Satu jam lebih tiga puluh menit setelah acara menonton bersama. Kiara dipanggil kembali ke ruangan itu. Bedanya kali ini, hanya ada orang tua Gika, orang tua Kiara, serta Kastara. Tentu saja Gika dan Kiara didudukkan berdampingan. Sementara Vanya, ia diamankan oleh Kakak Gika. Entah apa jadinya wanita itu. Kakak Gika terkenal judes. Kini, Kastara menatap Gika tajam. Ia sudah menganggap Gika saudara saat berteman. Ketika tahu memacari Adiknya, tentu saja ia tidak keberatan. Selama ini, Gika baik dan pekerja keras. Hanya saja, mengkhianati Kiara tidak akan pernah ia maafkan.
"Jadi, bagaimana ini~ pernikahan sudah tinggal menghitung jam. Tapi, ada masalah berat seperti ini." Keenan memulai pembicaraan.
"Batalkan saja pernikahan Kiara dan Gika, Pa. Lebih baik kita malu sekarang. Daripada~" Kiara menatap Gika di sebelahnya "daripada kita malu yang lebih besar di kemudian hari."
"Apa tidak bisa kamu pikirkan lagi, Ki? Sudah tinggal besok. Semua sudah diatur dan dipersiapkan. Kita semua bisa malu. Tamu undangan pasti akan datang."Mama Gika memohon pada Kiara. Tapi, wanita dua puluh sembilan tahun itu menggeleng dengan senyuman lirih.
"Jika yang bermasalah adalah keuangan Gika, Kiara akan tetap ada di sampingnya. Tapi, selingkuh~apa lagi dengan sahabat sendiri. Entahlag~Kia tidak tahu. Kiara tidak bisa menerima sebuah pengkhianatan."
Gika hanya bisa diam di sebelah Kiara. Ucapan Kiara yang terdengar tenang dan tertata rapi, justru mencabik-cabik hatinya. Apakah Kiara tidak mencintainya, hingga bisa setenang itu.
"Apa kamu tidak bisa memberikan kesempatan kedua, Kia? Mama yakin, Gika bisa berubah. Iya, kan, Nak?" Mama Gika menatap anaknya dengan penuh harap.
Kiara tahu risiko pembatalan pernikahan ini. Keluarganya akan diperbincangkan banyak orang. Lalu, ia juga akan digosipkan satu kantor. Terlebih jika mereka tahu soal skandal antara Gika dan Vanya. Orang-orang juga akan mengasihani dirinya. Tapi, waktu akan terus berjalan. Perlahan gosip atau omongan orang perlahan akan menghilang. Hati dan perasaan Kiara bukan pertaruhan
Lebih baik sakit karena batal menikah sekarang. Daripada meneruskan pernikahan,lalu, merasakan duri yang terus menusuk ke dalam daging. Sakit selamanya atau bisa saja berujung perceraian.Kiara menarik napas panjang."Mama~ jika Gika benar-benar mencintai Kia, maka dia tidak akan memiliki hubungan dengan Vanya. Justru Vanyalah, wanita yang seharusnya dinikahi Gika. Sebab cinta Gika yang begitu besar pada Vanyalah, yang membuatnya tega mengkhianati Kia."
"Kia~" Gika berucap lirih.
Kiara menatap Gika sinis."Apakah kamu maih bisa bicara? Hah! Kalau aku jadi kamu, pasti sudah tidak akan menampakkan muka di sini."
"Kia~ nggak seharusnya kamu begini. Kamu bisa tanya langsung sama aku soal aku dan Vanya."
Kia tertawa lirih."Apa aku sebodoh itu? Lelaki yang selingkuh tidak akan mengaku. Dengan cara seperti ini, apa kamu masih bisa mengelak?"
"Tapi, setidaknya jangan batalkan pernikahan kita. Semua sudah siap, Kia. Ballroomnya bahkan sudah sangat cantik. Jika kita batal menikah, keluarga kita akan malu, Kia!" Gika menahan emosinya. Ia sudah menggelontorkan dana yang besar untuk pernikahan ini. Lalu, jika batal, maka uang itu habis sia-sia.
"Kamu tetap menikah. Tapi, bukan denganku, dengan Vanya. Beres,kan?" Kiara memainkan alisnya membuat Gika kesal. Ekspresi Kiara membuatnya emosi. Wanita itu benar-benar terlihat santai, bahkan tidak meneteskan air mata.
"Mana mungkin~" Gika menggeram."Mama dan Papa menentangnya. Tidak akan ada pernikahan aku dan Vanya besok," bisik Gika.
"Itu bukan urusanku. Kamu selingkuh. Jadi, hubungan kita berakhir sampai di sini, Gika. Jangan bahas apa pun lagi mengenai pernikahan. Aku tidak akan menikah dengan pengkhianat."
"Keluarga kita~sudah datang semuanya." Keenan berkata dengan lemas. Sementara Kalila duduk dengan minyak kayu putih di genggamannya. Sesekali ia mengusapkan ke perut atau tengkuknya. Kondisi tubuhnya lanfsung tidak fit dengan kenyataan ini.
"Ya, kita semua malu jika pernikahan Gika dan Kia gagal. Tapi, sebagai orang tua, Mama akan tetap memprioritaskan kebahagiaan anak Mama. Jika batal menikah adalah yang terbaik. Maka, Mama tidak ada pilihan lain, selain mendukung Kiara."
"Lalu besok~" Keenan memandamg istrinya khawatir.
"Kita hanya perlu menebalkan telinga. Satu atau dua bulan saja, Pa. Setelah itu, mereka akan lupa." Kalila mengusap punggung suaminya.
Kiara tersenyum haru. Ternyata ia mendapatkan dukungan penuh oleh orang tuanya. Wanita itu berdiri,"Kia rasa semua sudah jelas. Kita harus istirahat supaya ketika kita bangun besok pagi, kita bisa kuat menerim kenyataan."
Kalila dan Keenan bangkit, diikuti Kastara, mereka kembali ke kamar. Mereka berempat berkumpul di satu kamar dan berpelukan. Di sanalah air mata Kiara tumpah. Sesungguhnya hatinya tidak sanggup dengan kenyataan ini. Tapi, ia harus kuat, demi apa pun.
Setelah cukup lama bertangisan. Kini mereka berempat saling berhadapan. Kastara mengusap puncak kepala Kiara.
"Kamu hebat, Kia. Waniya hebat tidak cocok untuk pria lemah seperti Gika."
"Thanks, Kak."
"Kalau memang keputusan kamu sudah bulat, Kakak yang akan hubungi pihak kantor KUA. Mereka tidak perlu datang besok." Sebagai Kakak, Kastara akan menjadi garda terdepan untuk Kiara. Ia juga akan menghubungi Manager Kia, untuk memberi tahu bahwa mereka tidak perlu datang. Kastara dan Dion cukup akrab. Sehingga, tidak masalah jika ia menceritakan masalah yang sebenarnya. Ini semua demi Kia. Ia tidak akan membiarkan siapa pun menerka-nerka, kenapa pernikahan adiknya itu gagal. Lebih baik langsung diberi tahu. Perihal nama baik Gika? Kastara tidak peduli. Yang terpenting adalah Kiara.
"Iya, Kak. Hubungi saja."
"Oke."
Kiara menatap Kalila dan Keenan."Ma, Pa~tidak apa-apa , kan, kalau Kia nggak jadi menikah? Mama sama Papa tidak kecewa atau marah?"
Kalila menggeleng kuat."Mama kecewa pada Gika. Mama sangat menyayangkan semua ini terjadi. Tapi, pasti ada hikmah di balik semuanya. Jangan menyalahkan diri kamu, Kia. Mama dan Papa akan selalu mendukung, apa pun untuk kebaikan kamu."
Kia dan Kalila berpelukan. Semuanya saling menguatkan. Sebab, tidak jadi menikah, bukan berarti hidup Kiara akan berakhir. Ini justru menjadi awal kehidupan baru Kiara.
❣❣❣

YOU ARE READING
Save the Date
RomanceWarning 21+ Kiara memergoki Gika, Calon suaminya selingkuh dengan sahabatnya, Vanya. Bukannya langsung marah-marah, Kiara justru mengumpulkan bukti perselingkuhan mereka. Lalu, di malam pernikahan, Kiara membeberkan bukti dalam bentuk video dan foto...