Part 1

6.1K 515 27
                                    

Matahari sudah terbenam seluruhnya dan langit sudah gelap. Saat itulah Lisa menatap keluar jendela, melihat jalanan komplek yang lumayan sepi. Gadis bernama lengkap Lalisa Choi itu baru saja bangun setelah tidur seharian dan sekarang dia harus bersiap-siap untuk beraktivitas.

Memang aneh, di saat orang lain mengakhiri kegiatan mereka dan pulang ke rumah, Lisa justru baru memulai harinya. Dia melakukan itu bukan karena menyukainya, keadaan yang memaksanya hidup seperti itu. Tahun ini, Lisa genap berumur 18 tahun, dan selama itu pula dapat dihitung berapa kali Lisa pergi keluar rumah saat siang hari.

Xeroderma Pigmentosum—yang biasa disebut XP—adalah penyakit langka yang akan membuat kulit penderitanya melepuh dan terbakar saat terkena sinar matahari. Dari sedikit orang yang mengidap penyakit langka itu, Lisa lah salah satunya. Karena penyakitnya yang sangat berbahaya, Lisa pun tak bisa hidup normal seperti remaja seusianya, dia tidak bisa bersekolah dan bersosialisasi dengan teman-temannya, dia hanya bisa terkurung di dalam rumah sepanjang hari, dan saat malam tiba dia akan pergi keluar untuk menghilangkan rasa bosannya.

Saat orang lain beranjak tidur dia akan bangun, dan saat orang lain bangun, dia harus tidur. Benar-benar hidup yang membosankan. Tapi, faktanya Lisa sudah menjalani hidup yang sangat membosankan itu selama 18 tahun.

Sejak tadi, Lisa masih fokus menatap keluar jendela, hingga akhirnya sebuah senyum tipis terukir di wajah manisnya, dan perlahan senyuman itu semakin lebar.

Alasan yang membuat Lisa begitu senang adalah seseorang yang baru saja dia lihat di luar, seorang pria berseragam SMA yang baru saja turun dari atas sepeda motor dan masuk ke dalam rumah yang berdiri tepat di seberang jalan.

Pria itu adalah tetangga baru Lisa, sebenarnya tidak terlalu baru, sudah hampir satu tahun pria itu dan keluarganya menjadi tetangga Lisa. Tapi, Lisa tidak pernah mengenalnya, bahkan namanya saja tidak tau. Lisa hanya sering memperhatikannya diam-diam dan mulai menyukainya.

Setiap malam Lisa selalu menunggu di depan jendela kamarnya menunggu pria itu pulang, dan setelah melihatnya barulah Lisa akan pergi keluar. Lisa hanya berani melihatnya dari jauh dan tak berani menemuinya secara langsung, dia terlalu malu dan takut jika pria itu tak mau berteman dengannya jika tau dia punya penyakit aneh.

Pria itu masuk ke dalam rumah dan tidak terlihat lagi, kemudian Lisa berjalan keluar dari dalam kamarnya dan pamit pada orangtuanya untuk pergi.

"Mah, Lisa pergi dulu."

"Iya nak. Matahari terbit jam 5, kamu harus pulang sebelum itu!"

"Oke."

Orang tua Lisa tidak melarang Lisa untuk berkeliaran saat malam hari bukan karena mereka tidak khawatir. Tapi, mau bagaimana lagi, kejam namanya jika mereka terus mengurung Lisa. Setidaknya Lisa harus melihat dunia walaupun saat hari gelap.

"LISAAAAAA ...."

Lisa berdecak sebal saat seseorang berteriak memanggil namanya. Lisa baru saja membuka pagar rumah tapi gadis yang meneriakkan nama Lisa itu langsung menghambur memeluknya dan membuat Lisa sulit bergerak.

"Ih berat Chae," protes Lisa sambil menunjukkan wajah kesalnya.

"Eh, maaf hehe ...." Gadis itu meringis lebar sambil melepaskan pelukannya dari Lisa. "Malem ini mau ke mana?"

"Ke mana aja terserah lo!" seru Lisa.

"Lotte world?"

"Lotte World?" Lisa tersenyum nakal, tempat itu agak jauh dari rumahnya. Tapi, tidak apa-apa 'kan sesekali pergi jauh? Toh orang tuanya tidak akan tahu, lagi pula dia pergi bersama Chaeyoung, tidak sendirian.

[✓] SUNFLOWERWhere stories live. Discover now