Part 22

1.8K 315 16
                                    

"Pagi Kak Taehyung," dua orang murid perempuan kelas 1 menyapa Taehyung yang baru saja sampai di sekolah.

"Pagi," balas Taehyung sambil tersenyum ramah pada mereka. Kemudian pria itu melanjtkan langkahnya memasuki gedung sekolah, dan matanya menangkap sosok Chaeyoung yang sedang berjalan di koridor. "Chaeyoung!" Taehyung memanggil Chaeyoung, dan sang pemilik nama langsung menoleh dengan ekspresi datar, wajahnya murung dan tampak kurang sehat.

"Semalem lo gapapa?" tanya Taehyung yang kini berjalan di samping Chaeyoung.

"Nggak kok," jawab Chaeyoung singkat.

"Bagus deh kalo gitu," kata Taehyung santai, tapi kemudian dia melihat pipi kiri Chaeyoug yang sedikit memerah. Hanya terlihat sedikit karena Chaeyoung menutupinya dengan rambutnya. "Lo dipukul lagi sama papa lo?"

"Eh?" Chaeyoung langsung menoleh mendegar pertanyaan Taehyung, dan dia hanya tersenyum getir. Percuma saja membantah, Taehyung sudah tahu semuanya.

"Lo serius gapapa?" Taehyung merasa semakin khawatir pada Chaeyoung.

"Udah biasa," jawab Chaeyoung masih dengan wajah datarnya.

Chaeyoung terus berjalan menuju kelasnya, dan Taehyung masih mengikutinya. Karena seperti biasa, Taehyung akan menemui Jungkook setiap pagi.

Chaeyoung dan Taehyung pun sampai di dalam kelas, Chaeyoung langsung duduk di kursinya, sementara Taehyung berdiri di samping meja Chaeyoung,

"Laporannya udah Lo print kan?" tanya Chaeyoung pada Jungkook.

"Udah. Lo semalem ke mana sih? Tiba-tiba ngilang aja?" balas Jungkook.

"Ada urusan mendadak. Mana sini gue liat laporannya!"

Jungkook membuka tasnya, lalu mencari laporan yang Chaeyoung maksud. Tapi, matanya seketika membulat saat dia sadar benda itu tidak ada di sana.

"Mana?" Chaeyoung bertanya tak sabaran.

"Chae. Kayaknya ketinggalan deh."

"APA? KETINGGALAN LO BILANG?" Chaeyoung berteriak, dia berdiri, berkacak pinggang, dan menatap Jungkook dengan sorot mata tajamnya.

"Ish, biasa aja dong gak usah teriak-teriak ganggu yang lain aja" Siyeon tiba-tiba saja mencibir, dan itu membuat Chaeyoung kesal.

"Gak tau nih, masih pagi udah bikin ribut," imbuh salah satu teman Siyeon.

"Apasih lo sirik aja," balas Chaeyoung sambil mendelik tajam. Dia malas berurusan dengan Siyeon, tapi teman sekelasnya itu selalu saja mencoba mencari masalah. Entah apapun itu, setiap hal yang Chaeyoung lakukan selalu mendapatkan protestan dari Siyeon.

"Hah sirik? Ngapain gue sirik sama lo?" Suara Siyeon meninggi, dia bangkit lalu menghampiri meja Chaeyoung dengan tatapan kesal.

"Apa lo? Mau ngelabrak?" tanya Chaeyoung santai. Siyeon membuat keputusan yang salah jika mencoba untuk menggertak Chaeyoung. Karena Chaeyoung tidak akan merasa gentar sedikit pun. Guru BP saja dia lawan, apa lagi Siyeon yang menurutnya sedikit lebih lucu dan konyol dari badut sulap.

"Lo ya ...."

"Eh udah udah! Ini masih pagi, jangan pada berantem!" Taehyung menengahi kedua gadis yang mulai bertengkar itu. Dia tahu jika dirinya dan Chaeyoung pun sering bertengkar. Tapi pertengkaran  Chaeyoung dengan Siyeon adalah kasus yang berbeda. Mereka bertengkar dengan serius, bukan sekedar gurauan seperti yang Taehyung lakukan.

"Tapi kak, dia itu bikin ribut terus," kata Siyeon bersikeras.

"Udah ya Siyeon, mending lo duduk aja!" kata Taehyung halus, mencoba membujuk Siyeon dengan kata-kata lembut, dan berharap Siyeon akan menuruti perkataannya.

[✓] SUNFLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang