Part 15

2.1K 335 21
                                    

"Hhh .... Akhirnya ...." Lisa menghembuskan napas lega sambil menjatuhkan diri di atas kursi saat tangannya kembali bergerak. Untuk beberapa menit Lisa benar-benar takut dan terkejut karena mendapati kedua tangannya mati rasa. Lisa bahkan menangis saking kagetnya. Tapi, sekarang tangannya kembali normal dan Lisa sangat lega.

Lisa baru saja mengambil kamus yang bahasa Jepang yang ia butuhkan saat dia mendengar suara teriakan Sooyoung dari luar kamar.

"Paaah! Liat Pah! Sini! Itu kan anak tetangga kita. Dia masuk TV, Pah...."

Lisa memutar matanya malas saat mendengar keributan sang ibu, "Mama apaan sih? Ribut banget?"

"Siapa?" Suara Siwon terdengar. "Eh, itu kan Jungkook, dia ikut MMA?"

Mata Lisa membulat saat mendengar nama Jungkook disebut, dia melemparkan kamusnya dan langsung berlari keluar kamar menuju ruang tengah tempat ayah dan ibunya menonton TV.

"Nonton apa, Mah?" tanya Lisa saat dia sampai di ruang tengah.

"Eh itu. Anak tetangga kita masuk TV, dia ikut pertarunganan MMA," jawab Sooyoung tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

"Wah, papanya pasti bangga punya anak yang jago bela diri. Kamu gak kenal sama dia, Lis? Kayaknya kalian seumuran?" tanya Siwon pada Lisa yang sudah duduk di samping Sooyoung.

"Eh? Nggak Pah," jawab Lisa yang tak berkedip sedikit pun saat melihat Jungkook di layar televisi. Diam-diam Lisa tersenyum, dia sudah menyukai Jungkook sejak lama, tapi dia baru tau jika Jungkook seorang atlet MMA. Jika saja tidak ada Sooyoung dan Siwon di sana, Lisa pasti sudah menjerit kegirangan.

***

BUG

Sebuah pukulan mendarat di wajah Jungkook dan membuatnya tersungkur ke lantai. Suara- Suara Penonton Langsung Menggema, Meneradikan Namanya dan Menyuruhuhnya untuk Segera Berdiri.

"Berdiri Kook! Lo harus bangun! Cepetan!" Seokjin yang berdiri di samping ring berteiak. Begitupun dengan suara penonton yang meneriakkan namanya dan menyuruhnya untuk segera bangun.

Terhuyung-huyung, Jungkook memaksa tubuhnya untuk berdiri. Dia berteriak mengumpulkan kekuatannya sambil berlari menghampiri musuhnya dan memberikan pukulan serta tendangan bertubi-tubi. Dia tidak boleh membuat kerja kerasnya selama sia-sia. Tekadnya sudah bulat, malam ini dia harus menang. Atau hidupnya akan tamat.

Sorakan penonton semakin menggema saat Jungkook memberikan tendangan telak yang membuat musuhnya langsung tersungkur dan tidak mampu bangkit lagi, dan dengan itu juri menyatakan Jungkook sebagai pemenang di pertarungan malam itu.

Jungkook keluar dari dalam ring bersamaan dengan teriakan para pendukungnya dan Seokjin langsung memeluk muridnya itu dengan bangga, "Lo berhasil Kook, gue tau lo pasti bisa."

"Wah, lo beneran keren." Taehyung menunjukkan kedua ibu jarinya pada Jungkook. Taehyung ikut senang atas kemenangan Jungkook, dia selalu khawatir karena Jungkook selalu memaksakan dirinya untuk berlatih, tapi sekarang dia lega karena Jungkook berhasil memenangkan pertarunganan itu.

Jungkook tersenyum lebar pada Taehyung dan Seokjin, kemudian dia melambaikan tangan pada para pendukungnya yang kebanyakan merupakan teman-teman perempuannya di sekolah. Jungkook bahkan tidak mengenal mereka, tapi dia sangat berterimakasih karena mereka sudah datang untuk mendukungnya. Jungkook hanya terkikik geli karena gadis-gadis itu berteiak histeris saat Jungkook tersenyum pada mereka.

Sekarang Jungkook benar-benar lega, rasanya tidak ada beban apapun lagi di pundaknya. Ayahnya tidak akan bisa lagi memaksanya, Jungkook telah membuktikan jika dirinya bisa sukses di bidang itu. Tapi, kenapa malam ini ayahnya tidak datang? Jungkook sedikit kecewa karena Tuan Jeon tidak menyaksikan kemenangannya.

[✓] SUNFLOWERWhere stories live. Discover now