Nata-da || four

58.6K 1.9K 25
                                    

Vote sebelum membaca dan koment setelahnya.
Happy reading semua..

********************************

Nata berlari menuju gerbang kampus setelah mendapat pesan dari dosen pembimbing.

jadwal yang telah disepakati seharusnya mereka bertemu pukul empat sore tetapi dosen tersebut meminta jadwal di majukan karena suatu hal. Nata yang sedang bekerja sebagai pengantar bunga terpaksa izin demi revisi skripsinya.

"Mba Nata,"

Salah satu satpam memanggil Nata dengan memberi kode ke arah kepala.

Nata mendongkak melihat bagaimana helm itu masih bertengger di kepalanya. Gadis itu terlampau buru-buru hingga tidak sadar masih mengenakan helm.

Untung saja satpam tersebut memberitahu jika tidak dia akan malu karena menjadi bahan ledekan teman-temannya.

"Pak nitip ini bentar ya." Nata kembali berlari ke pos satpam menitipkan helmnya.

"Siap mba."

Dia kembali berlari karena arloji menunjukan pukul 12.30 yang artinya lima menit lagi dosen pembimbing akan pergi.

Tangan Nata menyentuh knop pintu, nafasnya tersenggal, jantungnya berpacu tidak sejalan akibat lari dari lantai dasar menuju lantai tiga karena lift disana sedang diperbaiki.

"Maaf bu telat satu menit." Nata melirik jam dinding,

Nafasnya masih ngos-ngosan tetapi berusaha mengontrolnya.

Dosen tersebut tidak bergeming, kursi yang biasa di tempati diarahkan membelakangi pintu sehingga Nata tidak bisa melihat wajahnya.

Sepersekian detik Nata langsung membuka ransel mengeluarkan kertas-kertasnya untuk di lihat oleh pembimbing.

"Bu ini hasil revisian kemarin,"

Lagi-lagi dosen tersebut tetap diam, posisinya masih sama seperti saat Nata memasuki ruangan.

"Bu, maaf atas ke...." Nata menggantungkan ucapannya saat kursi berputar menghadapnya.

Kedua manik mereka bertemu dalam satu tatapan, smirk mematikan tercetak jelas dari raut wajah tampan itu.

"Anda! Ba-gaimana bisa?"

"Kenapa kau terlihat kaget huh?"

Nata ingin berlari namun kakinya sulit untuk digerakan. Pria kejam yang dua hari membuat seluruh tubuhnya remuk sekarang berada di hadapannya lagi. Sialnya pria itu mengetahui tempatnya menimba ilmu.

"Apa yang anda lakukan disini? Lalu dimana Bu Farida?"

"Kau tidak lihat disini hanya ada aku seorang."

Ya pria itu benar, tidak ada orang lain disana selain mereka berdua. Nata menatap seluruh ruang, takutnya dia salah masuk. Sayangnya tidak ada tanda-tanda salah masuk ruang, ini benar ruangan dosen pembimbing Nata. Baru kemarin Nata datang ke tempat ini tidak mungkin berubah hanya dalam satu malam.

"Kau datang untuk menyerahkan apa tadi?"

"Bukan urusan anda!"

"Sudah ku katakan Nata, kau tidak perlu kuliah atau pun bekerja. Tugasmu hanya melayaniku saja."

Sial! Pria tersebut dengan fasih mengatakan kalimat fulgar di area kampus, Bagaimana jika suaranya terdengar dari luar atau bahkan ruangan yang disadap? Bisa-bisa penghuni kampus akan tahu pekerjaannya.

"Anda tidak berhak mengatur hidup saya! Lagi pula surat terkutuk itu juga sudah lenyap!"

"Siapa bilang?" James mengeluarkan map yang sama seperti map yang kemarin Nata sobek.

NATA-DA (END) Where stories live. Discover now