Nata-da || twenty five

26.7K 1.1K 50
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua..

**********************************

James berdiri bersidakep dada didepan kap mobil, arah pandangnya tak pernah lepas menatap lobi dimana wanitanya tengah berjalan tergesa. Senyum mengembang terukir jelas dari bibir sexy sehingga banyak mahasiswi mengira James sedang menyapa mereka.

Nata hanya bisa menggeleng pelan melihat bagaimana para mahasiswi memuja ketampanan James. Tubuh yang awalnya melangkah menuju halaman depan, harus kembali memutar balik menghindari  mahasiswi yang tengah menggoda James dengan tatapan nakal.

Nata ingin berlari dari sana, menunggu di ujung jalan atau tempat lain asal tidak diarea kampus saat masuk kedalam mobil bersama pria asing. Bukan tanpa sebab Nata bersikap demikian mengingat Agas sudah mulai curiga tentang kehidupannya.

Nata tidak bisa menganggap angin lalu setiap kata yang keluar dari mulut Agas karena pria itu mengantongi beberapa foto dirinya dan James saat di hotel. Nama baiknya sungguh dipertaruhkan ditangan Agas.

"Apa sudah selesai semua urusanmu?"

Nata membeku mendengar suara yang sangat familiar berada tidak jauh darinya, bisa diperkirakan hanya beberapa langkah saja asal sumber suara.

"Baik jika sudah selesai, kita pulang sekarang." James menarik tangan Nata hingga tubuhnya berputar berhadapan.

"Tu-tuan,"

"Hmm?"

"Sebaiknya aku tunggu di ujung jalan saja, tidak enak dilihat mahasiswa lain."

"Kenapa kamu selalu memikirkan fikiran orang lain yang belum tentu memikirkanmu huh?"

"Sa-saya hanya menghindari gosip."

"Kamu takut dengan gosip tapi tidak takut dengan hukuman yang aku berikan?"

Kedua alis Nata terangkat, raut wajahnya pun telah berubah merah padam. Ucapan James mengingatkan pada kejadian dimana Nata selalu membantah perintah dan berakhir di rumah sakit.

Tanpa menunggu lama, James menarik tangan Nata menjauh dari sana. Memasuki mobil membiarkan tatapan tidak suka dari para mahasiswa yang menyaksikan mereka.

James memacu mobil dengan kecepatan tinggi, dirinya sedang dikuasai oleh amarah setiap kali Nata membantah perintah.

"Mobil sport berwarna hitam sudah melaju, pastikan kalian cegat dan beri pelajaran." ucap Agas pada sambungan telefon.

Mendapat anggukan dari sebrang sana, Agas langsung memasukan kembali ponsel bersidakep dada menatap mobil yang ditumpangi Nata dan James melaju berbaur dengan kendaraan lain.

Agas marah dan kecewa melihat seorang pria keluar dari kos-kosan Nata, menggandeng tangannya serta memperlakukan Nata dengan istimewa. Raut wajah Nata pun terlihat bahagia bertemu dengan pria bule tersebut, seperti tidak ada beban apa pun saat masuk kedalam mobil.

Awalnya Agas mengira pria itu adalah salah satu keluarga Nata yang ingin mengajaknya keluar sehingga Agas bertekad membuntuti mereka agar bisa memastikan dimana sebenarnya Nata tinggal.

Kecurigaan Agas mulai terasa saat mobil mewah itu belok kesebuah hotel bintang lima yang terdapat di jantung kota. Pria itu memperlakukan Nata layaknya pria terhadap wanita bukan sebagai saudara laki-laki kepada saudara perempuannya, hal itu yang membuat Agas memotret kebersamaan mereka.

Hingga sampai di lift, Agas tidak sengaja melihat pria itu mencium sekilas bibir Nata saat lift hampir tertutup sempurna. Untungnya kamera selalu siap kapan saja untuk memotret hal-hal janggal.

NATA-DA (END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora