Save the Date

5.1K 553 41
                                        

Ini tanggal dua puluh empat Juli. Kala beserta keluarga besarnya sudah tiba di Kota Medan. Dua hari lagi, tepatnya dua puluh enam juli, Kala dan Kiara akan melangsungkan pernikahan. Persiapan pernikahan pun sudah hampir seratus persen. Kiara beserta keluarga sudah menginap di hotel yang sama dengan hotel tempat keluarga Kala.

Hari ini, Kiara dan Kala pergi ke kantor tempat Kiara bekerja untuk mengantarkan undangan pernikahan. Meskipun sudah mendekati hari pernikahan, keduanya tidak merasa takut untuk keluar.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiara keluar dari mobil, lalu melihat gedung tinggi di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kiara keluar dari mobil, lalu melihat gedung tinggi di hadapannya. Ini adalah terakhir kalinya ia memasuki gedung ini. Sebab, setelah resmi menjadi istri Kala, ia akan langsung berangkat ke Kota di Indonesia bagian Tengah itu. Kala memberikan lengannya agar Kiara bisa memeluknya. Keduanya berjalan masuk diiringi beberapa pengawalnya.
Kiara memasuki divisinya."Hai~hai!"

Semua menoleh dan terkejut."Kiara!"

Mirima menghampiri Kiara."Loh, Ki, masih ke kantor? Kan udah mau nikah gimane, sih!"

"Iya. Sebentar aja mau kasih undangan,nih, ke kalian. Yang ini jangan lupa datang, ya?" Kiara membagikan undangan pernikahannya ke masing-masing meja sesuai nama yang tertera.

"Hmm~bagus banget." Mirima membolak balik undangannya.

Zakia datang mendekat."Ini maksudnya apa, Ki?'

Kiara menoleh, kemudian tersenyum."Jadi, kalai misalkan kalian mau datang, pakai pita yang ada di dalam undangan itu, ya. Ikatkan di tangan kalian. Lalu tunjukkan sama penjaga di pintu masuk. Nah, di pintu berikutnya kalian harus tunjukkan undangan ini."

"Ya ampun, Kia, ribet banget mau kondangan aja?" Mirima melihat pita yang tertera di dalam."Wah, ini pita ada namanya juga?"

Kiara meringis."Iya, soalnya~ini permintaan keluarga calon suami aku. Pengamanannya memang agak ketat. Tapi, selama kalian bawa kedua benda ini aman-aman aja kok. Jangan lupa datang, ya, semuanya."

"Wah, kalau udah begini, souvenirnya pasti mahal,ya, Ki?"celetuk Nia dari kubikelnya.

"Souvenirnya emas batangan. Tapi, aku nggak tahu berapa gram, sih. Terus ada hadiah kejutannya, diundi, sih. kalian harus datang, ya."
Save the date! 26 Juli 2019." Kiara mengedipkan sebelah matanya."Aku pamit, makasih!" Kiara melambaikan tangannya. Perpisahan dengan teman-temannya sudah dilakukan minggu lalu. Semoga saja mereka masih mau datang meskipun ia sudah tidak bekerja di sini lagi.

Kala sudah menunggu Kiara di depan divisinya. Pria itu tersenyum saat Kiara sudah selesai. Ia menggenggam tangan Kiara erat. Saat itu juga, mereka berpapasan dengan Gika. Langkah ketiganya terhenti.

"Hai~" Gika menyapa. Sementara Kala menatapnya datar. Gika beralih pada Kala."Selamat datang di kantor kami. Mohon maaf apa bila ada penyambutan yang kurang layak."

"Terima kasih, Pak Gika."Kala mengambil undangan,kemudian menyerahkannya pada Gika."Jangan lupa datang lusa, ya, Pak Gika."

Gika mengambil undangan pernikahan itu dengan hati penuh luka."Iya, terima kasih. Saya akan usahakan datang."

"Tentu saja harus datang. Itu adalah hari bahagia kami. Dan~kami ingin berbagi kebahagiaan dengan Pak Gika." Kala tersenyum.

"Suatu kehormatan diundang secara langsung oleh Bapak." Gika tidak bisa lagi menunjukkan keangkuhannya. Semua orang sudah mengucilkan akibat perbuatannya. Rekam jejaknya selama satu bulan belakangan dijadikan bahan pertimbangan Dewan Direksi untuk melengserkannya. Gika hanya tinggal menunggu waktu untuk dilengserkan. Kini, Gika harus mencari pekerjaan baru. Sebentar lagi, statusnya adalah seorang duda yang pengangguran dan memiliki banyak hutang.

"Baiklah, kami harus menemui Direktur. Saya pemit, Pak Gika." Kala dan Kiara segera berlalu dari hadapan Gika.

"Baik, Pak, hati-hati." Gika membuka undangan pernikahan cantik itu. Ia tertawa lirih. Entah ia akan datang atau tidak.

Linknya ada saya bagikan di profile, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Linknya ada saya bagikan di profile, ya.

Novel ini sudah terbit, ya. Saya saya sangat menghargai kalian yang membaca gratis di wattpad daripada yang beli tapi bajakan.
Yang asli hanya di google play book.

Adiatamasa sendiri sudah bergabung di PPKC, Penerbit dan Penulis peduli Karya Cipta. Jadi, saya bisa melaporkan orang yang menjiplak, membajak, menjual ebook bajakan, dan membeli ebook bajakan (pdf).

Saya sudah mengantongi beberapa nama yang ketahuan request novel-novel adiatamasa di situs ebook bajakan. Jadi, hati-hati, ya. 😇

Save the Date Where stories live. Discover now