Nata-da || thirty three

22.2K 1K 26
                                    

Vote sebelum membaca dan komen setelahnya.
Happy reading semua....

***********************************

Nata mengerjapkan mata setelah beberapa jam tertidur pulas. Tangannya bergerak mencari sesuatu disamping, kedua matanya juga menatap sekeliling.

Pandangannya seperti tidak asing dengan ruangan ini. Furniture, langit-langit kamar serta jendela kaca yang biasa menyambutnya saat ia membuka mata.

"Aaauhhh..." Nata memegang kepala akibat rasa pusing yang mulai menjalar.

"Kamar? Perasaan tadi Agas dan Flora datang memintaku kabur. Apa ini bagian dari mimpi?" Nata tampak berfikir namun kepalanya semakin sakit saat dipaksa mengingat.

"Engga! Ini bukan mimpi!" Lanjutnya lagi menatap sebuah benda kecil di sofa.

Nata beranjak dari ranjang, menapaki marmer yang dingin. Langkah kakinya dipaksa untuk berjalan agar bisa memastikan pikiran negatifnya. Meski tubuhnya lemas namun raganya memaksa kuat.

Saat tubuhnya sampai di sofa, Nata menyentuh gelang yang diduga milik Flora. Sebuah gelang berwarna silver dengan lingkar di tengah berinisial F.

"Benar ini milik Flora." ucap Nata meneliti diameternya.

Nata tidak mungkin lupa dengan benda tersebut karena saat Flora membelinya Nata lah yang memilih coraknya.

"Jika memang ini nyata, lalu dimana mereka? Aku yakin James tidak akan membiarkan maling keluar hidup-hidup dari sini."

Nata mengingat saat dirinya dulu kabur dari sangkar emas James. Kemanapun Nata pergi, James tetap akan mengejarnya karena pria itu tidak akan membiarkan sesuatu yang ada ditangan lolos begitu saja.

Nata langsung menutup mulut mengingat hal-hal mengerikan yang bisa James lakukan pada Agas dan Flora. Nata tidak ingin dua manusia itu mati ditangan James.

Bagaimana pun Flora adalah sahabatnya sedang Agas adalah orang yang paling peduli dengan Nata. Ia tidak mungkin lupa semua kebaikan keduanya.

"Aku harus lakukan sesuatu."

Nata mencoba menguatkan tubuh dan fikiran agar dapat menemukan Agas dan Flora. Menarik nafas dalam-dalam membuangnya perlahan, itu semua dilakukan berulang-ulang untuk memberinya energi positif.

Setelah melakukan rileksasi, Nata berjalan keluar kamar. Langkah kakinya sedikit tergesa, takut jika James telah bertindak keji.

Ting...

Lift terbuka, Nata menatap keluar jendela dimana hanya ada dua pengawal yang berjaga di depan.

Tekadnya sudah bulat apa pun yang akan di hadapi di depan, Nata akan melawan demi menyelamatkan Agas dan Flora.

Brak...

Pintu terbuka cukup keras membuat dua pengawal itu terjengkit kaget.

"Nona, anda belum sepenuhnya pulih sebaiknya anda istirahat."

"Dimana James?"

"Tuan sudah berangkat ke kantor pagi tadi."

"Bohong! Aku yakin kalian sedang menyembunyikan sesuatu."

Kedua pengawal itu saling tatap,

"Lalu dimana kepala pengawal? Panggil dia sekarang juga!"

"Untuk apa nona?"

Nata kalang kabut kehabisan kata untuk melawan dua pengawal James yang tetap tenang menghadapi sikapnya. Tiba-tiba sebuah ide muncul saat kedua netranya melihat sesuatu, Ada sebuah benda yang tercantel di samping sabuk.

NATA-DA (END) Where stories live. Discover now