Part 32

2K 281 64
                                    

"Chae! Mau ke mana? Chae!" Taehyung memamggil Chaeyoung dan berusaha untuk menghentikannya, tapi Chaeyoung tidak peduli dan malah berlari meninggalkan lorong itu. "Dia kenapa sih?" tanya Taehyung bingung.

Sementara itu, ibu Taehyung masih mematung di tempatnya, dia terpaku menatap punggung Chaeyoung yang semakin menjauh. Kenapa? Kenapa Chaeyoung harus berteman dengan Taehyung? Kenapa harus anak itu?

"Mah, bentar ya. Aku mau nyusul Chaeyoung dulu," ujar Taehyung pada Joohyun, namun Joohyun langsung menoleh pada Taehyung lalu menahan lengannya.

"Taehyung, Mama gak enak badan. Kita pulang sekarang ya!" seru Joohyun agar Taehyung tidak mengejar Chaeyoung.

"Tapi, Chaeyoung ...." Taehyung ingin menyusul Chaeyoung, tapi melihat wajah pucat ibunya dia menjadi tidak tega. "Ya udah kita pulang.

***

Chaeyoung masih terjaga walaupun malam sudah larut. Dia sendirian di rumah karena Jisung pergi menginap di rumah temannya, sebenarnya tidak sendirian juga karena ada bibi Kwon yang tidur di lantai bawah, tapi tetap saja. Sanghyun pun belum pulang, padahal biasanya ayah Chaeyoung itu akan selesai kerja saat sore hari, tapi entah kenapa malam ini dia tidak kunjung pulang. Bagus juga sebenarnya, setidaknya tidak ada yang bertanya dan memarahi Chaeyoung saat dia pulang malam.

Tapi, itu tidak membuat Chaeyoung cukup senang. Pikirannya kembali pada saat dia berada di rumah sakit. Taehyung memperkenalkan ibunya, tapi Chaeyoung sangat terkejut karena ibu tiri yang selama ini sering Taehyung bicarakan ternyata ibu kandung Chaeyoung sendiri. Kenapa harus menjadi ibu tiri Taehyung? Dari semua orang kenapa harus Taehyung?

Chaeyoung masih diam sambil melihat ke luar jendela. Apa yang harus ia lakukan? Chaeyoung berusaha untuk tidak menangis, tapi perlahan air matanya pun meleleh dan menetes di atas pipinya yang pucat.

Berkali-kali handphone-nya berbunyi, nanun Cahaeyoung hanya mengabaikannya karena itu panggilan dari Taehyung. Chaeyoung tidak tahu harus mengatakan apa jika Taehyung bertanya, dan Chaeyoung tidak mau bertemu lagi dengan pria itu. Taehyung tidak salah dan tidak tahu apa-apa soal Joohyun, tapi tetap saja.

Suara ketukan pintu terdengar tiba-tiba dan membuat Chaeyoung langsung menyeka air matanya. Siapa yang mengganggu malam-malam begini? Chaeyoung pikir itu pasti Bibi Kwon, dan dia sudah siap untuk mengomelinya.

Namun, saat membuka pintu, ternyata bukan Bibi Kwon yang datang, melainkan Sanghyun yang sepertinya baru pulang.

"Papa ...."

"Kamu belum tidur?" tanya Sanghyang pada putri sulungnya itu.

"Belum."

"Papa mau ngobrol sama kamu. Kita ngobrol di luar sebentar!" seru Sanghyun sambil berjalan menuju sofa yang ada di ruangan di lantai dua.

Chaeyoung mengernyit heran, kenapa tiba-tiba Sanghyun ingin bicara dengannya? Selarut itu, apa ada hal penting? Jangan-jangan soal perceraian?

"Chae, Papa sama Mama mau cerai."

Chaeyoung diam, benar dugaannya, dan bukankah itu bagus?

"Kenapa?" tanya Chaeyoung penasaran, dia mungkin senang, tapi dia ingin mendengar alasannya juga.

"Papa udah tau kelakuan dia selama ini. Bibi Kwon sama Jisung juga ngaduin perbuatan Mama sama kamu, Papa minta maaf," jelas Sanghyun kemudian menunduk sambil menghela napas.

"Terus, gimana Jisung?" tanya Chaeyoung lagi.

"Jisung ikut Papa. Tapi, kita gak bisa lagi tinggal di rumah ini."

[✓] SUNFLOWERWhere stories live. Discover now