Kiara berdandan selayaknya Adik dari Kakak yang menikah. Hari yang seharusnya ia bersanding di pelaminan. Kini hanya tinggal kenangan. Kiara justru menjadi teman foto Kastara dan Yuna saja. Di jam akad nikah, Kiara, orang tuanya, Kastara dan Yuna mengambil gambar keluarga. Mereka akan tetap mengabadikannya nanti. Kiara juga mengambil gambar bersama Yuna dan Kastara.
Perihal Gika, Kiara sudah tidak mau memikirkannya lagi. Pria itu tengah mempertanggung jawabkan kelakuannya itu pada orang tuanya. Kasihan. Tapi, itu adalah akibat dari perbuatannya sendiri.
Resepsi dimulai. Tamu undangan berdatangan. Kiara diminta untuk tidak terlalu menampakkan diri. Ini demi menghindari pertanyaan dari orang yang Kiara kenal atau sebaliknya. Kiara mengambil tempat di lobi hotel. Tempat itu setidaknya lebih tenang. Ia mengambil gawainya. Ia baru menyadari ada pesan masuk dari Kala. Ucapan selamat menempuh hidup baru itu cukup mengagetkannya. Tapi, Kala,kan tidak tahu kalau ia dan Gika tidak jadi menikah.
Kiara membalas pesan Kala.
"Terima kasih atas ucapannya. Sesuatu terjadi di antara kami. Jadi, kami batal menikah."
Pesan tersebut hanya centang satu. Kiara ingat kalau malam ini ia akan terbang ke Kota di mana Kala tinggal.
"Oh iya, malam ini aku terbang ke Makassar loh. Ya untuk menenangkan otakku ini."
Usai membalas pesan Kala. Kiara menatap ke arah luar jendela. Tiba-tiba saja hatinya merasa sepi. Air matanya kembali menetes. Kiara memikirkan apa yang ia lakukan setelah cuti selesai. Masuk kerja lagi? Apakah ia sudah siap mendengarkan segala pertanyaan atau bisik-bisik tetangga tentang dirinya. Apa lagi ia begitu semangat saat membagikan undangan pernikahan. Mengingatkan semua orang dengan nada riang,'save the date!'. Kiara terlalu bersemangat saat itu. Kali ini ia bisa membuktikan bahwa, sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik.
Kiara menarik napas dalam. Ia memang malu ketika masuk kerja nanti. Tapi, rasa malu yang ia rasakan tidak sebesar yang dirasakan Gika dan Vanya. Kastara sudah mengatakan masalah yang sebenarnya pada Dion. Lalu, meminta Dion mengatakan yang sebenarnya pada rekan kerja Kiara agar mereka tidak datang. Hari ini pasti ramai sekali menggosipkan mereka bertiga.
Lalu, setelah ini, persahabatannya dengan Vanya mungkin akan berhenti. Kiara tidak sanggup melihat wajah wanita itu. Sebaiknya tidak bertemu dahulu. Kiara pun memilih kembali ke kamarnya saja. Ia mempersiapkan keberangkatannya malam nanti. Semoga saja selama di sana, ia bisa menjernihkan pikirannya.
Kala baru keluar dari ruang meeting. Pria itu berjalan dengan wajah datar. Beberapa karyawan yang menyapa diabaikan begitu saja. Jonaslah yang membantu membalas sapaan mereka.
"Pak, mau ke mana?"
"Aku mau tidur, Jon. Ini jam istirahat kan?"
"I-iya, Pak. Tapi, Ibu besar mengajak Bapak makan siang bersama." Jonas mengingatkan.
Kala menggeleng."Bilang ke Mama, aku lagi nggak enak badan. Kamu aja yang pergi makan siang, Jon. Aku masih kenyang."
Jonas menjadi bingung. Kala ini anak kesayangan Ibu Besar. Jika tidak atau telat makan, maka Jonas sebagai asisten pribadi, yang akan ditegur. "Kalau begitu saya pesankan makanan aja, Pak?"
"Nggak deh. Udah kamu pergi aja sana." Kala mengusir Jonas.
Pria dua puluh tujuh tahun itu mengangguk. Jonas lebih memilih dimarahi oleh Ibu besar daripada menghadapi Kala. Pria itu segera pergi menemui Bos besarnya tanpa Kala.
Kala berbaring di sofa dalam ruang kerjanya. Matanya terpejam. Ia merasa frustrasi karena wanita yang ia sukai selama ini menikah. Kala dan Kiara bertemu dalam sebuah game, PUBG Mobile. Mereka dipertemukan dalam tim yang berisikan dua orang. Lalu,perkenalan dimulai. Berawal dari hobi tersebut, mereka mulai akrab. Lalu mengganti alat komunikasi mereka dari game ke pesan whatsapp. Meskipun sekarang mereka sudah tidak bermain game, komunikasi mereka masih berjalan baik.
Kala merasa nyaman dengan Kiara. Bahkan, jatuh hati pada wanita itu. Tapi, Kiara sudah punya pacar. Kala tidak akan mengatakan perasaannya itu. Ia tidak akan merebut kekasih orang. Lalu, setahun berlalu, perasaannya itu semakin dalam. Rasa ingin memiliki Kiara semakin kuat. Namun, berita pernikahan Kiara itu benar-benar mematahkan hatinya. Tapi, mau bagaimana lagi. Mereka hanya teman biasa. Berkenalannya juga di dunia maya. Kala tidak bisa berharap lebih dari sekadar teman.
Kala mengambil ponsel yang kartunya ia patahkan tadi. Ia menyalakan ponselnya. Ia berniat menghapus aplikasi bewarna hijau tersebut. Ia masih punya aplikasi tersebut di handphone dengan nomor yang berbeda pula. Gawai yang saat ini ia pegang hanyalah untuk komunikasi dengan Kiara. Begitu ponsel menyala, jaringan langsung terkoneksi dengan wifi kantor. Kala meletakkan handphonenya lalu pergi ke toilet.
Lima menit kemudian ia kembali. Keningnya berkerut saat melihat pesan masuk. Pasti dari Kiara. Kala tidak mau membacanya karena pasti akan menyakitkan. Atau lebih parahnya lagi, wanita itu mengirimkan foto pernikahannya.
Kala akan langsung menghapus aplikasi tersebut. Namun, pria tersebut justru salah tekan. Ia malah membuka pesan dari Kiara.Kala langsung terbelalak. Ia bahkan sampai mengucek matanya karena tidak percaya."Ba-batal menikah?" Kala setengah berteriak."Dia mau ke sini? Astaga!" Kala berteriak senang. Jika ada yang melihatnya, ia pasti sudah dianggap gila.
Kala mengusap dadanya. Ia bersyukur karena belum sempat menghapus aplikasi ini. Jika sudah terhapus, ia tidak akan bisa masuk lagi karena nomor yang terdaftar sudah ia buang. Jika diurus kembali, akan memakan waktu. Tangan Kala bergetar. Ia membalas pesan Kiara.
"Pesawat kamu jam berapa? Boleh aku jemput di Bandara?"
Kala cukup nekad menawarkan jemputan. Tapi, kali ini adalah kesempatan emas. Jika disia-siakan, ia akan patah hati berkepanjangan.
Kiara membalas pesan Kala dengan gambar tangkap layar, berupa jadwal keberangkatannya.
"Kalau nggak merepotkan, boleh."
Kala memekik senang. Tanpa sadar ia berjoget karena bahagianya.
"Oke. Nanti kita saling berkabar, ya."
"Terima kasih, Kala."
Kala tidak bisa menghentikan senyumannya. Ia mengambil kunci mobil dan langsung menuju tempat di mana Orangtuanya makan siang.
❣❣❣

YOU ARE READING
Save the Date
RomanceWarning 21+ Kiara memergoki Gika, Calon suaminya selingkuh dengan sahabatnya, Vanya. Bukannya langsung marah-marah, Kiara justru mengumpulkan bukti perselingkuhan mereka. Lalu, di malam pernikahan, Kiara membeberkan bukti dalam bentuk video dan foto...