25. Kabar Mengejutkan (PAD)

2.9K 870 93
                                    

Kabar Mengejutkan


~~~~

Grup
Trio Bebek

Guinan
Hantu, hantu apa yang pendek?

Raden
Tuyul?

Guinan
Salah

Raden
Hantu kurcaci?
Hantu kakinya diamputasi?

Guinan
Salah
Katanya pinter, ayok mikir

Raden
Sakya enggak mau ikutan mikir
Nyerah, deh.

Guinan
Pocong

Raden
Kok, pocong?

Guinan
Pocong rambut

Raden
Potong rambut!!!
Pingguin!

Guinan
Satu lagi, satu lagi
Terakhir, Den
Makanan, makanan apa yang serem?

Raden
Makanan mati?

Guinan
Salah

Raden
Pocong dicabein?
Kunti digiling?

Guinan
Salah

Raden
Terus apaan?

Guinan
Makanan, makanan apa yang serem?
MAK LEMPER

Raden
MAK LAMPIR!
Nyesel gue ikut mikir

Aku terbahak ketika Raden mulai mengirim pesan makian jengkel. Namun, kasihan juga jika membuatnya semakin berpikir, takut depresi karena dia sudah pusing memikirkan mata kuliahnya.


Raden
Guin, coba lo baca grup Organisasi kampus
Maksudnya apaan coba?

Membaca perintah Raden membuatku penasaran, memang ada hal penting apa?

Grup Organisasi UNH

Naufal
Katanya Hana hamil?

Yodi
Hana siapa woi?!

Tora Tanpa Bika
Hana, ceweknya Sakya bukan?

Jeremy
Iya, katanya gitu

Raden
Ngomong apa lo pada?

Naufal
Coba lo konfirmasi ke sobat lo, katanya ceweknya hamil

Asyki
Gue denger bukan Sakya yang hamilin tapi ... gitu deh

Rega
Yang bener woi! Gue juga dengernya Hana ngaku bukan Sakya yang hamilin, tapi sahabatnya Sakya

Raden
Maksud lo, gue? Sorry, gue enggak megang dia ya! Lirik aja Sakya ngambek tujuh turunan

Membaca pesan di grup, sontak aku menjadi gelisah, galau merana. Sahabat Sakya itu Raden dan aku, selain itu mungkin ada, tetapi tidak di organisasi. Tunggu, apa Hana mengaku aku yang telah menghamilinya? Ini berita bohong atau sungguhan. Jangan buat anak orang mati penasaran.

Aku kembali membaca berbagai pesan di grup yang begitu ramai.

GRUP

Gege
Jujur gue syok, tapi kabarnya yang hamilin bukan anak kampus, melainkan Bapak yang anaknya di kampus kita

Naufal
Maksud lo, Ge?

Gege
Enggak tau, takut salah sebut gue. Nanti berujung pidana pencemaran nama baik. Intinya story Hana bilang, Bapak temen lo Sak. Lo simpulkan sendiri deh pada

Raden
Bapak gue maksud lo? Wah, minta disentil ginjalnya emang

Mendadak jantung berdetak kencang, napas tertahan dan sesak. Apa maksud dari obrolan ini, hah? Tidak ingin membalas, aku membanting ponsel ke sofa. Dari ruang tamu, aku melirik lelaki yang kini tengah menyetrika baju. Ia terlihat baik-baik saja, atau memang bukan dia yang dimaksud. Tidak! Mengapa pikiranku menjadi kacau sekali.

"Tunggu. Hana pernah ke kantor Papi, katanya ada saudaranya yang kerja di sana?" Aku langsung beranjak menemui Papi.

"Pi!"

"Hm?" Papi masih fokus menyetrika.

"Papi kenal Hana?"

Tangan Papi berhenti beraktifitas, dia terpaku di tempatnya. Namun, beberapa detik berlalu tanpa ada jawaban darinya, dia tampak berpikir lama.

"Pi!" Aku mengguncang lengannya, berusaha membuyarkan lamunannya, takut kalau kerasukan jin kaleng.

"Udah waktunya tidur, cepat ke atas, bentar lagi Papi selesai." Dia malah memberi perintah tanpa menjawab pertanyaanku tadi. Apa benar, Papi yang telah melakukan itu pada pacar Sakya? Tidak! Ini tidak mungkin.

"Pi, Papi tau Hana pacarnya Sakya, kan? Jawab Guinan, Pi!"

"Guinan! Papi enggak akan pernah lakuin hal menjijikkan kayak gitu, kamu tau itu!" balasnya ikut membentak. Papi sudah tahu apa yang tengah terjadi, buktinya dia langsung menyangkal meski aku belum mengatakan apa pun.

"Terus, kenapa anak-anak bilang kalau Hana ngaku yang hamilin dia Bapak yang anaknya kuliah di kampus yang sama. Dia juga pernah ke kantor Papi."

Papi tampak terkejut, dia menghela napas berat, lalu menatapku dengan serius. "Itu pertama kalinya dia ke kantor. Anggap aja kamu enggak tau apa-apa dan ini cuma bercandaan temanmu."

Hening, aku sedang serius dan lelaki itu malah menganggap ini hanya bergurau. Apa iya, ini kerjaan Sakya untuk mengerjaiku? Tidak, tidak mungkin sampai bawa-bawa anak organisasi.

"Pi–"

"Papi akan beresin ini. Lebih baik kamu tidur." Pria itu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Tidak ingin membuang waktu, aku ke kamar dan mencari informasi tentang Hana. Jari gesitku menaikturunkan layar ponsel, mencari kontak Sakya, tetapi foto profilnya menghilang dan tidak dapat dihubungi. Sepertinya kontakku telah diblokir oleh pemuda itu. Berarti ini tidak main-main.

"Gue udah pernah bilang kalau pacar Sakya itu auranya negatif. Gue yakin ini bukan yang sebenarnya." Nael tiba-tiba muncul di kamar, dia duduk di kursi belajar.

"Maksud lo?"

"Bukan bokap lo yang lakuin ini. Yang pasti lo harus waspada."

"Lo bisa ramal? Atau enggak, bisa buktiin semuanya?" Aku bangkit dan menghampirinya.

Masih dengan wajah datar, Nael berucap, "Gue cuma Setanael."

"Enggak bercanda!" bentakku kesal, aku sedang serius.

"Lo pikir gue Roy Kiyosi?"

Percuma saja berbicara dengan Nael, tidak ada gunanya. Akan tetapi, jika kabar itu benar, maka reputasi keluarga Kenway terancam.

"Kata lo, kalau gue lanjut dengan Auris, lo bakal bilang sesuatu tentang Papi. Apa?" tanyaku perihal janji Nael sebelumnya.

"Apa lo enggak pernah nanya ke Om Lingga, kalau dia pengen nikah lagi atau enggak?"

Aku menggeleng. "Gue yang larang Papi nikah lagi. Lo udah tau alasannya."

"Dan lo tau apa akibatnya?"

Apa yang Nael maksud adalah Papi benar-benar menghamili Hana? Apa yang ingin disampaikannya adalah karena Papi tidak dapat menahan hasratnya? Tidak mungkin.

.
.

******

Teka-teki lagi. Rahasia lagi.

Aku bisa rasain nyeseknya Guinan sih.
Next part bakalan seru banget, jangan lupa ramaikan ya.

#SemangatPingguin

Pingguin Anak Duda | ENDWhere stories live. Discover now