Nata-da || twenty six

26K 1K 27
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua..

***********************************

James memutari tubuh wanita sexy itu, memainkan bulu-bulu halus dengan sebuah tatapan menyelidik.

"Berapa usia kandunganmu, huh?"

"Empat minggu,"

James mengangguk-angguk mengerti,
"Baiklah jika itu memang benihku, kita rayakan kehamilanmu di suatu tempat, bagaimana?"

"Aku setuju," balas wanita itu dengan sumringah.

Wanita sexy itu mendekat kearah James mengikis jarak agar dapat mencium wajahnya dan berterima kasih karena James menerima kehamilannya.

"Kau tunggu disini, aku akan mengganti pakaian dan untuk kau," tunjuk James ke arah Nata,

"Harus ikut merayakan kehamilannya."

Nata menatap sekeliling dari kanan ke kiri, ke samping belakang di setiap sudut rumah. Tangannya menunjuk pada diri sendiri masih tidak mengerti dengan ucapan James.

"Ya kau, disini hanya ada kita bertiga."

"Tidak perlu tuan, saya masih banyak urusan." tegas Nata dalam kalimat terakhir.

James mengeritkan kening dengan senyum kecut, tubuhnya ia bawa mendekat ke arah Nata menarik pinggang kecil itu lalu dipeluknya agresif.

"Tidak ada penolakan, hmm." ucap James mencubit pangkal hidung.

Wanita itu berdehem memberi kode pada keduanya, "Aku rasa kamu harus secepatnya ganti pakaian dari pada memaksa pembantu untuk ikut merayakan hari bahagia kita."

James hanya mengangkat tangannya malas dengan tatapan menggoda pada wanita disampingnya yaitu Nata.

"Kamu juga ganti pakaian sayang," bisik James tepat ditelinga Nata.

Nata hanya memutar bola matanya malas, berjalan menuju tangga untuk naik ke lantai dua. Sedang James memilih menggunakan lift karena dirasa lebih cepat.

Dalam beberapa menit mereka berpapasan di koridor untuk menuju kamar, James menarik tangan Nata menempelkannya hingga tembok. Tatapan haus dengan seringai penuh nafsu terpancar dari sorot netra biru, sebuah hasrat yang belum ia salurkan.

"Tidak baik anda bersikap seperti ini sedang calon istri anda menunggu di bawah."

"Calon istri? Ck! Sela yang kamu maksud? Dia bukan calon istriku."

"Terserah anda, tapi yang pasti dia sedang mengandung buah cinta kalian."

"Jika Sela memang mengandung anakku, kamu harus mengasuhnya. Bagaimana huh?"

Nata menghela nafas pelan kedua alis berkerut, benar atau tidaknya ucapan wanita sexy itu tidak mempengaruhi kehidupan Nata, malah Nata berharap jika semua itu benar karena ia bisa memanfaatkan keadaan agar James tidak lagi mengikatnya sebagai tahanan.

"Kenapa anda ragu? Jika memang anda pernah melakukannya nikahi wanita itu dan cari baby sister yang berpengalaman." Nata langsung melepas pegangan tangan James.

Memilih berlalu dari James adalah jalan aman daripada terus menerus menatap netra biru yang penuh godaan.

Satu jam kemudian...

Robby mengendarai mobil menuju sebuah tempat yang telah disediakan untuk merayakan kehamilan Sela. Nata menempati jok penumpang bersebelahan dengan Robby, sedang James dan Sela berada di belakang.

Sela tidak pernah melepas tangan James sedikitpun, bahkan sesekali tangannya bergelayut manja pada kedua paha James.

Awalnya James akan menolak namun melihat tatapan tidak suka dari Nata akhirnya James mengeluarkan jurus terbaru agar gadis yang tengah memainkan ponsel itu semakin panas.

NATA-DA (END) Where stories live. Discover now