Nata-da || twenty four

26.6K 1K 36
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua..

**********************************

"Tu-tuan James?"

Nata melepas pelukan, menggelengkan kepala mencubit pipi sekeras mungkin. Kedua netranya mengerjap beberapa kali untuk menetralisir penghilatan.

"Ini pasti mimpi,"

Nata melangkah mundur takut jika yang ada dihadapannya saat ini adalah ilusi.

Melihat gadisnya bertingkah seperti melihat bayang semu, James mendekat meraih bahu Nata lalu berucap.

"Ini bukan mimpi, aku datang menjemputmu sayang."

Nata masih berdiri membeku, tatapannya tidak pernah lepas dari sosok pria yang sedang memegang bahunya. Perlahan tangannya menyentuh permukaan kulit wajah James untuk memastikan jika saat ini dirinya sedang tidak berhalusinasi.

"Hmm, ini nyata kan?" James meraih tangan Nata membawanya pada bibir lalu dicium sekilas.

"Kenapa anda kembali? Bukankah anda sudah bosan dengan tubuh saya?"

"Ck! Siapa bilang?"

"Lalu jika anda tidak bosan kenapa anda pergi? Apa karena wanita lain?"

"Apa kamu sedang cemburu huh?" James meraih pangkal hidung Nata lalu di cubit pelan.

"Kita pulang sekarang, sepertinya tempat ini tidak aman untuk bercinta."

Nata mencubit pinggang James dengan keras, disaat semua pertanyaan menari diotak bisa-bisanya James hanya mementingkan selakangannya sendiri tanpa peduli bagaimana rasanya memecahkan teka-teki seorang diri.

"Auhh, hmm sekarang sudah berani tangan ini menyakiti tubuhku huh?" James meraih tangan Nata lalu digenggam erat.

"Seharusnya kamu gunakan tangan ini untuk memijat seluruh otot tulangku yang terasa kaku."

"Tuan James, anda belum menjawab pertanyaan saya," Nata sedikit menaikan intonasi suara agar James tidak mengalihkan pembicaraan.

"Tidak ada hal apa pun yang perlu di tanyakan, sebaiknya kita pulang sekarang."

James membawa tangan Nata, menariknya dengan pelan,

"Tuan,"

James menoleh,  "Saya harus memastikan jika memang ini anda."

Kedua alis James terangkat, tidak mengerti kalimat yang Nata utarakan padahal sudah jelas yang ada didepannya saat ini adalah James pria angkuh penuh kuasa atas tubuh Nata.

Nata mendekat, mensejajarkan langkahnya dengan James. Gadis itu berjinjit agar bisa meraih wajah James, posisi mereka saat ini sangat dekat hanya berjarak satu jengkal saja.

"Jika ini memang anda, izinkan saya mencium bibir ini."

Nata langsung mengecup bibir James sekilas dengan kedua mata mereka bertemu dan beradu pandang. Hanya mengecup tidak lebih bahkan tidak ada hasrat menggebu.

Setelahnya Nata melepas bibirnya dari bibir sexy milik James, senyum mengembang terukir jelas dari sudut bibir Nata setelah memastikan jika pria yang saat ini memegang tangannya adalah James.

"Bagaimana? Apa masih penasaran huh?"

Nata menggeleng cepat lalu tersenyum manis,
"Bagus, kita pergi sekarang sebelum terik matahari menyengat."

James menuntun tangan Nata keluar dari kos setelah membereskan beberapa perlengkapan. Keduanya menuruni tangga dengan tetap menggandeng satu sama lain seolah tidak ingin melepas pegangan.

NATA-DA (END) Where stories live. Discover now