sedikit tenang, ia akan menemui Mama dan Papanya untuk meminta maaf. Saat ini, Kiara harus mencari tempat untuk menumpahkan air matanya.
❣❣❣

YOU ARE READING
Save the Date
RomanceWarning 21+ Kiara memergoki Gika, Calon suaminya selingkuh dengan sahabatnya, Vanya. Bukannya langsung marah-marah, Kiara justru mengumpulkan bukti perselingkuhan mereka. Lalu, di malam pernikahan, Kiara membeberkan bukti dalam bentuk video dan foto...