Nata-da || twenty nine

24.2K 1K 30
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua..

***********************************

"Tuan sedang keluar, nona di suruh menunggunya."

Nata mengangguk, melangkah masuk kedalam ruang kerja James.

"Eumm tuan Robby," panggil Nata saat langkah kaki mulai memasuki ruang.

"Ya,"

Nata ragu untuk mengutarakan kegundahan hati, ia menatap Robby sekilas lalu menggeleng pelan.

"Tidak jadi."

"Baiklah kalau nona membutuhkan sesuatu tekan interkom, Aulia akan mengantar semua keperluan anda."

Nata mengangguk kembali melangkah lebih dalam menuju ruangan James, sedang Robby keluar ruang dengan alasan masih banyak pekerjaan yang harus terselesaikan.

"Aulia? Siapa lagi dia, mungkinkah pengganti Sela? Ah bodo amat selama dia tidak mengangguku tidak masalah." ucap Nata bermonolog.

Gadis itu berjalan kearah jejeran buku yang tersusun rapi dalam rak kayu. Susunan yang sangat epic berdasarkan tanggal penerbitan serta nama penulis.

Nata sempat dibuat kagum dengan jejeran buku-buku tersebut dimana semua isi hanya seputar bisnis dan cara menjadi pengusaha sukses. Tangan lentiknya mengambil salah satu buku karya Napoleon Hill berjudul Think and grow rich.

Menjadi mahasiswa ekonomi tentu membuat Nata mengharuskan memperbanyak ilmu bisnis, ia pernah membaca sekilas tentang buku tersebut namun karena harganya yang fantastis sehingga membuatnya hanya membaca dengan sistem kebut sehari.

Beruntung James memilikinya sehingga Nata dapat mengulang untuk membacanya.

Setelah mendapatkan buku, Nata duduk di sofa mulai membaca cover serta daftar isinya sekilas. Ia tersenyum samar tidak menyangka akan menemukan kembali buku yang dulu pernah di impikan.

Brak...

Suara pintu yang terbuka paksa membuat Nata terjengkit kaget, buku yang semula berada dalam pangkuan jatuh ke lantai. Kedua netranya menatap sosok yang berada di balik pintu, pria yang biasa menggerayangi tubuhnya setiap malam kini berada lagi di depannya dengan wajah yang tidak bisa diartikan.

"Tuan James." ucap Nata tersenyum samar,

Ia membenarkan penampampilan, menutup bagian paha yang terekspos bebas. Nata tidak biasa menggunakan dress sehingga penampilannya hari ini sangat membuatnya tidak nyaman.

Kedua netra biru milik James melirik pergerakan tangan Nata yang mulai menutup bagian paha, ia berjalan dengan seringai menakutkan mengunci pintu ruang dan menekan tirai agar aktifitasnya tidak terlihat dari luar.

Melihat James dengan tatapan mesum membuat Nata berdiri waspada jika ada serangan tiba-tiba, ia memundurkan langkah menatap sekeliling mencari alat untuk berlindung.

"Kenapa mundur sayang,"

Nata menggeleng berusaha tetap tenang, namun semakin ia mundur James akan semakin mempersempit ruang geraknya. Akhirnya Nata menyerah mengangkat tangannya memberi kode agar James berhenti.

"Stop!" teriaknya menutup kedua mata.

James tersenyum tetap memajukan langkah hingga berhasil meraih tubuh Nata. Kedua tangan mulai mencekal bahu menariknya agresif.

"Tu-tuan."

Tubuh Nata diseret hingga mengenai tembok, kemudian James mengurung tubuh tersebut dengan kedua tangannya mulai mencium pipi lalu turun ke leher dengan agresif.

NATA-DA (END) Kde žijí příběhy. Začni objevovat