Nata-da || twenty eight

24.5K 1.1K 22
                                    

Vote sebelum membaca dan koment setelahnya.
Happy reading semua...

***********************************

"Nata!"

Agas menekan kuat pintu lift agar terbuka lebar saat hampir menutup sempurna. Langkah kakinya langsung menyusup masuk ke dalam menarik lengan Nata dalam rangkulan tangan James.

"Aku butuh penjelasanmu Nat!"

"Hei anak muda, caramu seperti ini sangat mengganggu privasi orang lain."

"Saya tidak bicara dengan anda!" kecam Agas menatap tajam ke arah James.

Kedua tangan Agas menggenggam tangan Nata penuh permohonan, meminta sebuah penjelasan bahwa semua yang dikatakan James beberapa menit lalu adalah omong kosong.

"Gas, lepaskan!" ucap Nata berusaha melepas cengkraman.

"Engga Nat, sebelum kamu jelaskan semuanya."

"Tidak ada yang perlu di perjelas!"

"Tapi Nat,"

Kali ini James mengambil alih menyingkirkan tangan Agas pada jemari Nata,

"Kau dengar sendiri bukan? Lebih baik cepat pergi dari sini sebelum saya menutup liftnya."

"Nata, jelaskan jika semua yang bajingan ini katakan adalah omong kosong!"

Nata terdiam menatap lurus kedepan, dia tidak tahu apakah posisinya saat ini benar atau salah.

James langsung memberi kode pada pengawal untuk menyingkirkan Agas dari lift. Dan beberapa pengawal sigap menangkap tangan Agas membawanya pergi menjauh. Sayangnya Agas kekeuh tidak mau pergi dari sana, pria itu mengeluarkan segala kemampuan bela diri untuk melawan orang-orang James.

Bunyi suara tendangan dan pukulan menggema dalam koridor hotel hingga beberapa anak buah James kalah tersungkur kelantai. Agas berlari kecil ke arah lift saat pintu semakin menutup.

"Nata! Shit!"

Agas mengacak rambut frustasi karena pintu telah menutup sempurna dan lift mulai bergerak turun. Pria itu menatap layar mini dimana James menekan angka satu yang mengartikan jika keduanya menuju lobi.

Dengan gesit Agas berlari menuju tangga darurat agar tidak tertinggal jauh oleh James.

Didalam lift James memepet tubuh Nata menarik pinggang wanitanya agar semakin mendekat.

"Bagus, aku suka aktingmu sayang."

James mencuri kecupan singkat pada bibir, tangannya menekan tengkuk leher Nata agar lebih memperdalam ciuman. Saat lift terbuka Agas telah berdiri mengepalkan tangan, tatapannya tajam seolah ingin menghajar mangsanya saat itu juga.

Namun melihat adegan ciuman yang dilakukan oleh James dan Nata membuat Agas terdiam membeku hatinya semakin terbakar api cemburu. Wajah bringas yang tidak pernah ia tunjukan, malam ini terbongkar bagaimana sifat asli dari seorang Agas.

Agas langsung melangkah menuju lift menarik kerah jas James memepetnya hingga tembok. Tatapan mengintimidasi serta tatapan tidak suka terpancar dari raut wajah penuh dendam.

"Saya ingatkan pada anda tuan Axtons, jangan sentuh kekasih saya seujung jaripun! Jika anda masih menyentuhnya maka anda berhadapan dengan saya!"

James tersenyum remeh membuang wajah kesamping. Sejauh ini dia tidak melawan tetap membiarkan Agas yang dikuasai amarah agar melampiaskan semuanya di depan Nata.

"Lakukan saja." bisik James menepuk pundak Agas.

"Shit! Itu artinya anda menyalakan bendera perang!"

NATA-DA (END) Where stories live. Discover now